FF : GROWL CHAP. 31

Growl

Tittle              : Growl

Author            : Ohmija

Cast                : EXO and Park Yoora

Genre              : Action, Friendship, Family, Romance

Yoora kembali dengan segelas air panas di tangannya. Ia meletakkan gelas itu di atas meja lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

“Kau pasti tidak suka makanan rumah sakit, kan? Jadi aku membawakan ramen untukmu.”

Sehun mendengus, “Jika aku makan ramen, lukaku akan berbekas nantinya. Noona mau bertanggung jawab jika wajahku tidak tampan lagi?”

Yoora langsung mendelik, “Kau mau makan bubur?”

Sehun meringis sambil menggeleng, “Tidak.”

“Kalau begitu diam dan makan saja.”omel Yoora kesal sambil mencampur air panas dan ramen di sebuah wadah.

Sehun hanya tersenyum menatapi kakak perempuannya itu. Yah, dia memang selalu seperti ini. Dia selalu menunjukkan kasih sayangnya dengan omelan dan pukulannya tapi tidak ada yang lebih baik darinya.

“Noona.”panggil Sehun, Yoora menoleh sekilas. “Apa kau sedang menjalin hubungan dengan seseorang sekarang?”

“Kenapa kau bertanya seperti itu?”

“Karena sekarang, aku berharap kau bisa bertemu dengan seorang pria yang baik.”

Yoora berdecak, “Semua pria baik akan pergi jika mereka bertemu denganmu dan Chanyeol. “

Sehun tertawa, “Maafkan aku, noona. Aku tidak bermaksud melarangmu. Hanya saja, aku tidak mau seseorang menyakitimu.”

“Yah, aku tau itu.”

“Tapi sekarang, jika kau mencintai seseorang, kau bisa memberitahuku. Aku akan mencoba bicara dengan Chanyeol.”

Yoora terdiam sesaat. Berikutnya ia buru-buru bersikap normal, “Tidak ada yang ku cintai saat ini.”

“Noona.”panggil Sehun lagi. “Kau percaya jika aku sangat menyayangimu dan Chanyeol, kan?”

Yoora menoleh, menatap pria itu dengan kening berkerut, “Sebenarnya apa yang terjadi denganmu? Apa kepalamu juga di pukul? Kau gila?”

Sehun tertawa lagi, “Aku hanya ingin memberitahumu.”serunya. “Apapun yang aku lakukan, itu karena aku sangat menyayangi kalian.”

***___***

 

Kai memasuki ruangan itu dengan cengiran lebar di wajahnya. Menghampiri Sehun dan meletakkan plastik yang di bawanya keatas meja.

Sehun meliriknya sinis, “Dasar pengkhianat.”

Kai tertawa sambil menjatuhkan diri di tepi ranjang, “Itu karena dia memaksaku untuk menceritakannya. Waktu itu dia sudah mendengar percakapan kita dari balik pintu jadi aku tidak bisa berkilah lagi.”

“Aku pikir hanya anak perempuan yang suka bergosip tapi ternyata aku salah.”

“Hey apa maksudmu? Aku bukan bergosip. Itu karena dia menatapku dengan mata kucingnya. Dan juga, apa kau tau waktu itu dia sedang menangis?”

Sehun mendengus, “Sudahlah. Aku tidak akan menceritakan apapun lagi padamu.”

“Ya, Oh Sehun. Ayolah. Apa kau marah hanya karena masalah seperti itu? Lagipula aku sudah minta maaf dan sebagai permintaan maafku, aku membawakan hadiah untukmu.” Kai meraih bungkusan plastik yang di bawanya tadi lalu memberikannya pada Sehun.

Kening Sehun berkerut, “Apa ini?”tanyanya bingung.

“Bukalah. Kau pasti menyukainya.”

Sehun membuka bungkusan plastik itu dan mengeluarkan sebuah kotak dari dalamnya. Keningnya kembali berkerut, ia melirik sekilas kearah cengiran lebar Kai dan membuka kotak itu. Seketika matanya membulat lebar.

