FF : Daddy’s best Friend Chapter 9

daddy's best friend

Tittle      : Daddy’s best friend

Author  : Oh Mi Ja

Cast       : – Member EXO

–          Zhoumi Super Junior M

–          Sooyoung SNSD

–          Jo Kwon 2AM

–          Son Ga In BEG

–          Kim Eun So

–          Kim Bum

–          Member Super Junior

Genre   : Family, Comedy

Oh iya..author cuma mau ngingetin. Karena ngebaca koment yang banyak sebel sama Jessica, auhtor jadi ngerasa bersalah hehe. Ini cuma fiksi yaa jadi jangan ngebenci Jessica realnya ^^

Happy reading ^^

Kris mengangkat panggilannya saat ponselnya terus menjeritkan bunyi. Ternyata dari Suho.

“Kau sudah menemukannya?”

Kris menghela napas panjang, “belum”jawabnya lemas sambil bersandar pada sebuah dinding. “Sudah 2 jam, Suho. Tapi, kita belum juga menemukan mereka”

“Kau tidak tau tempat dimana Sehun sering bermain?”

“Dia tidak pernah pergi kemanapun kecuali denganku. Saat aku bekerja, dia akan ku titipkan di rumah oema”

“Oe? Apa dia ke rumah omoni?”

“Ani. Aku sudah menghubungi Gain noona. Dia bilang Sehun tidak ada disana. Aku tidak berani memberitahu oemaku karena dia pasti akan sangat panik”

“Apa sebaiknya kita lapor polisi?”

Kris menggeleng, “tidak bisa. Kita baru bisa melapor paling tidak 1 x 24 jam”

Disebrang panggilan, Suho juga menghembuskan napas panjang, “kau benar. Sudahlah. Sebaiknya kita cari lagi. Kau mau aku jemput?”

“Tidak usah. Aku akan tetap berjalan kaki. Gomawo karena kau sudah mau membantuku”

***___***

 –

Sehun dan Luhan tak henti-hentinya menangis keras saat mobil yang mengangkut mereka bergerak ke lingkungan yang tidak mereka kenal. Keduanya saling berpelukan erat. Tubuh mereka bergetar karena ketakutan. Belum lagi, kejadian yang baru saja mereka alami tadi sangat menakutkan.

Tiba-tiba mobil itu berhenti, membuat tangis Luhan dan Sehun juga berhenti. Keduanya saling pandang bingung lalu menatap berkeliling.

“Oe?! N-nuguseyo?!”seru pengemudi mobil terkeut begitu melihat dua anak kecil ada di bak mobilnya.

“HUUUUAAAAAAAAA!!!!”

Lagi-lagi, pengemudi itu terkejut karena Luhan dan Sehun kembali menangis. Ia menjadi panik.

“Ya ya ya uljimaa..sssttt…uljimaa…”

“Huaaa…penculik…”

“Mwo? Aku bukan penculik. Yak! Jangan bicara yang tidak-tidak!”

“Ahjussi, wae geurrae?” seorang namja tampan muncul dari belakang pengemudi itu karena mendengar keributan. “Oe? Bukankah kalian adalah murid-murid EXO playgroup? Kalian murid So Eun?”

“Bumie-yah, kau mengenal mereka?”

Namja itu mengangguk, “mereka adalah murid So Eun”

“Jadi mereka murid So Eun?”

“Huuuaaa…kami akan diculik oleh ahjussi itu. Dia penculik anak kecil”tangis Luhan sambil menunjuk pengemudi mobil.

Ia tersentak, “Ya! Jangan bicara yang tidak-tidak! Aku bahkan tidak tau kalian ada di bak mobilku!”

Kim Bum tersenyum geli melihat pertengkaran itu. Ia berjalan mendekati bak mobil, memajukan wajahnya lalu menatap Sehun dan Luhan, “hey, kalian mengingatku?”

Tangis Sehun dan Luhan terhenti, hanya menyisakan isakan. “Nuguseyo?”tanya Luhan tidak mengingat Kim Bum

“Kita pernah merayakan ulang tahun Suho bersama. Kalian ingat?”

Sehun dan Luhan sama-sama menggeleng.

