FF : GROWL CHAP. 32

Growl

Tittle              : Growl

Author            : Ohmija

Cast                : EXO and Park Yoora

Genre              : Action, Friendship, Family, Romance

“Tidak perlu menjagaku. Kalian pulang saja. Lihat, rumahku terasa sangat sempit karena kalian semua ada disini.”omel Sehun karena rumah kecilnya di penuhi dengan teman-temannya.

“Apa tempat ini bisa di sebut rumah? Ini bahkan tidak lebih besar dari kamar mandiku.”seru Kai melihat sekeliling.

Sehun langsung mendengus, “Yah, aku tau. Rumahku mungkin hanya sebesar klosetmu.”

Ucapannya lantas membuat yang lain tertawa.

“Adeul, apa kau benar-benar sudah merasa lebih baik?” Ibu Luhan mengulurkan tangan, menghusap pipi Sehun lembut.

“Aku benar-benar sudah baikan, oema.” Pria itu meraih tangan wanita tua itu lalu menggenggamnya. “Tinggal menunggu perban ini di buka.”

“Aigooo, wajah tampan anakku jadi di penuhi luka seperti ini.” Ia menatap keseluruhan wajah Sehun. “Berhentilah berkelahi dan pikirkan penampilanmu. Kau sudah dewasa. Jika wajahmu seperti ini, tidak akan ada gadis yang tertarik padamu.”omelnya. “Belajarlah dari Kai. Dia tinggi dan sangat tampan.”

Mendengar itu, Kai langsung tersenyum bangga sementara Sehun kembali mendengus, “Apa sekarang aku adalah anak tiri oema?”serunya tidak terima. “Oema lihat dia baik-baik. Aku lebih tinggi darinya. Dia tidak jelek dan kulitnya hitam.”

“Jaman sekarang gadis-gadis lebih menyukai pria berkulit gelap. Kau tau… ini namanya seksi.”sahut Kai bangga.

Berdiri di sebelahnya, Chen melirik Kai sambil mencibir, “Aaah, aku tiba-tiba merasa mual.”

“Pulanglah. Aku ingin istirahat.”suruh Sehun sambil mengibaskan tangannya.

“Oh Sehun, bagaimana jika kau menginap di rumahku saja? Jika kau membutuhkan sesuatu—“

“Tidak perlu.” Sehun memotong ucapan Luhan. “Aku masih bisa menggunakan tangan kananku jika butuh sesuatu. Pulanglah. Aku benar-benar tidak apa-apa. Sungguh.”

“Haruskah aku menginap disini?” Namun Luhan masih merasa khawatir.

“Ya! Pergi. Kau tau, rumahku sangat sempit.”

“Itu karena kau sering lupa untuk mengunci pintu rumahmu. Jika ada pencuri, kau tidak akan bisa berbuat apapun dengan kondisimu yang seperti itu.”

Tawa Kai sontak meledak, “Memangnya apa yang mau di curi dari rumah ini?”ledeknya. “Apa kau pikir semua pencuri itu bodoh? Dia pasti berpikir dulu sebelum mencuri. Aku rasa tidak akan ada yang datang ke tempat ini walaupun ia membuka pintu rumahnya saat ia tidur.”

 

BUGG

 

Tiba-tiba sebuah bantal menghantam wajah Kai. Kai langsung mendelik, “YA!”

“Pergi! Pergi dari rumahku! Kau benar-benar bre…” Ucapan Sehun langsung terhenti saat ia melihat wajah ibu Luhan. Ia terlalu kesal dengan Kai hingga lupa jika ada ibu Luhan disana. Tidak boleh mengumpat di depan ibu. Itu perbuatan buruk. “Hehehe…” Pria itu langsung meringis lebar.

“Besok pagi oema akan datang dan membawakanmu sarapan. Sekarang, sebaiknya kau istirahat.”

“Baik.”

***___***

 

“Kami pulang dulu. Jika terjadi sesuatu, hubungi kami.” Chen melambaikan tangannya pada Tao, Chanyeol, Luhan dan Kyungsoo sebelum masuk ke dalam mobilnya. Malam itu, jalan aspal yang ada di depan rumah Chanyeol di penuhi dengan mobil-mobil mewah yang terparkir. Membuat para tetangga yang penasaran mengintip dari rumah mereka.

“Besok aku akan datang. Tolong periksa mobilku.”seru Baekhyun.

Chanyeol mengangguk, “Aku tunggu.”