“Ya! Kau gila?!”pekik Sehun seketika sambil mengangkat sebuah botol wine dari dalam kotak itu. “Jika—“

 

PLAKK

 

“Aduh.” Kai langsung mengaduh saat seseorang memukul punggungnya keras. Dia menoleh dan melotot pada seseorang yang ternyata adalah Luhan, “YA!”

“Apa kau sudah tidak punya otak? Bagaimana bisa kau memberikan minuman beralkohol pada orang sakit?”omelnya. “Dan lagipula, kalian masih di bawah umur! Jika pihak rumah sakit mengetahuinya, kau bisa ditangkap.”

“Ya, memangnya kenapa jika minum wine? Beberapa tahun lagi kami akan berumur 20 tahun.”balasnya kesal. “Dan juga, apa kau ini ibunya? Kau mengomel seperti orang tua!”

“Dasar brengsek.”

Mata Kai semakin melebar, “Kau bahkan memakiku?!”serunya. “Kau… benar-benar…”

“Bisakah kalian berdua keluar? Aku sedang sakit!” suara Sehun menengahi pertengkaran keduanya. Ia ikut merasa kesal. “Aku sedang sakit! Kalian tidak bisa lihat?”serunya lagi sambil menunjukkan tangan kirinya yang masih di gips.

Kai dan Luhan seketika diam.

Sehun menghela napas panjang. Kenapa orang-orang yang menjaganya sangat menjengkelkan?

Kemudian pria itu mengalihkan tatapannya pada Kai, “Kai, bisakah kau membantuku malam ini?”

Salah satu alis Kai terangkat, “Apa?”

“Aku harus bertemu dengan Kris. Kami tidak bisa bertemu disini karena nanti malam, Chanyeol dan Tao akan datang. Aku harus keluar sebentar.”

“Ya, kau mau kemana?”

“Hanya sebentar.”seru Sehun setengah memohon. “Karena postur tubuh kita hampir sama, berpura-puralah jadi diriku dan tidur disini. Lalu kau…” kini ia menatap Luhan. “Tolong alihkan perhatian Chanyeol dan Tao sampai aku kembali.”

“Oh Sehun, kau tidak akan melakukan ini, kan?” Luhan menatap Sehun lurus. “Kau bahkan belum pulih sepenuhnya.”

Sehun terdiam sejenak, “Aku sudah masuk terlalu jauh, Luhan. Aku tidak bisa kembali lagi.”ucapnya pelan. “Aku harus segera menghentikan ayahku. Jika tidak, mungkin dia akan membunuh lagi.”

“Sehun, tapi—“

“Aku sudah berjanji aku tidak akan menyembunyikan apapun lagi padamu. Jadi aku mohon bantu aku.”

Luhan tidak bersuara. Hanya kedua matanya yang menatap Sehun penuh kekhawatiran. Jadi seperti ini pekerjaannya? Jadi seperti ini bantuan yang bisa dia berikan?

“Percayalah padaku, aku akan baik-baik saja.” Tangan kanan Sehun terulur, menepuk sebelah pundak Luhan.

“Oh? Luhan ,aku disini? Aku mencarimu di rumah tadi.” Tiba-tiba Chanyeol, Tao dan Kyungsoo muncul.

Luhan menoleh, “Oh, yah, aku baru saja datang.”

“Yoora noona menjaga omoni di rumah, mungkin besok omoni akan datang kesini.”

“Aaaaah, aku pasti akan di marahi lagi.”desah Sehun panjang.

“Oh Sehun, kau sudah baikan?” Sehun menoleh saat ia mendengar suara Kyungsoo. Dia lupa, jika pria ini juga butuh penjelasan. “Kau sudah baik-baik saja?”

Sehun menatap pria mungil itu sesaat, “Kenapa wajahmu sangat pucat?”

“Dia tidak mau makan.”sahut Tao. “Dia memasak di rumah tapi tidak mau makan.”

Kyungsoo terkekeh, “Itu karena aku tidak lapar.”

“Bagaimana mungkin? Kau belum makan sejak kemarin.”sahut Tao lagi.

Sehun tertegun. Kesedihan itu terlihat jelas di matanya, lalu kenapa dia masih berpura-pura kuat?

