FF EXO : PROTECT YOU Chapter 17

 

protect you

Tittle                   : Protect You

Author                  : Oh Mi Ja

Main Cast            : Oh Sehoon

Huang Zi Tao

Xi Luhan

Kris

Kim Jongin

member EXO lainnya…..

Support Cast      : Cho Kyuhyun (SJ), Lee Hyukjae (SJ), Seo Joo hyun (SNSD), Shim Changmin (TVXQ)

Genre                   : Friendship, Comedy, Action

Desclimer           : Story is mine!

Sehun diantar oleh Sam menyusuri lorong-lorong asing yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Dibelakangnya, berjejer orang-orang berjas hitam yang menyambutnya saat dia sadar tadi. Dia sudah seperti seorang presiden yang dijaga ketat oleh bodyguard-nya.

Bahkan yang membuat Sehun semakin bingung, semua orang yang berlalu-lalang akan menepi dan membungkuk saat dirinya lewat. Padahal awalnya mereka terlihat terburu-buru sambil membawa tumpukan dokumen yang entah apa itu.

Pintu otomatis terbuka begitu Sam dan Sehun sampai disebuah tempat. Sebuah tempat yang lagi-lagi sangat asing. Seperti ruang komunikasi dengan alat-alat yang canggih beserta orang-orang yang terlihat sangat pintar juga. Bisa dilihat jika seluruhnya memakai tanda pengenal di bagian dada mereka.

Sehun sedikit terkejut, saat mendapati tidak hanya ada orang-orang berhidung mancung yang ada ditempat ini. Namun, jenisnya beragam walaupun seperti yang dikatakan oleh Sam, jika saat ini dia sedang berada di London. Tidak hanya orang berkulit putih dan berhidung mancung, namun orang berkulit hitam, bermata sipit, bermata besar, semuanya bergabung menjadi satu di tempat ini.

Tanpa aba-aba, semua orang yang tadinya asik dengan layar besar didepan mereka langsung berdiri begitu melihat Sehun datang. Mereka membungkuk sopan layaknya sedang memberikan hormat pada orang yang lebih tua.

“Akhirnya kau datang ketua”seru salah seorang namja sambil melepaskan headphone-nya dan tersenyum lebar menyambut Sehun.

“Ketua? Aku bukan ketua! Kenapa kalian memanggilku ketua sejak tadi?! Ceritakan padaku apa yang sebenarnya!”tandas Sehun mulai geram. Sejak tadi kesabaran mulai habis. Dia merasa sedang dipermainkan oleh Sam.

“Bukan aku yang akan menjelaskannya, ketua. Tapi orang lain”

“Siapa? Cepat panggil dia!”

“Baik”

Sam mendekati sebuah telepon yang tergantung di dinding. Menekan beberapa nomor lalu menghubungi seseorang.

“Suruh dia kemari”

Hanya kalimat pendek kemudian telepon itu ditutup kembali. Dalam hati, sebenarnya Sehun merasa terkagum-kagum dengan tempat yang dipijaknya saat ini. Ada beberapa layar besar didepan orang-orang yang mengenakan headphone dan sibuk mengetik. Disalah satu layar yang terpampang disebelah kiri Sehun, terdapat titik-titik koordinat. Sepertinya itu peta kota kota London yang digambarkan dengan simbol. Dilayar yang lain, memperlihatkan gambar beberapa orang yang Sehun anggap sebagai orang jahat. Karena beberapa gambar diambil seperti seprang tahanan – baju putih garis hitam sambil memegang papan nama – . Sehun menoleh kearah lain, kini kesebuah layar yang berukuran lebih kecil. Keningnya seketika berkerut, melihat beberapa orang justru bermain media sosial – Facebook, twitter dll – disana.

“Kau sudah datang”

Pikiran Sehun teralih, ia menoleh kebelakang dan terperangah hebat mendapati seseorang yang begitu dikenalnya masuk.

“ahjussi!”jerit Sehun langsung menghambur kearah Minseok dan memeluknya erat-erat. “Ahjussi, aku tidak mengerti dengan semuanya. Apa yang terjadi?”

“Tuan muda, sebenarnya..”

“Ahjussi, kenapa wajahmu babak belur? Siapa yang memukulmu? Kau baik-bbaik saja?”cecar Sehun sambil memeriksa luka-luka yang ada diwajah Minseok

“Tuan muda, dengarkan aku. Aku percaya jika kau bisa melakukannya. Sejak kecil, kau sudah dilatih untuk menghadapi hal-hal semacam ini. Kau harus merebut Mars kembali”

Sehun menggeleng bingung, “ahjussi. Aku tidak mengerti. Aku tidak mengenal Mars, aku tidak mengenal George Kravtzov dan Oh Jinri. Aku tidak mengenal mereka. Aku hanya mengenal dirimu dan Kai hyung”seru Sehun bertubi-tubi. “Ah, Kai hyung. Dimana dia? Ahjussi, aku harus bertemu dengan Kai hyung!”