“Lain kali, datanglah dengan satu mobil.”sahut Tao. “Mobil-mobil kalian memenuhi jalan.”

Dari dalam mobil Lay tertawa, “Kami pulang dulu.”

“Baiklah. Sampai jumpa.” Chanyeol, Tao, Kyungsoo dan Luhan balas melambaikan tangan.

Setelah deretan mobil-mobil mewah itu menghilang, Luhan menatap ketiga temannya, “Kita bertemu besok.” Pria itu berbalik memasuki rumahnya.

“Oke. Selamat malam,”

***___***

 

Suara gemerisik dedaunan kering terdengar saat kaki seseorang menapaknya. Perlahan-lahan, sosok itu mendekati rumah kecil yang terletak menyendiri di balik pepohonan besar. Mencapai pintunya, tangannya terulur hendak membuka pintu namun justru seseorang dari dalam sudah membukanya lebih dulu.

“Astaga! Kau mengagetkanku!” Kris terlonjak kaget karena Sehun tiba-tiba membuka pintu rumahnya.

“Kau bisa terkejut?”balas Sehun tanpa dosa. Lalu duduk di kursi yang ada di teras rumahnya. “Ternyata kau manusia.”

Kris menghusap-husap dadanya yang berdegup kencang. Sangat ingin menghajar anak itu jika saja dia tidak terluka.

“Aku bisa mendengar suara langkahmu dari dalam jadi aku keluar.”serunya lagi. “Duduklah. Jangan masuk ke dalam rumahku, aku rasa kau harus menekuk kepalamu jika kau berada di dalam.”

Kris menjatuhkan diri di sebelah Sehun, masih dengan sisa-sisa kekesalannya, “Bagaimana keadaan Taozi? Apa dia hidup dengan baik?”

Sehun mendengus, “Apa kau tidak lihat siapa yang sedang sakit sekarang?”cibirnya. “Dia baik. Sangat baik. Dia tetap makan dengan lahap hingga membuat Yoora noona sakit kepala karena dia harus menghidup tiga orang adik laki-laki.”

“Tiga?” Salah satu alis Kris terangkat.

“Chanyeol, Tao dan Kyungsoo.”jawab Sehun. “Apa kau pikir Kyungsoo masih bisa tinggal di rumahnya setelah kejadian itu?”

“Oh.”

“Jangan khawatir. Walaupun sangat galak tapi Yoora noona selalu memperlakukan Tao dengan baik. Yoora noona bahkan melarangnya saat dia bilang ingin pindah ke hotel.”

Senyum kecil terbentuk di bibir Kris, “Syukurlah. Aku lega mendengarnya.” Serunya pelan. “Lalu apa kau sudah memikirkan sesuatu?”

Sehun menggaruk belakang tengkuknya.”Aku masih belum tau.”jawabnya. “Tapi setelah kejadian di depan rumah Kyungsoo, aku mengikuti mereka menuju sebuah bar. Setelah itu, mereka membawaku ke sebuah gudang yang tidak terpakai. Disana, aku juga bertemu dengan ayahku.”

“Apa kau pikir tempat itu ada hubungannya?”

“Tidak tau. Tapi bagaimana jika menyelidikinya? Mungkin kita bisa—“

“Sudah ku duga kau akan bertindak sendirian.” Tiba-tiba sebuah suara terdengar.

Sehun dan Kris langsung menoleh. Detik berikutnya, mata Sehun membulat lebar, “Luhan…”

Luhan dan Kai muncul dari balik pepohonan, mendekati rumah Sehun.

“Kau benar, dia pasti melakukannya.” Kai menepuk sebelah pundak Luhan sambil mengangguk.

“Apa yang kalian lakukan disini?”tanya Sehun masih terkejut.

“Sebenarnya, aku sempat ragu tadi. Apa aku harus benar-benar pulang atau kembali kesini. Tapi ku pikir, karena kau sedang sakit jadi mungkin kau tidak akan melakukan apa-apa. Tapi saat aku menelpon Luhan, dia bilang kau pasti melakukan sesuatu karena kau adalah orang yang sangat keras kepala dan ucapannya benar, kalian bertemu secara diam-diam di belakang kami.”

“Apa ini? Apa mereka juga terlibat?”tanya Kris.

Sehun mengacak rambutnya frustasi, “Aaaah… benar-benar….”