“Jika kau tidak makan, kau akan menggantikanku disini.”seru Sehun pelan. Setelah itu, ruangan itu kembali senyap. Sehun tidak tau apa yang harus ia katakan. Karena mungkin, percuma jika dia mencoba untuk menghibur Kyungsoo.

“Aku… aku….” Sehun membuang pandangannya kearah lain.

“Jika kau bertemu dengan ayahku. Katakan padanya jika aku menyayanginya.”

“Huh?” Sehun mengangkat wajahnya, menatap Kyungsoo.

“Karena mungkin aku tidak bisa bertemu dengannya lagi. Jadi jika kau bertemu dengannya, katakan aku menyayanginya. Tidak perduli apapun yang ia kerjakan.”

Sehun melirih, “Kyungsoo….”

“Aku tidak apa-apa.” Pria itu memaksakan dirinya untuk tersenyum. “Aku sungguh tidak apa-apa.”

***___***

 

Pria tinggi itu tenggelam dalam keterdiamannya. Pikirannya berkecamuk. Dia pikir dia sudah bisa bernapas lega karena ternyata pelaku penyalinan dokumen itu adalah Sehun, dan bukan Suho. Tapi ternyata, yang terjadi adalah hal-hal yang sangat tidak dia inginkan. Dia tau, dia tidak mungkin menyembunyikan semua ini selamanya. Dia tau, suatu saat semua ini akan terbongkar. Suho akan mengetahui pengkhianatannya dan mungkin setelah itu dia akan membencinya. Hanya saja, dia tidak menyangka jika hal itu akan terjadi secepat ini.

Suho berada di Korea dan dia yakin dia sedang menyelediki kasus itu. Dia yakin, pria itu tidak akan tinggal diam begitu saja atas apa yang telah terjadi pada organisasi dan orang tuanya. Lalu apa yang harus dia lakukan sekarang?

 

Temui aku di taman atap rumah sakit, pukul 10.

 

Kris terus menatap pesan itu lurus. Bagaimana bisa anak brandalan ini mengetahui semuanya? Darimana dia tau sampai titik yang paling dalam sekalipun?

Dengan helaan napas panjang, pria itu bangkit dari kursinya. Kaki panjangnya melangkah keluar ruangan.

“Pak, anda mau pergi?”tanya Xiumin langsung berdiri begitu melihat Kris keluar dari ruangannya.

Kris mengangguk, “Aku harus pergi ke suatu tempat.”

“Maafkan saya, Pak. Saya belum bisa menemukan orang yang anda maksud. Tapi, bukankah pelakunya bukan dia?”

Kris menghela napas panjang lagi, “Aku tau.”serunya lalu melanjutkan langkahnya.

***___***

 

Kenangan-kenangan bahagia itu seketika terlintas dalam pikirannya begitu ia menutup kedua mata. Canda tawa serta tangisan serta seluruh pengorbanan yang pernah mereka lakukan. Dalam ingatannya, orang-orang itu adalah keluarganya. Orang-orang yang menjadi tempat berbagi suka dan dukanya. Orang-orang, yang akan selalu ada di sampingnya.

Dia hanyalah seorang murid SMU tingkat dua. Seorang anak laki-laki yang bahkan belum genap berusia dua puluh tahun. Tapi di bandingkan orang dewasa lainnya, dia telah melalui banyak rintangan hidup. Saat anak-anak seusianya pergi bermain dan bersenang-senang dengan teman-temannya, dia harus pergi bekerja. Agar dia bisa makan hari ini. Agar dia bisa menyambung hidup.

Mengeluh juga percuma karena dia tidak akan mendapatkan apapun dari keluhannya. Dia sudah terbiasa dan bahkan sudah sangat terbiasa. Jika kesusahan itu hanya tentang bekerja pauh waktu setelah pulang sekolah, balapan liar, atau kabur dari kejaran polisi, itu adalah hal yang sangat mudah.

Tapi bagaimana jika saat ini dia harus melawan kenyataan dan jujur pada sahabatnya sendiri? Bagaimana jika setelah kejujuran itu terungkap, dia akan kehilangan orang itu? Dia sudah tidak mempunyai siapapun di dunia ini.

