FF : GROWL CHAP. 28

Growl

Tittle              : Growl

Author            : Ohmija

Cast                : EXO and Park Yoora

Genre              : Action, Friendship, Family, Romance

“Dimana ayahku sekarang? Apa dia baik-baik saja? Kalian mengenal ayahku?” Kyungsoo keluar dari balik punggung Sehun dan memberondong orang-orang itu dengan pertanyaannya. “Dimana ayahku? Jawab!”

“Jika kau mau mengetahuinya, kau harus ikut dengan kami.”

Sehun melirik kearah sesuatu yang tergantung di pinggang orang yang berdiri paling depan dan tertutupi oleh jas. Sesuatu berwarna hitam yang sekilas terlihat saat dia bergerak tadi. Tangan Sehun langsung terulur, menahan lengan Kyungsoo yang nyaris menyetujui ajakan itu.

“Maaf paman, kami sudah terlambat. Kami harus pergi.”

Sehun sudah akan bergegas namun langkahnya segera di hadang oleh orang-orang itu.

“Sehun, mereka akan mempertemukanku dengan ayahku.” Kyungsoo juga berseru sambil berusaha melepaskan cekalan Sehun.

Sehun semakin mempererat cekalannya. Tidak. Kyungsoo tidak boleh pergi dengan orang-orang ini.

“Jangan mempersulit kami, nak. Kami harus pergi dengan Kyungsoo sekarang.”desis orang itu tajam.

Sehun menelan ludah. Untuk sesaat ia mengumpulkan keberanian. Karena ini bukan masalah yang biasa ia hadapi. Orang-orang di depannya ini memiliki pistol dan sangat berbahaya. Dia bisa saja tertembak dan terbunuh. Tapi, dia juga tidak bisa membiarkan Kyungsoo berada dalam bahaya. Orang-orang ini… mereka tidak bisa di percaya.

Sehun menarik napas panjang, yang terjadi maka terjadilah. Dan detik berikutnya ia melepas tasnya dan memukulkannya pada orang itu dengan keras, sontak orang-orang yang lain langsung menarik pistol mereka. Sehun kembali memukul orang yang ia pukul dengan tas tadi dan dengan cepat menarik pistol dari pinggangnya. Tangan kanannya meraih leher orang itu dan menguncinya bersamaan dengan ujung pistol yang seketika tertuju ke kepalanya.

“Jangan mengganggunya.”desisnya. menatap orang-orang itu tajam. “Jangan pernah datang kemari lagi.”

“Oh Sehun, tapi—“

“Mundur.”tegas Sehun menghentikan langkah Kyungsoo. “Jika kau tidak mundur, aku benar-benar akan menembaknya. Kau tau aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku.”

Kyungsoo terdiam kemudian mengambil langkah mundur. Mengembalikan tatapannya ke depan, Sehun berseru dingin, “Aku akan menghubungi polisi jika kalian tidak pergi sekarang.”ancamnya.

“Kau bermain-main dengan orang yang salah, nak.” Seru pria itu lalu memberikan isyarat pada dua orang anak buahnya untuk menurunkan pistol mereka.

Sehun melepaskan kunciannya dan membebaskan pria itu namun dengan pistol yang masih terarah ke kepalanya saat ia berjalan mundur. Pria itu tersenyum menyeringai menatap Sehun.

“Kau adalah anak yang pemberani.” Kemudian ia melirik kearah nametag seragamnya. “Oh Sehun.” Sehun hanya diam. “Kita akan bertemu lagi nanti.”ucapnya sambil memajukan wajahnya sedikit, “Secepatnya.” Ketika kemudian ia menegakkan tubuhnya, senyum menyeringai kembali tercipta di bibirnya. Sebuah senyuman yang terlihat sangat jahat dan menyimpan arti bahwa ucapannya tadi adalah sebuah ancaman.

“Bye Kyungsoo. Mungkin kau tidak akan bisa melihat ayahmu lagi.”

Pria itu melambaikan tangannya lalu memasuki mobil dan pergi meninggalkan rumah Kyungsoo. Tangan kanan Sehun yang memegang pistol melunglai, seketika ia kehilangan seluruh tenaganya setelah melawan rasa gugup terbesarnya. Ini adalah pertama kalinya ia memegang benda logam itu. Bahkan ia menodongkannya kearah kepala seseorang. Tidak. Dia tidak akan pernah membunuh.

“Kenapa kau ikut campur?”

Sehun menolehkan kepalanya, menatap Kyungsoo yang sedang menunduk dalam.

“Kenapa kau ikut campur dengan hidupku?” Perlahan, pria mungil itu mengangkat wajahnya, menunjukkan kedua matanya yang telah merebak. “Apa kau tau jika aku telah menunggu ayahku selama berbulan-bulan?! Kau tau aku terus berharap untuk bertemu dengannya?!”nada suaranya mulai meninggi. Sehun hanya diam menatapnya. “KENAPA?! KENAPA KAU IKUT CAMPUR?!”

Sehun tetap diam. Karena tidak ada yang mampu ia ucapkan. Kedua matanya hanya menatap meminta maaf. Karena yang ingin ia lindungi adalah perasaan orang yang sedang berdiri di depannya ini. Ia tau rasanya, ia sangat tau bagaimana rasanya tidak bertemu dengan ayah. Bukan berbulan-bulan tapi bertahun-tahun. Hanya saja… lagi-lagi ia memilih untuk mengorbankan dirinya. Kenyataan jika ayahnya terlibat dalam organisasi itu adalah alasannya kenapa dia bungkam, karena ia tidak mau Kyungsoo mengetahui fakta itu. Karena baginya, ayahnya adalah seseorang yang membanggakan yang sedang bekerja sangat jauh demi menghidupinya. Ia tidak mau merusak pikiran Kyungsoo itu dengan kenyataan jika ayahnya sebenarnya adalah salah satu dari orang-orang itu.