***___***

 

Sehun tau, dia telah melakukan kesalahan karena dia telah jujur pada Luhan. Karena satu kali ia mengatakan kejujuran, Luhan akan tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Dia seperti mampu membaca apa yang ada di pikirannya dan membuat Sehun tidak lagi bisa berbohong. Aah, harusnya dia tidak mengatakan apa-apa.

“Kita tidak bisa hanya memperkirakan. Lebih baik kita gunakan Kyungsoo sebagai umpan.”seru Kris.

Sehun langsung menggeleng, “Tidak. Jangan. Itu sangat berbahaya.”

“Apa kau pikir mereka akan kembali ke tempat yang sama?”balas Kris. “Jalan satu-satunya adalah menggunakan Kyungsoo sebagai umpan karena Kyungsoo adalah buruan mereka sekarang.”

“Tapi tidak bisa hanya kita. Karena seperti katamu, mereka adalah organisasi mafia terbesar di dunia. Kita harus minta bantuan pada pihak kepolisian.”saran Luhan.

“Tidak bisa.” Kris mendesah panjang. “Banyak mata-mata disana. Saat ini, aku sedang menjalankan tugas secara diam-diam. Jangan melibatkan kepolisian karena tidak ada yang bisa di percaya disana.”

“Tapi tidak mungkin jika hanya kita berempat yang melakukannya.”

Kris terdiam sejenak. Luhan benar, sangat mustahil jika hanya mereka berempat yang melakukannya. Lawan mereka adalah lawan yang besar dan kuat.

“Tidak… kita masih punya pasukan lain.” Sontak, Kai, Luhan dan Sehun menoleh kearah Kris dan menatapnya. “NSA… kita masih punya NSA.”

“NSA?! Kau tau organisasi itu sudah tidak ada.”seru Kai.

“Tidak. Kita bisa membangun organisasi itu lagi. Mungkin Suho masih mengingat anggota lain yang masih hidup.”

“Kris.” Sehun menatap Kris lurus. “Suho sudah meninggalkan NSA dalam waktu yang cukup lama dan sekarang dia telah bergabung dengan FBI.”serunya tegas. “Lagipula, jika kau melibatkan Suho maka—“

“Aku tau.”potong Kris cepat. “Aku tau resikonya. Tapi aku sudah lelah berlari. Aku ingin dia segera mengetahui kenyataannya.”

“Ini tidak semudah itu. Jika dia mengetahuinya, pikirkan tentang adikmu. Kami bekerja untuknya!”

“Aku tau ini tidak mudah. Tapi aku sudah memikirkannya. Aku yang bersalah dan ini tidak ada hubungannya dengan Tao. Jadi kau tidak perlu khawatir.”

“Lalu bagaimana dengan Yoora noona? Kau mau dia mengetahuinya juga?”

Ucapan Sehun lantas membuat Kris terdiam. Pria itu tertegun sesaat sebelum akhirnya mengangkat wajah dan balas menatap Sehun, “Cepat atau lambat dia akan mengetahuinya.”

“Kita sudah sepakat untuk tidak melibatkannya.” Sehun bersikeras. “Jangan libatkan Yoora noona ataupun yang lain.”

“Kau pikir aku akan diam saja?” Kris menatap Sehun sungguh-sungguh. “Aku sangat mencintainya jadi aku pasti akan melindunginya.”

***___***

 

Pagi-pagi sekali, Sehun muncul di rumah Chanyeol bersamaan dengan Yoora yang baru saja pulang kerja. Wanita tinggi itu nyaris terlonjak karena melihat seseorang yang biasanya baru muncul di siang hari sudah berdiri di depan rumahnya pagi-pagi sekali.

“I-ini… benar-benar kau, kan? Apa aku hanya bermimpi?”

Sehun tersenyum menatap kakak perempuannya itu lalu menghampirinya dan meraih tas yang di bawanya.

“Ayo masuk. Di luar sangat dingin.”

“Ya Tuhan, jadi benar-benar kau? Oh Sehun?”decak kagum tak percaya Yoora mengikuti pria tinggi itu di belakangnya. “Bagaimana bisa kau sudah bangun pagi-pagi sekali? Apa kau sakit?”

Sehun meletakkan tas Yoora di sofa ruang tamu lalu berbalik menatapnya, “Apa aku tidak boleh bangun pagi?”

“Tidak. Bukan begitu. Hanya saja…”

“Sebaiknya noona ganti baju. Bukankah noona harus menyiapkan sarapan?”