Minseok menunduk sesaat. Ia terdiam dalam keheningan yang justru membuat Sehun sangat frustasi. Apa semua ini kenyatan? Bahkan kenyataan itu sangatlah aneh. Dia merasa kemarin malam, dia masih berada di Seoul, di rumah kacanya. Dan saat membuka mata, ia sudah berada ditempat lain. London. Sebuah tempat yang berbeda benua dari tempat asalnya.

“Ahjussi!”seru Sehun mengguncang tubuh Minseok

“Aku mohon selamatkan dia. Dia sedang dalam bahaya sekarang”jawab Minseok melirih

“Apa maksudmu? Dalam bahaya? Siapa?”

“Kim Jongin… anak itu…dia dalam bahaya”

Hanya satu kalimat yang tersendat, terdengar lirih namun begitu jelas terdengar. Kim Jongin? Bukankah dia Kai Lee? Seseorang yang sudah ia anggap sebagai kakak kandungnya sendiri.

“Mwo?” suara Sehun nyaris terdengar serak. Ia melemah. Entah. Tapi, perasaannya menjadi tidak enak setelah mendengarnya. Jantungnya berdegup tak karuan. Ingin secepatnya pergi  menyelamatkannya.

“Dia diculik oleh anak buah Nicholas”

“Aku selamat dari penyerangan waktu itu bersama dengan Sam. Selama beberapa bulan, kami hidup bersama sambil mencari sisa-sisa pengikuti Mars terdahulu yang selamat. Ada beberapa orang. Dan  kami akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah organisasi atas nama George kembali. Dengan tujuan, suatu saat akan membalas dendam dan kembali merebut Mars. Terlebih lagi saat kami mendengar Kevis Kravtzov, Kim Jongdae juga Arthur Dillingham tewas. Sejak itu, aku sudah bertekad akan membalas dendam sahabat-sahabat beserta ketuaku. Hingga akhirnya, aku memutuskan untuk pergi meninggalkan Moskow menuju Seoul untuk mengurusmu dan Jongin”

“Jadi, kau tau aku dibawa oleh Kim Jongdae?”

Minseok mengangguk, “aku tau. Karena itu aku menyusul kalian. Tapi, walaupun aku pergi, organisasi yang kami dirikan masih tetap berjalan. Bertahun-tahun, Sam bekerja keras mengumpulkan anggota agar kami menjadi kuat. Sedangkan aku, menjaga kau dan Jongin di Korea”

“Apakah organisasi yang kau maksud adalah ini? Tempat kita sekarang ini?”

“Yee Sehunie. Awalnya, kami memang membentuk organisasi ini di Moskow. Tapi, Sam berpikir bahwa itu tidak aman sehingga dia memindahkan markas kami ke London”

“Apa nama organisasi ini?”

“FBI”balas Minseok cepat. “Sebuah organisasi yang hanya kau kenal lewat cerita-cerita di komik ataupun film yang kau baca”

“FBI?!!!” Sehun terperangah hebat. “Kita sedang berada di markas FBI?!!”

“Yaah” Minseok mendesah panjang. Berdiri memunggungi Sehun lalu membuka sedikit tirai diruangan yang hanya ada mereka berdua itu. “Kau adalah ketua FBI, Sehunie”

“TIDAK MUNGKIN!!”

“Sehunie, terimalah kenyataan. Kau adalah pewaris Mars dan juga ketua organisasi ini. Kami sudah lama menunggumu dan ini waktunya”

“Tidak..tidak mungkin!!”

Minseok berbalik, menghampiri Sehun yang sedang tertunduk lemas di tempatnya. Ia mencekal kedua bahu namja tinggi itu, mengguncangnya agar ia kembali pada kenyataan.

Bagi Sehun, dihidupnya yang dulu memang ada banyak kenyataan yang ingin ia ingkari. Jika saja bisa, ia tidak ingin menjadi salah satu penghuni rumah kaca, tidak ingin menjadi seorang adik yang terus terlibat pertengkaran dengan saudaranya.