Jadi, harus bagaimana?

“Kau sudah disini?” suara seseorang membuyarkan pikirannya. Ia membuka mata dan menoleh ke belakang.

“Jadi kau memutuskan untuk datang?”balasnya.

Sosok tinggi menjulang yang ternyata adalah Kris itu tersenyum dingin, “Aku hanya ingin mendengarkan apa rencanamu.”

Sehun terdiam sambil menatap Kris lurus, “Aku hanya butuh penjelasanmu.”serunya membuat kening Kris berkerut. “Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu. Antara kau, Suho dan Yoora noona. Juga organisasi seperti apa NSA sebenarnya. Aku hanya ingin tau yang sebenarnya.”

“Apa yang mau kau lakukan?”

“Tenang saja, aku tidak akan menyusahkanmu dan aku tidak akan memberitahu siapapun.”serunya, “Aku hanya ingin tau yang sebenarnya agar aku bisa memutuskan apa yang harus aku lakukan setelah ini.”

Kris menelan ludah, “Apa alasanmu sebenarnya? Kenapa kau ikut campur dalam masalah ini?”

Sehun tidak bersuara. Pria itu melangkah ke depan, mendekati pagar pembatas. Tatapannya menyebar, memandang lalu lintas kota Seoul yang telihat dari sana.

“Aku hanya ingin menebus kesalahanku.”katanya pelan. “Aku ingin dia berhenti dan mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatan jahatnya.”

Kris semakin tidak mengerti, ‘dia? Siapa yang dia maksud?’

Sehun berbalik, menatap Kris kembali, “Jadi beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi dan apa alasanmu mengkhianati Suho.”

Kris terdiam. Apa dia benar-benar bisa mempercayai anak ini? Karena ini adalah sesuatu yang selama ini selalu ia pendam. Karena ini adalah sesuatu yang ia putuskan untuk menjadi rahasianya sendiri. Lalu apa dia akan merubah pikirannya? Apa dia akan membuka rahasianya pada orang lain untuk pertama kalinya?

“Kita menyayangi orang yang sama.”ucap Sehun lagi. “Bagiku, Yoora noona dan Tao adalah segalanya. Aku ingin melindungi mereka.”

“Tapi kau adalah alasan kenapa adikku menjadi seperti ini. Kau merubahnya menjadi berandalan sepertimu.”

“Kau boleh melakukan apapun padaku setelah ini.”balas Sehun cepat. Ia menatap tepat di manik mata Kris. “Apapun.”ulangnya lagi.

Sebenarnya sejak tadi, dia sedang memberitahu dirinya untuk tidak hanyut. Untuk tetap bertahan dan tidak mempercayai anak ini. Karena dia adalah sumber dari semua kekacauan yang pernah terjadi. Tapi, kenapa semua ucapannya terdengar tulus? Dan kini, sedikit demi sedikit dia mengerti kenapa Tao sangat mempercayai anak ini. Kenapa Tao sangat membelanya mati-matian.

Alasannya, mungkin karena rasa setia kawannya itu.

Kris menelan ludah, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk memberikan sedikit kepercayaannya, “Saat itu, awal tahun 2006, jejak-jejak musim dingin masih terasa ketika pertama kali aku bertemu dengan mereka. Aku adalah agen FBI dan mereka adalah agen NSA. Saat itu, kami menyelidiki kasus yang sama. Kasus tahun 2000 yang melibatkan tentara Korea Selatan bernama Cheon Guk Woo.”

“Kenapa kalian menangani kasus itu? Bukankah itu adalah masalah Korea Selatan?”

“Karena Cheon Guk Woo di duga bergabung dengan organisasi mafia terbesar di dunia.”balas Kris. “Tidak hanya membuat hubungan Korea Selatan dan Korea Utara memanas, tapi dia juga menjadi mata-mata Jepang dan memasok bahan-bahan pembuat nuklir dan senjata illegal kesana. Karena itu, FBI turun tangan membantu pihak Korea Selatan untuk menangkapnya. ”

Kris menjatuhkan diri di sebuah kursi kayu sambil terus menatap kearah Sehun yang berdiri di depannya.