Namun Yoora tidak bergerak sedikitpun, “Tanganmu tidak sakit, kan?”

“Aku tidak apa-apa. Cepatlah.”

Sehun mendorong punggung Yoora dengan tangan kanannya menuju kamarnya, menyuruh wanita itu berganti baju. Saat Yoora masuk ke dalam kamarnya, pria tinggi itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Kali ini keinginannya sederhana, dia ingin bisa melihat rumah ini lebih lama. Dalam keadaan seperti ini. Tenang.

“Ya, apa yang ingin kau lakukan? Mereka belum bangun.”seru Yoora membuyarkan pikiran Sehun.

“Oh, aku hanya ingin membantu noona untuk menyiapkan sarapan.”

“Apa? Aku tidak salah mendengar, kan?”ujar Yoora terkejut.

Sehun terkekeh, “Karena selama ini aku selalu saja merepotkan noona jadi aku ingin membantu.”

“Kau aneh sekali hari ini.”cibir Yoora. “Aku belum beli daging jadi jangan harapkan apapun.”

“Hahaha aku tau.”

Walaupun merasa aneh, namun Yoora membiarkan adik laki-lakinya itu berdiri di sampingnya. Sebenarnya, Sehun tidak bisa membantu apapun karena selain payah dalam hal memasak, dengan keadaan seperti itu dimana dia hanya bisa menggunakan tangan kanannya, bagaimana mungkin dia bisa membantu menyiapkan sarapan? Yoora tau, pria itu hanya ingin mengatakan sesuatu padanya.

“Noona…”

Dugaannya benar.

“Hmm…” Yoora hanya berdehem sambil mulai mencuci piring.

“Kenapa noona tidak marah seperti biasanya? Bukankah noona selalu marah jika aku berkelahi?”

“Aku akan memarahimu setelah kau sembuh dan mematahkan tanganmu lagi.”balas Yoora.

Sehun terdiam sejenak, “Lalu, kenapa noona tidak bertanya dengan siapa aku berkelahi dan apa masalah yang telah aku perbuat kali ini?”

Yoora tidak langsung menjawab. Dibiarkannya keheningan menemani mereka selama beberapa saat.

“Itu karena aku tidak mau menambah bebanmu.”serunya pelan. “Selama ini, aku melihatmu selalu menjaga teman-temanmu yang lain. Kau adalah pendengar dan pelindung mereka. Tapi, kau tidak pernah membicarakan apa masalahmu. Kau terus menyimpannya sendiri. Dan saat kejadian kemarin, aku hanya berpikir jika selama ini mungkin saja kau sedang melewati masa-masa sulit seorang diri. Kau ingin bicara namun kau terus mengkhawatirkan banyak hal. Kau ragu dengan apa yang akan terjadi nantinya jika kau mengatakan masalahmu. Mungkin saja hal itu akan membuat teman-temanmu terluka. Jadi kau lebih memilih untuk menyelesaikannya sendiri.” Yoora mematikan keran air lalu berdiri menghadap Sehun. “Saat aku melihatmu terluka seperti itu, hatiku merasa sangat sakit. Maafkan aku, aku terlalu sibuk bekerja hingga tidak menyadari jika adik kecilku ini sudah tumbuh dewasa dimana dia memiliki masa-masa sulit yang tidak bisa ia katakan pada orang lain.”

Sehun menunduk dalam, sebisa mungkin menahan air matanya.

“Bagaimana bisa noona mengerti hal itu dengan baik?”tanyanya serak.

“Tentu saja karena aku adalah kakakmu. Kenapa kau masih bertanya?”

Sehun maju satu langkah dan meletakkan dagunya di atas kepala Yoora, “Semakin lama noona semakin cerewet.”serunya dengan linangan air mata yang mulai merembes melalui sudut matanya. “Aku menyayangi noona.”

Yoora tersenyum, ia meletakkan kepalanya di dada Sehun sambil menepuk-nepuk punggungnya, “Kau tumbuh sangat tinggi. Aku seperti seorang ibu yang merasa bangga.”ucapnya. “Katakan padaku siapa yang menyakitimu, aku akan memberikan pelajaran pada mereka. Kau tau itu, kan?”

***___***

 

“Selamat sore. Oh? Baekhyun? Lay? Chen? Kalian disini?” Kai sedikit terkejut karena mendapati tiga sahabatnya itu sudah berada di bengkel rumah Chanyeol.