“Aku ingat kau. Kau yang pertama kali memeluk Suho, anak kecil berambut pirang menyala”tambah Kim Bum

“Aaah, Sehun ingat. Kau adalah ahjussi yang membawa Suho appa. Benarkan?”

“Benar..benar..kalian ingat?” Kim Bum mengangguk-angguk senang.

“Sedikit”

“Baiklah. Kajja..aku akan mentraktir kalian makan ice cream”

***___***

 –

Akhirnya Kim Bum mengajak Luhan dan Sehun menuju sebuah kedai ice cream sederhana yang ada di daerah Myeongdong. Melupakan rasa ketakutan mereka, kini keduanya sangat gembira menyantap ice cream yang dibelikan oleh Kim Bum.

“bagaimana kalian bisa ada di bak mobil?”

Tidak ada yang menjawab pertanyaan itu. Sehun dan Luhan seperti tidak mempunyai telinga dan terus asik dengan ice cream mereka.

“Hey, aku sedang bertanya pada kalian”

“Luhan, cepat jawab” Sehun menyenggol lengan Luhan pelan, menyuruh teman sekelasnya itu menjadi juru bicara.

“Tadi, kami piknik bersama di taman sungai Han. Sehun membelikanku ice cream dan setelah kembali, kami melihat ayahnya sedang duduk bersama Jessica sonsengnim”

“Jessica? Guru yang ada di playgroup kalian?”

“Emp. Sehun tidak menyukai ada yeoja yang mendekati appa-nya jadi dia marah dan kabur”

Mata Kim Bum terbelalak lebar, “KABUR?!!”

“Dia sangat marah dan berniat untuk ke rumah harmoni-nya. Aku menemaninya tapi kami malah tersesat dan bertemu penculik anak”

“Tapi, kalian tidak apa-apa?”

Luhan menggeleng, “aku dan Sehun melarikan diri. Lari kami sangat kencang dan akhirnya kami terjatuh ke dalam bak mobil itu. Aku pikir kami berdua sudah diculik”

“Bhahaha, aniyo” Kim Bum tertawa mendengar penjelasan polos Luhan. “Dia adalah pamanku. Dan dia adalah orang baik. Kalian sudah aman sekarang. Aku akan menghubungi So Eun untuk menjemput kalian berdua”

Kim Bum menekan sederet angka yang sudah ia hapal di luar kepala. Terdengar nada tunggu di panggilannya dan hingga beberapa saat, So Eun tidak juga menjawab panggilannya. Kim Bum tidak menyerah, ia mencoba lagi dan lagi. Tapi, hasilnya tetap sama. So Eun tidak menjawab panggilan itu.

“Apa dia masih marah padaku?”gumam Kim Bum

“Ahjussi, apakah kau adalah namjachingu So Eun sonsengnim?”celetuk Luhan membuat Kim Bum langsung menatapnya kaget.

“Hey, anak kecil tidak boleh bertanya seperti itu”

“Wae? Dikelasku, kami sering membicarakan tentang itu. Baekhyun bahkan sudah mempunyai yeojachingu sekarang”jelas Luhan polos

“Luhan, yeojachingu dan namjachingu itu apa?”tanya Sehun bingung. Mangkuk ice creamnya sudah terlihat kosong.

“Seseorang yang kau sukai”

“Seseorang yang Sehun sukai? Maksudmu?”

“Contohnya ketika kau melihat seseorang dan kau menyukainya”

“Sehun menyukai Suho appa. Apa itu artinya Suho appa adalah namjachingu Sehun?”

Luhan mengangguk, “seperti itu”jawabnya yakin membuat Kim Bum seketika tertawa geli

“Lalu? Siapa yeojachingu Baekhyun hyung?”

“Kau tau kucing putih yang dirawat oleh penjaga sekolah kita? Dia adalah yeojachingu Baekhyun. Dia bilang saat dia dewasa nanti, dia akan menikahinya”

“BHAHAHAHAHAHAAA…..” Tawa Kim Bum pecah. Perutnya benar-benar terkocok, mendengar penjelasan asal Luhan. Bahkan ekspresinya saat menjelaskan seperti sangat yakin dengan yang ia katakan. Benar-benar lucu.