“Pertengahan tahun 2006, aku jatuh cinta pada gadis itu. Gadis pemberani yang selalu menunjukkan perhatiannya dengan omelannya. Gadis pemberani yang bahkan berani mengorbankan dirinya untuk melindungi timnya. Aku jatuh cinta padanya dan akhirnya kami berkencan.”seru Kris. “Tapi tanpa ku sangka, seseorang juga menyukainya. Sejak dulu, jauh sebelum aku mengenalnya. Dia jatuh cinta pada gadis itu namun terus memendamnya. Dan akhirnya, karena dia mengetahui hubunganku dengan gadis itu, hubungan persahabatan kami juga mulai merenggang. Walaupun masih berada di tim yang sama, tapi aku merasa dia terus mengabaikanku. Aku tau jika dia juga menyukai gadis itu, tapi aku juga tidak bisa melepaskannya. Aku pikir aku sudah jatuh cinta terlalu dalam hingga aku lebih memilih untuk mengorbankan persahabatanku. Tapi walaupun begitu, kerja sama kami tetap yang terbaik saat itu. Kami bersama-sama menyelesaikan tugas dan menangkap orang-orang jahat.”

Lalu Kris terdiam sejenak. Ia menghirup udara sebelum melanjutkan ceritanya.

“Dan hingga saat itu, tepat di awal tahun 2008. Aku mendapat ancaman dari orang yang tidak di kenal. Mereka mengancam akan membunuh keluargaku di China jika aku tidak melakukan apa yang mereka inginkan. Awalnya, aku mengabaikan hal itu, namun mereka benar-benar melakukannya. Mereka menculik orang tuaku dan menyekap mereka. Karena itu aku tidak punya pilihan lain dan akhirnya aku memberikan segala informasi tentang NSA.” Kris terdiam sejenak. “Juga informasi dimana keberadaan pemimpin NSA waktu itu.”lirihnya penuh penyesalan. “Aku tidakmenyangka jika informasi yang aku berikan adalah sebuah jalan untuk membunuh mereka, serta anggota-anggota NSA yang lain.”

Sehun juga terdiam. Yah, kisah ini sama dengan kisah yang di ceritakan Suho waktu itu.

“Lalu kenapa Suho dan Yoora noona bisa selamat? Bukankah mereka juga anggota NSA.”

“Itu karena aku memohon untuk tidak melukai mereka.”ucapnya pelan. “Itu adalah satu-satunya cara untuk menebus kesalahanku.”

Rahang Sehun mengeras, “Sebenarnya siapa yang mengancammu? Apa orang-orang dari organisasi itu?”

Kris mengangguk pelan, “Dan setelah kejadian itu, aku mengundurkan diriku dari FBI dan kembali ke China. Aku memulai hidup baruku disana dan menjadi polisi, hingga akhirnya aku di tugaskan disini.” Kris kembali menghentikan ucapannya, suaranya terdengar bergetar, “Aku sangat ingin menolak tapi aku tidak bisa. Aku sangat ingin melupakan semuanya tapi aku harus bertanggung jawab dengan pekerjaanku. Karena aku tau wanita itu berada di Negara ini dan ada kemungkinan jika aku akan bertemu dengannya lagi. Ternyata dugaanku benar, aku bertemu dengannya lagi.”

“Apa Yoora noona mengetahui hal ini?”

“Yah, dia tau jika aku berkhianat. Dia tau aku yang melakukan semua itu tapi dia tidak pernah buka mulut.”jawabnya. “Hanya saja setelah itu, hubungan kami menjadi hancur. Dia memang tidak buka mulut tapi dia menjadi sangat membenciku.”

Sehun tertegun, dugaannya benar. Dua orang ini saling mencintai.