“Kau melewatkan makan siangnya, Kai.”seru Baekhyun sambil mengelap tangannya dengan kain lap. “Waah, benar-benar tidak ada yang menandingi makanan di rumah ini.” Kemudian ia menunjukkan ibu jarinya. “Paling terbaik!”

“Yoora noona benar-benar pintar memasak. Aku rasa setiap hari aku akan makan siang disini.”sahut Chen.

“Ya, kalian bahkan tidak membayar.” Chanyeol menarik tubuhnya keluar dari kolong mobil begitu mendengar perkataan Chen. “Kalian mau membuat kakakku bangkrut? Selama ini sudah sangat sulit karena mereka berdua juga tinggal disini. Tidur dan makan tanpa membayar biaya apapun.”omelnya menunjuk Kyungsoo dan Tao.

Sontak keduanya langsung mengalihkan pandangan, pura-pura sibuk bekerja, membersihkan mobil-mobil.

Chanyeol menghela napas, “Jangan datang kemari setiap hari, mengerti?”

Kai tersenyum lebar, “Masih ada yang lebih enak dari makanan buatan Yoora noona.”serunya tak mau kalah.

“Benarkah?”balas Baekhyun.

Kai mengangguk mantap, “Makanan di sebelah rumah ini. Benar-benar sangat enak! Aaaah, aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata. Sangat sangat sangat enak!”

“Maksudmu makanan ibuku?”sahut Luhan dengan kening berkerut. Kai mengangguk sambil tersenyum. “Kapan kau makan di rumahku?”

Kai melirik Sehun dengan seringaian penuh arti, “Aku pernah berkunjung kesana satu kali.”

“Kenapa kau tidak mengajak kami?”protes Lay. “Sudah lama aku tidak merasakan masakan rumah.”

“Kalau begitu bagaimana jika malam ini kita makan malam di rumah Luhan?” Baekhyun mencetuskan ide yang langsung di sambut dengan sambutan hangat dari semua orang.

Mata Luhan melebar, “Ya! Ibuku baru saja membeli stock makanan untuk satu bulan kemarin. Jangan menghabiskan persediaan makanan kami!”

“Luhan, ayolah. Hanya kali ini.”

“Ti….”

“Luhaaaaan.”

Luhan melirik kearah Kai kesal, “Ini semua karena kau!”

***___***

Menjelang malam, semua orang sudah berada di rumah Luhan untuk membantu ibunya menyiapkan makanan. Sementara Kai, Kyungsoo dan Sehun masih berada di bengkel untuk membersihkan sisa-sisa pekerjaan sekaligus menutup bengkel.

“Huh? Kemana yang lain?” Yoora tiba-tiba muncul, telah siap dengan seragam kerjanya.

“Mereka akan makan di sebelah.”jawab Kyungsoo. “Noona mau pergi bekerja?”

“Iya. Tapi bisakah salah satu diantara kalian membantuku? Aku menjatuhkan kunci motor di belakang lemari buku.”

“Kenapa ceroboh sekali?” Sehun sudah akan bergegas untuk membantu namun Kai menahannya. Ia menatap pria itu dengan kening berkerut. “Apa?”

“Biar aku saja.”

Ia menunjukkan seringaiannya pada Sehun sambil menepuk pundaknya lalu berjalan masuk ke dalam.

“Apa dia menyukai Yoora noona?” Kyungsoo mengangkat kotak perkakas dan meletakkannya di sudut bengkel.

“Sepertinya begitu.”

Sementara di kamar Yoora, Kai sudah berhasil menggeser lemari buku dan menemukan kunci yang terjatuh di belakangnya.

“Lain kali noona harus menjatuhkannya di tempat yang lebih sulit.”ucapnya sambil memberikan kunci itu pada Yoora.

Yoora tersenyum, “Kenapa?”

“Agar aku bisa berada disini lebih lama.”

“Kau pasti sangat sering masuk ke dalam kamar wanita, kan? Kau tidak terlihat canggung.”

“Ini yang pertama.”jawab Kai dengan senyum.

Yoora menatapnya dengan tatapan menyelidik, “Benarkah?”

“Maksudku, ini pertama kalinya aku masuk ke dalam kamar wanita cantik.”

Yoora tertawa, “Waah, kau pasti pandai merayu wanita.” Ia geleng-geleng kepala sambil berjalan keluar. Kai mengikutinya.

“Aku tidak sedang merayu. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya.”