Jika saja bisa, ia ingin mempunyai hidup yang normal seperti anak lainnya. Bermain, menghabiskan waktu di tempat permainan game, atau mengikuti klub basket. Saat akhir pecan, ia akan duduk berdua dengan saudaranya sambil mengobrol ringan, mungkin dengan membawa seekor anak anjing bersama mereka. Sebuah mimpi sederhana yang Sehun tau itu tidak akan pernah terwujud.

Mengetahui kenyataan-kenyataan pahit yang begitu mendadak, tanpa persiapan apapun. Ia kembali harus dipusingkan dengan statusnya yang tiba-tiba menjadi incaran semua orang. Berkali-kali hampir dibunuh oleh orang-orang yang tidak ia kenal. Pada puncaknya, ia harus menerima kenyataan bahwa dia adalah seorang pewaris dari sebuah organisasi dunia. Tidak hanya satu, melainkan dua.

Ia bahkan tidak bisa mengatur napasnya dengan baik karena kenyataan itu sangat menjerat. Mengikatnya dan tidak berniat melepaskannya. Membuatnya menyadari bahwa kenyataan adalah musuh yang tidak terkalahkan.

“Sehunie, sekarang Jongin sedang dalam bahaya. Dia membutuhkanmu!”

Guncangan Minseok mengembalikan kesadaran Sehun. Ia mendongak, menatap lirih Minseok yang sedang memandangnya khawatir.

“Kenapa Kai hyung mau membunuhku? Apa dia tidak pernah menganggapku sebagai adiknya?” Sebuah pertanyaan yang sangat ingin diketahui jawabannya oleh Sehun.

Minseok menghembuskan napas panjang. Ia menegakkan punggungnya lalu duduk disamping Sehun.

“Aku memberitahu semuanya saat ia berumur 10 tahun. Memberitahu ayahnya sudah meninggal karena ditembak oleh anak buah Nicholas. Awalnya, dia adalah anak yang ceria, suka bermain dan tidak bisa diam, hingga aku sendiri sering sakit kepala karena dia suka mengganggumu dan kau akan menangis setelah itu. Tapi, sejak malam itu, aku tidak pernah lagi melihat sosoknya yang hyperaktif. Dia berubah drastis menjadi sosok berlawanan dari sosok aslinya. Ia hanya seorang anak berusia sepuluh tahun tapi dia sudah memiliki tekad untuk membalas dendam ayahnya. Sejak saat itu, dia memilih untuk home schooling, mengambil kelas menembak, bela diri dan lain-lain…..” Xiumin menatap Sehun “Itu juga berlaku untukmu…”

“Jadi dia sengaja menyuruhku mengikuti kelas-kelas bela diri untuk membantunya membalas dendam? Dia memperalatku?”

“Mungkin niat awalnya seperti itu. Tapi, tidakkah kau berpikir kenapa selama ini dia mengurungmu? Menjadikanmu pangeran rumah kaca yang sangat dilindungi karena takut dilukai oleh dunia luar yang berbahaya. Apa kau tidak merasa jika dia sangat mengkhawatirkanmu?”jelas Minseok. “Mungkin awalnya dia memang ingin menggunakanmu sebagai alat untuk membantunya membalas dendam, tapi nyatanya, pada akhirnya ia justru melindungimu. Terus mengalah dari seluruh keegoisanmu yang hanya menganggapnya sebagai seorang kakak yang jahat, pengekang dan memaksa kehendaknya padamu….dia….tanpa menyadarinya…sebenarnya dia menyayangimu”

Sepasang mata berkabung itu kini mengeluarkan air mata. Terus memaki dirinya sendiri kenapa dia begitu bodoh mencetuskan argumentasi negative pada seseorang yang justru sangat menyayanginya. Selama ini, Sehun selalu menganggap bahwa Kai tidak pernah perduli pada perasaannya, hanya bisa memerintah sesuka hati yang sangat bertentangan dengan kemauannya. Tapi, pada akhirnya ia masuk ke dalam pelung penyesalan yang paling dalam. Bahwa seluruh teriakan-teriakan itu berguna, hanya berniat melindungi dirinya agar ia tidak ditemukan oleh organisasi berbahaya. Untuk melindungi dirinya. Nyatanya, Kai sangat menjaganya dalam keterdiaman yang tidak pernah disadari oleh Sehun.

Minseok tersenyum lembut, menatap seorang namja yang kini sedang menangis terisak sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Ia menghusap punggungnya lembut, baru disadari bahwa seorang anak yang diurusnya sejak kecil itu kini sudah dewasa. Bahkan lebih tinggi darinya.