“Jika kau memang menyesal, kau bisa membuka kembali kasus itu. Bukankah kau adalah polisi? Kau bisa mengatakan yang sebenarnya jika saat itu kau diancam dan—“

“Apa kau tidak mendengarkan ceritaku?”potong Kris. “Organisasi itu adalah organisasi mafia terbesar di dunia. Aku sudah mencoba membuka kasus itu berkali-kali tapi setiap kali aku mencobanya, entah darimana, selalu ada yang menghentikanku. Awalnya aku mengabaikan semua itu tapi hingga suatu saat, aku kembali menerima ancaman. Kali ini tidak hanya orang tuaku, tapi mereka juga melibatkan Tao dan Yoora. Mereka tau jika saat ini aku tinggal bersama Tao dan mereka juga tau dimana keberadaan Yoora. Itu adalah titik lemahku, aku tidak bisa melakukan apapun.”

“Maksudmu… mereka masih mengamatimu hingga saat ini?”

“Yah, bahkan aku yakin jika salah satu anak buahku adalah mata-mata.”

“Brengsek.”umpat Sehun. “Ini akan menjadi hal yang sulit.”

“Itulah yang ingin aku beritahu padamu. Lawanmu bukan lawan yang mudah. Mungkin akan sulit untuk menyelesaikan hal ini.”

“Tapi setidaknya kita harus membuka kasus itu kembali.”balas Sehun. “Sebenarnya apa alasannya? Kenapa kasus itu di tutup begitu saja? Mereka tau Cheon Guk Woo bersalah dan beberapa agen NSA yang berasal dari Korea Selatan juga terbunuh. Bukankah seharusnya kalian membalas pengorbanan mereka? Setidaknya, kalian harus menangkap penjahatnya.”

Kris menghela napas panjang dan menghembuskannya, “Aku juga bertanya-tanya tentang hal itu jadi aku menyelidikinya secara diam-diam selama ini. Aku curiga jika seseorang terlibat.”

Kening Sehun berkerut, “Siapa?”

“Orang-orang itu.”jawabnya. “Maksudku… orang-orang yang lebih punya kuasa di atasku.”

Mata Sehun melebar, “Tidak mungkin….”

“Itu pasti.”balas Kris yakin. “Jika di pikir-pikir, kenapa aku selalu gagal setiap kali aku ingin membuka kasus itu? Padahal aku memiliki posisi tertinggi di kepolisian Seoul. Itu karena seseorang selalu menghentikanku. Dan seseorang yang bisa menghentikanku adalah orang yang memiliki kuasa jauh lebih tinggi dariku.”

“Oh Tuhan…” Sehun mengacak rambutnya frustasi.

Kris menatap anak itu lurus, “Sudahlah. Sebaiknya hentikan saja. Ini bukan hal main-main, kau bisa membahayakan nyawamu sendiri.”

“Itu bukan masalah.”balas Sehun, ia menjatuhkan diri di samping Kris. “Aku tidak punya keluarga. Tidak akan ada yang merasa kehilangan.” ucapnya pelan. “Lagipula, aku sudah jatuh terlalu dalam. Aku harus menyelesaikannya.”

“Berhentilah.”ucap Kris lagi. “Kau bisa bersikap seolah-olah kau tidak mengetahui apapun. Jangan libatkan dirimu.”

“Oh Seho adalah ayahku.” Kalimat itu terdengar pelan namun seketika mampu membuat kedua mata Kris terbelalak.

“Apa?”

“Aku tidak bisa berhenti, Kris.” Pria itu melirih. “Aku harus menyelesaikannya.”

***___***

 

Ia menyandarkan kepalanya di tembok sambil memejamkan kedua matanya. Keletihan ini menyergap hati, tubuh dan pikirannya. Letih hati dan fisik. Ingin rasanya dia mengambil waktu beberapa saat, hanya untuk sekedar mengistirahatkan seluruh organ tubuhnya. Namun, ia tidak bisa berhenti begitu saja. Dia harus menyelesaikan kasus ini untuk Chanyeol dan Yoora. Juga untuk wajah muram Kyungsoo yang tidak bisa menghilang dari pikirannya.

“Kau bangun?” suara Chanyeol membuatnya membuka mata. “Dia bilang kau sudah tidur daritadi.” Pria tinggi itu menunjuk Luhan dengan gerakan kepalanya.