“Ahjussi, kenapa kau tertawa?”tanya Sehun bingung melihat Kim Bum yang tertawa terbahak-bahak hingga ia memegangi perutnya. Kim Bum tidak bisa menjawab karena perutnya terlalu sakit, membuat Sehun menoleh kearah Luhan dengan ekspresi bingung, “dia sudah gila”

***___***

 –

“So Eun-sshi, kenapa kau tidak mengangkat teleponnya?”

So Eun menggeleng lalu tersenyum tipis, “bukan dari orang yang penting hehe”

“Oh begitu. Apa Kris dan Suho sudah menghubungimu? Apa mereka sudah menemukan Sehun dan Luhan?”

Ekspresi So Eun langsung berubah drastic begitu mendengar pertanyaan itu. Ia menggeleng pelan, “mereka tidak mengangkat panggilanku. Kita tunggu saja disini. Emm..keundae, jessica-sshi, sebaiknya kau pulang saja. Aku yang akan menunggu disini dan menenangkan keluarga Luhan”

Jessica buru-buru menggeleng, “aniyo. Gwenchana. Aku akan menemanimu”

Pandangan So Eun beralih pada ponselnya kembali begitu benda kecil itu mengeluarkan nada dering pesan masuk. So Eun sudah mengetahui siapa yang mengiriminya pesan, dengan malas ia menekan tombol open dan membaca pesan pendek dari Kim Bum yang langsung membuat kedua matanya terbelalak lebar.

“MWO?!!!!”

***___***

 –

Langkah-langkah panjang Kris memasuki sebuah kedai ice cream dengan terburu-buru. Penampilannya tak lagi rapi, bercampur keringat yang membasahi tubuhnya karena sehabis berlari.

Begitu melihat sosok anak kecil yang paling dikhawatirkannya, ia langsung menghambur kearahnya panik.

“Sehunie, gwenchana? Kau terluka? Daddy sangat mengkhawatirkanmu”serunya bertubi-tubi dan memeluk tubuh Sehun

“Daddy not love me”

“What’re you talking about? Daddy love you. Really love you”

Sehun menggeleng sambil memajukan bibirnya kesal, “daddy, you promised me. You’re not going to find another woman. But, you broke it”

“Ahjussi” Luhan tiba-tiba menepuk salah satu pundak Kris yang sedang berjongkok di depan Sehun. Kris menoleh. “Sehun sangat sedih karena dia tidak mau punya ibu lagi. Tadi dia menangis bersamaku”

“Jessica-sshi, aku minta maaf jika berbicara hal ini langsung padamu”seru Kim Bum. “Tapi, aku rasa Sehun kurang menyukaimu. Sebaiknya untuk saat ini, kau jangan berada didekat ayahnya dulu. Dia selalu berpikir jika kau akan merebutnya”

“Ya! Kenapa kau berbicara seperti itu?” So Eun menyikut perut Kim Bum pelan sembari berbisik, merasa tidak enak dengan Jessica yang seketika berubah menjadi sedih akibat ucapan itu.

Menyadari keadaan menjadi canggung, Suho buru-buru menghampiri Sehun dan berjongkok di depannya.

“Sehunie, kajja. Appa akan mengantarmu pulang” kemudian ia menatap Luhan, “Luhanie, terima kasih karena kau sudah menjaga Sehun. Besok appa akan memberikan hadiah untukmu”

Mata Luhan berbinar seketika, “hadiah?! Yeaaay..gomawo Suho appa”

“Luhanie, gomawo karena kau sudah menemani Sehun”

“Aniyo. Gwenchana. Nado mianhae, karena aku, kakimu jadi terluka”

Sehun menggeleng lalu tersenyum lebar, “gwenchana. Ini tidak sakit. Sehun harus pulang, sampai bertemu di sekolah”

Kemudian, Suho menggendong tubuh Sehun. Setelah berpamitan dengan keluarga Luhan dan meminta maaf, sebelum meninggalkan kedai itu, ia menoleh kearah Kris. “Aku akan membawanya ke apartement dengan taksi. Bicaralah dengannya dulu”

Kris mengangguk ragu sambil menerima kunci mobil yang diberikan Suho. Diikuti, Kim Bum dan So Eun, akhirnya mereka meninggalkan Kris dan Jessica yang masih berdiri diam. Mereka merasa canggung dengan satu sama lain. Bagi seorang gadis, penolakan dari seorang pria bahkan sebelum mengungkapkan perasaan itu benar-benar sangat sakit.