“Dia tetaplah saudaramu, Sehunie. Kau sudah hidup bersamanya selama bertahun-tahun”

***___***

Mungkin ini dendam. Dan dia sangat mengetahui bahwa dendam bukanlah sesuatu yang baik. Tapi, ia pikir ini setimpal dengan pengorbanan kedua orang tuanya juga pengorbanan Kai. Seperti tidak memperdulikan bahwa hukum itu ada dan FBI adalah organisasi yang justru menuntaskan kejahatan , rasa ingin membunuh itu tumbuh dan berkembang dalam hati Sehun. Sangat ingin menemukan Nicholas secepat mungkin dan melakukan sesuatu yang sama seperti yang dia lakukan pada orang tuanya.

“Berikan aku data-data Mars terdahulu dan yang sekarang. Juga data-data Nicholas beserta anak buahnya”perintah Sehun pada seseorang bernama Lee Taemin.

“Baik tuan”

Sehun keluar dari ruangan yang kini telah menjadi ruangannya, sekilas menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 1 malam. Seharusnya, dia sedang terlelap dan berpetualang di alam mimpi sekarang. Sehun menghampiri seseorang yang sedang berdiri di depa layar paling besar, sepertinya dia sedang menginstruksikan sesuatu pada anak buahnya.

“Bisakah kau menampilkan wajah Nicholas emm…” Sehun menepuk pundak orang itu sambil melirik kearah name tag-nya, “Choi Minho?”

“Tentu saja, ketua”

“Kau orang Korea?”

Minho mengangguk, “yee. Aku orang Korea”serunya berbicara dengan bahasa Korea sambil tersenyum bangga.

Sehun hanya tersenyum dan Minho memerintahkan pada anak buahnya untuk menampilkan wajah Nicholas. Setelah terdengar suara ketikan keyboard, tak lama muncul sebuah gambar di layar besar elektronik itu. Ada tiga gambar yang muncul jadi Sehun menoleh kearah Minho untuk meminta penjelasannya.

Mengerti raut wajah Sehun, Minho lebih dulu menjelaskan sebelum Sehun sempat bertanya. “Yang disebelah kiri”seru Minho. “Dia adalah Nicholas Kravtzov”

Sehun memperhatikan wajah itu lekat-lekat. Sebuah wajah dengan garis muka tegas dan tajam, sedikit mirip dengan dirinya sendiri. Kulitnya putih pucat dengan hidung mancungnya yang membengkok. Kedua matanya berwarna biru, khas seperti orang Rusia asli dan rambutnya berwarna coklat muda.

“Disebelah kanan adalah tuan Kevin Kravtzov”jelas Minho tanpa diminta oleh Sehun

Sehun mengalihkan pandangan. Berganti menatap seseorang yang dijelaskan oleh Minho. Wajahnya masih sama, bergaris muka tajam dan tegas.

“Dan yang ditengah…” Minho menggantung kalimatnya. Ia menoleh kearah Sehun dan tak lama melanjutkan ucapannya dengan nada pelan. “Dia tuan George Kravtzov…ayahmu…”

Saat Minho menjelaskan tadi, Sehun berada dalam posisi sadar bahwa mereka adalah keluarga Kravtzov. Tapi, saat sebuah nama itu disebut, dadanya seperti sedang dihantam oleh palu besar. Ia hampir saja jatuh kesamping jika tidak berhasil menguatkan dirinya sendiri dan memaksa rohnya kembali ke alam nyata. Matanya benar-benar membulat, menelusuri setiap detil pahatan wajah yang tertera di layar seperti tidak mau kehilangan sedikitpun. Ia seperti sedang bercermin. Wajah yang dilihatnya seperti pantulan dari wajahnya sendiri. Mereka sama. Sangat mirip. Yang membedakan hanya warna mata dan warna rambut. Selebihnya semuanya sama persis.

“Bisakah aku….melihat wajah ibuku?”

Minho seketika menoleh kearah Sehun saat terdengar suaranya bergetar hebat. Namja itu masih menancapkan fokusnya ke depan, tidak berkedip dan disepasang matanya sudah mulau ditutupi oleh kabut.

Sedikit ragu, Minho menepuk salah satu pundak anak buahnya. Berseru pelan untuk memerintahkan sesuatu yang ia tau akan mengguncang hebat namja tinggi itu.

Dan saat gambar itu muncul, hantaman susulan itu kembali dirasakannya. Kakinya sangat lemas seperti tidak bertulang. Tenggorokannya benar-benar cekat. Ada dorongan kuat dihatinya yang menyuruh untuk berlari memeluk, ribuan kali memanggil namanya, dan menyentuhnya. Namun, dia tidak nyata. Dia hanya sebuah gambar yang hanya bisa dipandang.