Kai meraih tas Yoora yang tergeletak di sofa dan memberikannya pada sang pemilik. Hal itu lagi-lagi membuat Yoora tersenyum.

“Aku senang karena akhirnya kau tidak lagi bertengkar dengan adik-adikku.”

“Noona senang karena aku tidak lagi bertengkar dengan Chanyeol atau senang karena akhirnya aku bisa berada disini?”

Yoora diam sejenak, menatap Kai masih dengan senyum, “Pria lebih muda bukan tipeku.”

“Aku tinggi dan aku sangat dewasa. Aku terlihat seperti seorang oppa.”

“Aku tidak suka pria dengan kata-kata yang manis.”

“Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku hanya bisa melakukannya saat aku tidak melihat noona.”balas Kai. “Karena setiap kali aku menatap noona, semua kata-kata itu keluar dengan sendirinya.”

Yoora sontak tertawa, “Kau benar-benar… Baiklah, aku mengaku kalah. Kau membatku tidak bisa mengatakan apapun.”

Kai ikut tertawa, “Aku menang lagi, kan? Hutang noona semakin banyak padaku.”

“Huh? Hutang?”

“Ingat saat pertama kali kita bertemu. Noona berjanji akan memberikan nomor ponsel noona jika kita bertemu lagi. Dan sekarang, ini bahkan yang kesekian kalinya kita bertemu lagi.”

“Kau masih mengingatnya?”

“Tentu saja.” Kai mengangguk. “Kali ini aku tidak akan minta nomor ponsel. Tapi, besok siang saat jam istirahat, aku akan menunggu noona di depan gedung.”

“Huh? Bukankah besok seharusnya kau sekolah?”

“Aku bisa pergi keluar saat jam istirahat. Jangan khawatir.”

“Aaaah, dasar. Baiklah. Kalau begitu, aku pergi dulu.”

“Jangan mengingkari janji lagi. Aku akan menunggu.”

“Aku tau. Sampai jumpa besok siang.”

Yoora melambaikan tangan sebelum akhirnya menghilang di balik pintu. Dari pintu yang ada di belakang Kai, Kyungsoo muncul sambil berdecak dan geleng-geleng kepala.

“Jangan bermimpi untuk mengencaninya. Kau bisa di bunuh,”

Kai menoleh dan langsung menghampiri pria mungil itu, “Kau tau tipe pria seperti apa yang dia sukai?”

“Yang jelas bukan tipe pria sepertimu.”jawabnya sambil berlalu.

Kai langsung mendelik, “YA!”serunya kesal namun Kyungsoo sudah menghilang lebih dulu. “Dasar. Sejak kapan dia berubah seperti itu?”

***___***

“SELAMAT MAKAN!” seru anak-anak laki-laki itu penuh semangat. Mereka benar-benar merengek pada ibu Luhan untuk memasak makan malam yang langsung membuat persediaan makanan Luhan menipis.

Sebenarnya, ibu Luhan sama sekali tidak keberatan akan hal itu. Dia justru senang karena dikunjungi oleh teman-teman baru Luhan. Hanya saja, Luhan berbeda pendapat akan hal itu. Pria itu terus cemberut karena kesal. Apa mereka pikir mencari uang itu adalah hal yang mudah? Menyebalkan.

“Kau benar, Kai. Sangat enak!” Baekhyun menyetujui ucapan Kai tadi. Kemudian ia menoleh, menatap ibu Luhan. “Terima kasih, omoni.”

“Benarkan ucapanku? Makanan disini sangat enak.”balas Kai.

“Jadi kau menyukainya, Kai?”

Kai langsung mengangguk, “Saaaaaangat menyukainya, omoni.”

“Benarkah? Bukankah waktu itu kau menangis saat makan masakanku?”goda ibu Luhan.

“Kai? Kau menangis?” tanya Chen, Lay dan Baekhyun terkejut.

“Huh? Itu karena saat itu makanannya sangat pedas. Aku tidak begitu bisa makan makanan pedas.”elaknya.

“Benarkah? Bukankah kau memenangkan pertandingan makan ddokbukkie pedas waktu itu?”seru Lay.

“Itu…. karena… ”

Ibu Luhan dan Sehun saling pandang lalu tersenyum penuh arti.

***___***

 

Keesokan harinya, tepat pukul 12 siang, Kai sudah berada di depan gedung rumah sakit. Setelah sepuluh menit menunggu, akhirnya Yoora muncul dan langsung menghampirinya.