“Jessica-sshi, aku benar-benar minta maaf”

“Oe? Maaf untuk apa?”

Kris menggaruk belakang kepalanya kikuk, “emm..seperti yang kau tau..Aku adalah seorang duda satu anak. Aku sangat menyayangi anakku. Aku harap kau memaklumi sifatnya yang mudah cemburu. Dia sangat tidak menyukai jika aku dekat dengan wanita lain”

“Tapi, bukankah kau membutuhkan istri? Dan Sehun juga membutuhkan ibu..”

“Aku tau”balas Kris mencoba sesopan mungkin. “Tapi, Sehun tidak mengharapkan adanya seorang wanita ditengah-tengah kehidupan kami”

Jessica mengangkat wajahnya, mencoba membalas tatapan Kris yang penuh rasa bersalah dengan sorot kesedihan mendalam, “jadi? Tidak akan ada kesempatan untukku? Aku sangat menyukaimu bahkan sejak pertama kali melihatmu. Aku juga akan berusaha menyayangi Sehun seperti anakku sendiri. Apa tidak bisa?”

Kris menelan ludah pahit. Entah ini sudah yang keberapa kalinya ia menghadapi situasi seperti ini. Menyakiti hati wanita yang menyayanginya demi anak semata wayangnya.

Kris menguatkan hatinya. Menarik napas panjang dan menggeleng pelan. “terima kasih karena kau sudah menyukaiku dan menyayangi anakku. Tapi, aku tetap tidak bisa. Aku tidak mau Sehun meninggalkanku seperti tadi. Saat dia hilang, aku seperti orang gila. Dia adalah satu-satunya yang aku punya. Aku tidak mau menyakitinya lagi. Maafkan aku”

Dan sebuah pukulan keras dirasakan Kris. Ia sangat tidak tega saat melihat sebuah aliran sungai kecil terbentuk di pipi yeoja cantik itu. Tapi, ia benar-benar tidak mempunyai pilihan lain. Ia harus melakukannya walaupun itu sangat menyakitkan.

***___***

 –

“Hyung, bagaimana Sehun bisa bersamamu?”tanya Suho saat keduanya berkumpul di ruang tamu apartement Kris. Sedangkan, So Eun sedang memandikan Sehun.

“Aku tidak datang ke piknik kalian karena aku harus ke rumah pamanku. Ada sedikit urusan yang harus ku selesaikan. Pamanku membuka sebuah usaha pengantaran barang dan menemukan dua anak kecil di bak mobilnya saat sampai di rumah. Aku juga terkejut kenapa mereka berdua bisa ada disana”

“Untung saja kau yang menemukannya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika mereka tertangkap oleh penculik anak itu”

Kim Bum menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, “aku rasa permasalahannya hanya satu. Anak itu terlalu takut untuk mempunyai ibu baru. Seperti yang terlihat, wataknya sangat keras dan tidak bisa dibantah”

“Memang benar. Dia pernah bilang padaku jika dia takut perhatian Kris akan teralih jika dia mempunyai ibu baru. Sebenarnya, ucapanmu tadi sedikit menyakitkan tapi itu lebih baik agar Jessica tidak berharap lagi. Dan aku harap setelah ini, tidak ada pertengkaran lagi antara Sehun dan Kris”

“Yaaah, yang tersisa hanya ada pertengkaran antara aku dan kakakmu”balas Kim Bum membuat Suho tertawa

Suara derap langkah seseorang membuat perhatian keduanya teralih. Ternyata Kris. Ia menghampiri Suho dan Kim Bum dengan ekspresi lemas.