“Oema….”

Pita suara Sehun tidak berfungsi dengan baik.  Suaranya terdengar parau bersamaan dengan air matanya yang jatuh saat ia mengerjap. Sekarang, ia baru menyadari bahwa kedua mata indahnya didapat dari ibunya dan struktur wajahnya dari ayahnya.

“Kau mempunyai sesuatu dari mereka yang tertinggal di wajahmu” Minseok datang dan menghusap punggung Sehun lembut.

“Kau sangat mirip dengan tuan George, tapi matamu sangat mirip dengan nyonya Kravtzov” Sam menambahi

Sehun menoleh, menatap Minseok lurus-lurus. Ia menghusap air matanya dengan lengan baju.

“Ahjussi…mereka…apa benar..?”tanya Sehun tergagap

Minseok mengangguk, “orang tuamu”

Harusnya dia bahagia. Harusnya dia gembira karena akhirnya bisa melihat wajah kedua orang tua kandungnya. Tapi, kenapa rasanya justru sangat sakit? Sangat sesak?  Ini pertama kalinya dan dia tidak mempunyai persiapan apapun untuk itu. Saat mengetahui bahwa ia sangat mirip dengan ayahnya dan wajah ibunya yang begitu cantik dengan matanya yang indah.

Hanya sekali. Dia rela bertukar apapun dengan kasih sayang orang tua. Sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sejak ia kecil. Hanya sekali. Dan dia mau menukarnya dengan apapun bahkan nyawa.

“Sehunie, kau tidak apa-apa?”tanya Minseok sambil mengatupkan kedua telapak tangannya di pipi Sehun

“Aku tidak tau..aku…hanya…belum siap”

“Aku mengerti”balas Minseok cepat. “Tapi kau tidak sendiri”

Detik kemudian setelah menyelesaikan ucapannya, pintu otomatis terbuka lebar.

Seketika Sehun terperangah hebat,

“Kalian…”

TBC

65 respons untuk ‘FF EXO : PROTECT YOU Chapter 17

  1. Reina berkata:

    Thor~ mian bru bsa comment skarang… Aku cma mau bilang…
    AUTHOOOOOR!!! KENAPA CERITANYA PENDEK AMAT???!!!
    Hhhh… Mian thor, terlalu terbawa emosi…
    Itu yg dteng spa ya thor? Kris, Suho, Tao, sma Luhan ya thor?
    Trus nasibnya Kai gmn thor?
    Sumpah ini critanya KEREN BANGET! DAEBAK! 😀 Tpi bkin penasaran… u.u
    Itu nnti ngga akan ada yg meninggal kn thor? Sumpah aku tkut bgt klo slah stu dri Sehun, Kris, Suho, Tao, atau Luhan meninggal… Andweeeeeee! T___
    _T
    Next chap yg cpt ya thor~ lebih panjang klo bsa… 😀
    HWAITING! ^^

  2. rin_ariyani berkata:

    hadeuh knp TBC sllu mnnggu sih.. udh seru2 sm crta.a.. mkin pnsran thor sm crta.a.. keren bgt.. d tnggu yah next chap.a..

  3. EXOka berkata:

    Mian, thor baru baca+comment._.V

    O__O #cengok

    OMG !! Sehunnie Oppa ?!! Pewaris Organisasi Mars, Ketua FBI !! Saatnya harus bilang WOW!! #lebay-_-
    Ya, Walaupun cuma Ff, tapi . . . Ya gitulah >,<

    jangan" yg dateng itu Tao Oppa, Luhan Oppa, Kris Oppa, Suho Oppa & orang" terdekat Sehun Oppa yg lain bukan?? =D
    Sehun Oppa cepetan selamatin Jongin Oppa ya??

    Ditunggu next chap, thor~

  4. Nunu^^ (@Nurul_FL) berkata:

    Terakhir comment di chap 5 sekarang baru comment lagii sorry ya thorr ngejarr waktu soalnya…:D
    thorr hatiku ikut nyesek pas sehun liat wajah kedua orang tuanya, sedih jadinya ;(

    next ahh 😀

  5. Mrs. Yehet berkata:

    kalian ? kalian siapa mksudnya ?
    apa jangan-jangan..
    meraka psti suho kris,, soalnya kris suho kan FBI
    he next chap

  6. Taehyungie berkata:

    Sakit rasanya jadi sehun, mikul beban berat sebagai pewaris 2 organisasi trs ditinggal kedua ortunya dari semenjak lahir:” sakitnya itu pasti sakit banget huhuhu:”””

Tinggalkan komentar