“Oh? Kau tidak memakai seragam?”tanya Yoora terkejut karena saat itu Kai mengenakan pakaian kasual.

“Aku tidak mau orang-orang mengira noona sedang makan siang dengan adik noona jadi aku ganti baju.”

“Bukankah kau memang adikku?”

“Tidak. Aku bukan.” Kai menggeleng membuat Yoora hanya tersenyum. “Noona ingin makan dimana? Apa ada restoran yang noona suka?”

“Sebenarnya aku sangat jarang makan di luar. Aku selalu makan di kantin rumah sakit.”

“Kalau begitu, apa sebaiknya kita makan di kantin saja?”

“Huh?”

Kai tersenyum lalu menggandeng tangan Yoora, “Ayo.”

***___***

 

“Bisakah kita makan di luar saja?” Sejak tadi Yoora terus berusaha membujuk Kai agar keduanya makan di luar daripada di kantin rumah sakit. Karena ia kembali menjadi pusat pehatian di antara teman-temannya. Dia sangat jarang terlihat bersama dengan seorang pria kecuali Chanyeol.

Kai tersenyum, “Kenapa? Makanan disini lumayan enak.”

“Bukan begitu. Tapi…”

“Apa noona tidak pernah makan bersama dengan seorang pria sebelumnya?”tanya Kai tanpa basa-basi. “Noona terlihat canggung.”

“Enak saja. Aku pernah berkencan sebelumnya.” Balas Yoora tidak terima.

“Benarkah? Aku tau itu. Tidak mungkin ada pria yang akan membiarkan wanita cantik sendirian.”

“Berhentilah berkata hal-hal seperti itu.”dengus Yoora. “Kau hanyalah anak kecil bagiku.”

“Aku tetap akan berusaha.”balas Kai cuek.

“Apa yang kau lakukan disini?” Tiba-tiba sebuah suara terdengar. Keduanya sontak menoleh dan mendapati Kris sudah berdiri di belakang Kai. “Kenapa kau makan bersamanya?”

Mata Yoora melebar, ia lantas berdiri, “Dia adalah…”

“Kenapa? Apa aku tidak bisa makan bersamanya?” Kai ikut berdiri. Pria itu menatap Kris lurus. “Kau cemburu?”

“Jangan bermain-main dengannya.”

Kai tertawa mendengus, “Katakan itu pada dirimu sendiri.”balasnya sambil maju satu langkah kedepan mendekati Kris. “Aku akan mengatakan ini dengan jelas jadi dengarkan baik-baik.”ucap Kai tegas. “Yoora noona… aku menyukainya.”

TBC

 

 

 

 

 

 

 

29 respons untuk ‘FF : GROWL CHAP. 32

  1. XI RA BY berkata:

    Syuuuutttt… Komentar dulu baru baca.
    Aahh, penasaran.
    Baca dulu yaaaak nanti komennya sy lanjutkan.

  2. ajengaryaa berkata:

    Seneng deh buat part ini bener2 ditunjukin kekeluargaannya,jadi ngga terlalu nunjukin penderitaan Sehun…
    Yakin Kai bisa dapetin hatinya Yoora?
    Keep writing,ditunggu kelanjutannya…
    Eon,ditunggu kelanjutan ff yang lain ya eon…

  3. miss Oh berkata:

    huaaahh.. akhirnya di lanjut juga… serius.. bawaannya senen bgt klo udah di lanjut.. keep writing author-nim.. kelanjutannya jgn lama yaaa..

  4. XI RA BY berkata:

    Yeeeee balik lagi….
    Sumpah chapter kali ini ngakak banget apalagi pas bagian kai sama yoora. Hghghg… Kai saingan sama kris.
    Dukung siapa ya??
    Aish dukung suho aja *eeh?
    Seruuuuuuuu..
    Neexttt di tunggu.

  5. Ohunhun94 berkata:

    uhuk kai?!0.0 jangan! jangann author!! ntar kris ama kai batal sekongkolanT.T

    sehun, kpn ketemu papah lagi? kirain yg dateng tdi bapak ku ya hun. hahh…
    the lord of legend pin baca lanjutanya thorr.
    trimsss

  6. irnacho berkata:

    weleh weleh si kai berani bener. belom pernah di dor kali ya tuh anak sama kris? jelas2 kris mantan anggota NSA, nyari mati nih anak ckck

  7. han berkata:

    wah kai trlalu frontal tuh , bayangi wajah cengonya kris .. keke
    trharu bnget baca scenenya sehun sma yoora, sling menyayangi bnget mskipun ga ada hubungan darah skalipun ..
    kyungsoo mulai ktularan chanyeol cs tuh, lucu ..
    lnjut kaka, jgan lama2 lg ya ..