“Oh, iya, aku terbangun.”elak Sehun. “Darimana kalian?”

“Membeli kopi.”

“Apa kau sudah baik-baik saja?” Tao menghampirinya dan duduk di tepi ranjang.

Sehun tersenyum, “Ini hanyalah luka kecil.”

“Apa kau ingat wajah orang-orang yang memukulmu?”tanyanya. “Cepatlah sembuh lalu balas dendam.”

“Benar. Kita harus memberi pelajaran pada orang-orang yang berani membuat pemimpin kita seperti ini.”sahut Chanyeol.

“Jangan membuat keributan lagi.” Luhan bersuara.

Sehun tertawa, “Aku bahkan belum bisa menggerakkan tangan kiriku. Kita lakukan balas dendam itu nanti.”

***___***

 

Keesokan harinya, Suho akhirnya mendapatkan waktu untuk berbicara dengan Sehun. Siang itu, lagi-lagi di taman atap rumah sakit, keduanya duduk bersampingan dalam diam. Sehun tidak tau bagaimana harus memulainya sementara Suho enggan bertanya tentang apa yang telah terjadi.

“Maaf.” Itu adalah kata pertama dalam lima belas menit keterdiaman mereka. “Maafkan aku karena aku selalu melakukan semuanya semauku, tanpa meminta pendapatmu terlebih dahulu. Saat itu, tanpa sengaja Chanyeol menemukan fotomu bersama dengan Yoora noona…”

Mendengar itu, Suho langsung menoleh, menatap Sehun.

Sehun balas menatap pria itu, dia mengangguk, “Yang ku maksud adalah Park Yoora. Gadis yang kau temui di depan rumah sakit waktu itu. Saat itu, aku benar-benar berpikir jika kau hanya ingin mengganggunya karena itu aku hampir menghajarmu.”jelasnya pelan. “Dia adalah kakak kandung Yoora dan juga seseorang yang sudah ku anggap seperti kakak perempuanku sendiri.”

“Jadi… kau mengenalnya?”

Sehun mengangguk lagi, “Kami tumbuh bersama sejak kecil.”serunya. “Chanyeol sangat protektif karena itu dia sangat kesal ketika melihat foto itu. Dia pikir kau adalah mantan kekasih Yoora noona.”

Kemudian pria itu memutar tubuhnya, duduk menghadap kearah Suho dan menatap pria itu lekat-lekat, “Aku berjanji akan membantumu menyelesaikan kasus ini dan aku juga akan memberikan salinan dokumen itu padamu. Tapi bisakah aku minta satu permintaan?”

Pria itu terdiam sejenak.

“Tolong jangan libatkan teman-temanku.”

***___***

 

Duduk bersila diatas ranjang tidurnya. Sehun menunduk dengan pikiran berkecamuknya. Ponsel yang ia letakkan di laci meja tiba-tiba bergetar. Nomor tidak di kenal terpampang disana.

Sehun mengulurkan tangannya, menjawab panggilan itu, “Ya?”

“Oh Sehun ,ini aku.”

Salah satu alis Sehun terangkat, “Kris?”

“Aku menggunakan ponsel lain karena mungkin ponselku telah diretas.”serunya di sebrang panggilan. “Aku sudah memikirkan hal ini dan aku sudah mengambil keputusan. Beritahu aku apa rencanamu.”

“Apa?”tanya Sehun tidak mengerti karena Kris bicara terlalu cepat.

Kris menarik napas panjang, “Aku akan membantumu.”

TBC

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

32 respons untuk ‘FF : GROWL CHAP. 31

  1. Realc berkata:

    “Orang-orang itu.”jawabnya. “Maksudku… orang-orang yang lebih punya kuasa di atasku.” SUHO KAH ? IA KAH ? ATAU XIUMIN ?