“bagaimana?”tanya Suho

“Dia menangis”

“Jinjjayo? Kris-sshi, cwesonghamnida. Ini semua karena aku”sahut Kim Bum merasa tidak enak dengan perbuatannya

Kris menggeleng lalu tersenyum tipis, “gwenchanayo, hyung-nim. Itu justru lebih baik. Dimana Sehun?”

“Di kamar. So Eun noona sedang memandikannya. Masuklah. Kau harus bicara dengannya”suruh Suho.

Kris menarik napas panjang sejenak. Sebenarnya, tubuhnya merasa sangat lelah. Di hari yang sudah beranjak sore ini, dia ingin sekali tidur hingga besok pagi.

“Sehunie..”panggil Kris hati-hati, menghentikan aktivitas So Eun yang sedang mengancingkan baju Sehun. Kris menghampiri keduanya lalu berongkok disamping So Eun. “Noona, biar aku saja”

“Arasseo”jawab So Eun mengerti lalu meninggalkan mereka berdua

“Kau tidak apa-apa?”

“yeaaah”jawab Sehun pendek tanpa beralih dari PSP yang dipegangnya

“Apa lututmu masih sakit?”

“No”

“Kau masih marah pada daddy?”

“A little”

“I’m sorry”

Kris selesai memakaikan baju Sehun dan memberikan plester pada lututnya. Ia menatap Sehun penuh harap.

“I’m sorry”ulang Kris lagi karena tidak mendapat jawaban apapun

“No problem”

“Daddy berjanji tidak akan dekat-dekat dengan perempuan lagi”

“Daddy selalu berjanji seperti itu”balas Sehun cepat masih tidak menatap Kris

“Daddy akan berusaha. Bisakah kau memberikan daddy kesempatan?”

Akhirnya Sehun melirik kearah Kris, “really?”

“I will do”

“Okay. I believe you”

***___***

 –

“Luhanie! Lihat! Itu yeojachingu Baekhyun hyung!”seru Sehun setengah berteriak begitu melihat seekor kucing putih melintasi koridor kelas mereka.

“benar! Ayo kita samperin!”

Sehun dan Luhan meluncur dari ujung pelosotan yang mereka naiki lalu berlari menghampiri kucing itu. Sehun langsung menangkapnya dengan kedua tangan mungilnya, membuat kucing itu tersentak – ingin melarikan diri tapi tidak bisa –

“Yeoppo”decak Sehun mengangkat kucing itu, menjajarkan wajahnya dengan wajahnya sendiri.

“Yak! Jangan mengganggu kucing itu!” Tiba-tiba suara cempreng Baekhyun terdengar. “Sehun-ah, jangan menggendong kucing itu! Turunkan!”

“Sehunie, kucing kan jorok. Bulunya bisa buat sakit” Kyungsoo dan Jongdae ikut bergabung

“Enak aja. Dia ngga jorok kok” Baekhyun berkilah, tidak terima jika kucing kesayangannya dikatain jorok.

“Kucing emang jorok kok. Liat aja tuh kupingnya, ngga pernah dibersihin. Pasti kotorannya banyak”

“Kyungsoo ngga usah cerewet deh”rutuk Baekhyun kesal. Kemudian ia menoleh pada Sehun dan merampas kucing yang digendongnya kasar. “Dia adalah calon istriku. Jangan coba-coba rebut ya. Dasar kepala jamur!”omelnya lalu pergi

“Apaan? Masa Baekhyun mau nikah sama kucing?”cibir Jongdae geleng-geleng kepala

“Emang kenapa?”tanya Sehun

“Kucing kan jelek. Jorok”

“Emangnya Jongdae mau nikah sama siapa?”

“Aku? Tentu saja bukan dengan kucing”

“Lalu?”

Jongdae tersenyum penuh keyakinan, “Kura-kura”

TBC……….

 

 

 

54 respons untuk ‘FF : Daddy’s best Friend Chapter 9

  1. Jung Han Ni berkata:

    kasian jessica..
    luhan sok ngerti banget pas ngejelasin maksud dari yeojachingu namjachingu ke sehun XD
    kirain jongdae mau nikah sama cewe, taunya kura-kura.. -_-” itu mah sama-sama binatang kkk~

Tinggalkan komentar