  8. Nanako gogatsu berkata:

    Uwwwoooooo ^o^ pernyataan cinta dari kai,, wohoho.. Kris cemburu? So pasti.. Suka ama chapter ni,, g’ ada adegan action n hnya ada adegan yg membahagiakan.. Next chapter di tunggu

  9. Hilma berkata:

    aigooo., kai suka sama yoora???
    ahh., sehuniee suka deh…
    next chingu.,
    jangan lama-lama nee…
    hehhe 🙂

  10. Shofalina Han berkata:

    huanjiiirrrr sweetdrop gue pas baca perkataan Kai “aku menyukainya.” mana di depan Kris pula .-.

  11. Jung Han Ni berkata:

    aaahh ya ampun kai!! ><
    yoora diperebutkan gitu, gimana chanyeol nanti, aigoo aigoo
    keep writing n hwaiting!

  12. osehn96 berkata:

    kai nantangin kris apaa,? Trus kai ga mikir posisi chanyeol apa? Wah sepertinya dia emang cinta yoora. Berani bertindak dan ambil resiko juga sepertinya Eaaa.yo lah dijln kan rencananya. Kesian baca sehun terbebani hahaha,

  13. Yaya berkata:

    Waaahhhh…Daebak…Daebak…👍👍👍👍
    Seru mkin seru…Sehun kau memang anak yg Top.
    Tp mna Xiumin…knpa Baozi g klihatan batang idungnya…apa dia lg ngerumpi sma Suho…🙊
    Kai nkat bnget si gmna coba klau Chanyeol tahu dia suka sama noonanya…
    sneng klau Kai prhatian sma Sehun…kkkkk
    d tnggu next chapnya…Gomawo…🙆

  14. desi mulya berkata:

    itu kai berani banget sihh. dia gatau apa kalo kris itu mantan pacar nya kris? seneng ngeliat sehun sama kai akur truss temen2 nya yg lain pada akur :):):). next chap jangan lama2 yaa
    #fighting#

  15. Park Miyoung berkata:

    Damn kai 😂😂 kau mau menyaingi Kris? Oh God, ku harap kau menang kai 😅😅 Thetun ku cayang~~~ OmO kau sudah besar~ Hidup mu berat sayang, mari berbagi denganku *ditawur* Wah, mau nyoba masakannya Ibunya Luhan katanya enak dari pada sini makan makanan luar terus T.T *mendadak curhat* next ka~ fight!

  16. wikapratiwi8wp berkata:

    Ahhh seenggaknya dibanding beberapa chapter yang lalu, chapter ini bisa bikin narik nafas sedikit yakkk.. kocak, lucu, gemes liat tingkah mereka semua disini. hahaha Kai, Luhan, Sehun, semuanya bikin ketawa asli..
    Kai bisa aja ngegodain Yoora eonni hahha.. awas aja saingannya berat loh Kai, hihii fighting mijaa 🙂

  17. Ava berkata:

    Huwa., kai., kau benar benar.
    Nekat banget, masak nyatain perasaan sat ada krisss., astagaa 😅😅
    Sehun semangat nee, jangan nyimpem masalah sendirian, sekali-kali berbagilah, apalagi udh akur tuh sama kai, 😍
    Ditunggu kelanjutannya chingu, jangan lama-lama ya 😁😁

  18. mongochi*hae berkata:

    jonginnn cukup soojung aj…
    upppsss uts real

    apain nh maksudny ?
    mw nambah masalah am kris atw ap ckckck..
    terharu…stlh skian lama mereka musuhan. eh skrng malah duduk bersama utk makan…
    poor luhan hhheee

    next part dtunggu. penasaraan bgt ak am klnjutan ceritany..
    bana cara mereka mg.ungkap smua penghianatan it.
    so, jgn lama updateny hhee

  19. babyseo94 berkata:

    harap endingnya nanti jangan buat sehun meninggal. :’v
    kaka kan sering buat sehun meninggal -_- aku mohon jangan buat sehun meninggal. :” #plaak. XD
    duh si kai sukanya sama noona noona. :v
    keep writing and fighting ka ^^

Tinggalkan Balasan ke wikapratiwi8wp Batalkan balasan