    Sehun ak tau kau hebat kuat tp lebih baik mempercayai tmn mu dari pada bertingka kuat sendirian menghadapi itu.
    Ya semoga dengan berkumpul nya kris dkk bisa merentas mafia itu

  2. Rain berkata:

    lagi asik2nya baca eh ada tulisan tbc, penasaran sm rencana sehun dan kerjasama krishun,ditunggu lanjutannya 😀

  3. osehn96 berkata:

    sehun bakal ngadepin bapaknya gitu?? Hati-hati ya sehuuun, itu maksud orang atasannya bapaknya sehun bukan sih? Aku kok ngiranya yg ngancem kris itu bapaknya sehun ya? . Duuh ngeri sehun udah banyak hal tau hhuhu hati-hati pokoknya ya sehun

  4. desi mulya berkata:

    Wahhhhh.. akhirnya di post juga….
    Sehun akhirnya dirimu terbuka ke orng lain, walaupun chanyeol sama tao blm tau. tpi gpp lah… Ceritanya makin rumit tpi makin seru.
    next chap jangan lama2 yaaa.
    #fighting#

  5. Hilma berkata:

    Aigoo., akhirnya lanjut jga…
    Ahh., sehunnieee keren dehhh…
    Daebak!!!
    Gak sabar nih, apa rencana sehun???
    Next chingu. ..
    😍😄😄💪

  6. Shofalina Han berkata:

    pas baca “aku akan membantumu.” rasanya seneng…
    Sehun tertawa saat bilang bakal balas dendam? dia tertawa beneran apa tertawa hambar?
    hadeuuuhhh Sehun.. idup lu di ep-ep selalu aja menyedihkan .-.
    beban hidup lu juga banyak..

  7. Yaya berkata:

    Akhirnya yg di tunggu2 update jga…
    hmm…Karakter Sehun keren deh di fanfic ini…cuma syang…knpa adegan Xiumin’nya dikit bnget..T_T
    Please ikutin Xiumin dlam misi yg di lakukan Sehun & Kris…
    Next chapter selalu di tnggu…
    GOMAWO…😀

  8. Lufriend berkata:

    wwaaaa… KrisHun kerjasama??! OMG!!
    jadi penasaran, makin deket ke ending deh kayaknya :3
    buruan di next kak, duh gak sabar ><
    semoga CY gak marah sma Sehun nantinya

  9. Nanako gogatsu berkata:

    Penasaran ama rencana sehun-kris, ama sehun-suho,,, apa yg bakal direncanain yaa…??? Ahhhh.. Bikin penasaran aja….!!!
    Juga… juga.. Penasaran ama anak buah mafia yang selalu jd mata-mata..untk mengintai kris.. Pokoknya Daebak… Ditunggu kelanjutannya.. 😀

  10. Ava berkata:

    Aaa., sehunn keren dehhh..
    Tapi jangan semua ditanggung sendiri nee.,
    Mereka sayang kamu sehunie…
    Next yaaaa……..
    Semoga sehun baik2 aja…

  11. Jung Han Ni berkata:

    wuihh kris akhirnya membuka rahasianya kepada sehun, kris kini mempercayai sehun, asiik dah mereka mau kerja sama
    Keep writing n hwaiting eon!

  12. Oh Secca berkata:

    jalan ceritanya ga ada yg ga seru sih kalo Author ohmija yg bikin. bisa bikin readersnya ikut terhanyut sama ceritannya. aku suka part² nya SeKai favorite lah pokoknya. Author jago banget lah kalo urusan bikin FF² kaya begini. apalagi melibatkan kata FBI² gitu makin keren sih. bisa bikin terharu,sedih,ketawa, dan penasaran
    pokoknya the best lah FF nya

  13. mongochi*hae berkata:

    baperrr stlh thu hal yg sbnarny..
    ckck jd ayah sehun jga tersangka no 1 utk kasus n
    hn..jd penasaraan dg part berikutny..
    dtunggu

  14. melitauliaa berkata:

    wiy perf eon!
    semangat ya tulisnya. ditunggu loh ff yg lain 🙂 tolong ya daddy’s best friendnya dilanjutin.
    makasih banyak eon♡ di tunggu capt selanjutnya dan lanjutan ff yg lain/.\

  15. Nora berkata:

    Ga nyesel nunggu ff ini comeback. Ceritanya yg makin seru di tiap chap menebus penantian yg pjang. Wkwkwk.

Tinggalkan komentar