“Aku membencimu, Oh Sehun.” Sehun memejamkan matanya kuat-kuat ketika ia mendengar ucapan Kyungsoo. “Dan aku harap aku tidak akan bertemu denganmu lagi.”

Kyungsoo berlalu namun tangan panjang Sehun segera menahan lengannya, “Kyungsoo.”

“Lepaskan aku.”tepis Kyungsoo.

“Hey ada apa ini?” Tiba-tiba Kai muncul, keningnya berkerut menatap dua orang itu. “Kalian bertengkar?”tanyanya, namun tidak ada satu orangpun yang menjawab. Ia menghela napas panjang, jadi benar mereka bertengkar, “Oh Sehun kenapa kau tidak mengangkat panggilanku? Aku mencarimu di sekolahmu dan… Astaga!” Kai seketika memekik kaget begitu melihat sesuatu yang ada di tangan kanan Sehun. “Ya! Apa yang kau pegang itu?!”

Sehun menelan ludah, “Kai bisakah kau menjaganya sebentar?”tanyanya, namun matanya tetap terarah lurus pada Kyungsoo. “Aku harus pergi.”

“Sehun, apa yang ingin kau lakukan?”tanya Kai khawatir. “Kau tidak akan berbuat macam-macam, kan?”

“Tolong aku.”

Kai sangat ingin bertanya lebih banyak sekarang dan menghentikan langkah pria itu tapi dia mengurungkan niatnya. Ini bukan saat yang tepat untuk bertanya karena sepertinya sesuatu yang besar telah terjadi sebelum kedatangannya. Pria berkulit gelap itu memberikan kunci mobilnya pada Sehun, “Pakai mobilku.”

“Sudah ku bilang untuk tidak mencapuri hidupku lagi.”ucapan Kyungsoo menghentikan langkah Sehun sesaat.

Sehun terdiam sejenak tanpa menoleh ke belakang, “Maafkan aku, Kyungsoo.”

***___***

 

“Dia tidak ada di rumahnya saat aku kesana.” Chanyeol menjatuhkan dirinya di kursi kayu yang ada di atap sekolah. Kemudian ia menatap Tao, “Apa kau tidak merasa jika dia terlihat aneh akhir-akhir ini? Dia selalu menghilang dan tidak memberitahu apapun pada kita. Dia juga tidak datang ke rumah Suho sejak kemarin.”

Tao tertegun. Yah, dia juga menyadari hal itu. Tentang perubahan sikap Sehun dan keterdiamannya. Dia yakin pria itu sedang menyembunyikan sesuatu dari mereka.

Tao menghela napas panjang, “Dia kembali pada sifat pahlawannya itu.”serunya pelan. “Kali ini, entah untuk siapa, tapi aku yakin dia kembali berkorban. Entah untuk kebaikanku, kebaikanmu atau kebaikan orang lain. Yang jelas aku yakin dia sedang terluka saat ini.”

***___***

 

Mobil itu melaju cepat tanpa arah, mengikuti kemana hatinya mengarahkan. Perasaan dan pikirannya sedang kacau saat ini. Tidak, bukan hanya saat ini, tapi sudah sejak lama ia kehilangan ketenangannya. Bebannya semakin lama semakin bertambah tapi dia tidak memiliki jalan lain selain menyelesaikannya. Sendiri.

Karena jika Tao mengetahui jika Kris memiliki kemungkinan terlibat dalam kasus ini, dia pasti akan sangat sedih. Dan jika Chanyeol mengetahui kebenaran lain tentang hubungan kakaknya, bahwa wanita itu juga di perkirakan pernah memiliki hubungan dengan Kris, dia pasti akan terkejut. Belum lagi hal itu akan membuat Chanyeol dan Tao merasa canggung terhadap satu sama lain nantinya. Dan terakhir, jika Kyunsoo mengetahui tentang ayahnya yang terlibat dalam organisasi terlarang itu, dia pasti akan sangat terpukul.

Sehun menghentikan mobilnya tiba-tiba begitu ia melihat mobil hitam terparkir di depan sebuah bar sederhana. Mobil itu… bukankah mobil itu adalah mobil yang di pakai orang-orang yang datang ke rumah Kyungsoo tadi? Dia yakin itu adalah mobilnya.

Sehun melirik kearah kanannya, pada pistol yang tergeletak di sampingnya. Ini adalah kesempatannya. Mungkin saja dia akan mengetahui sesuatu. Tapi, hal ini sangat berbahaya dan ia tau itu. Hanya saja… tidak ada jalan lain.

Pria tinggi itu melepas blazer sekolahnya dan memakai jaket untuk menutupi seragam sekolahnya. Ia meraih pistol dan menyembunyikannya di balik jaket. Dengan langkah-langkah panjang dan hati-hati ia memasuki bar itu. Walaupun siang hari, tempat itu terlihat sangat gelap karena keseluruhan ruangannya di tutup dengan tirai.

Sehun mengedarkan pandangannya , menyapu seluruh ruangan dan mendapati orang-orang berbaju hitam itu sedang duduk berbincang di kursi yang terletak paling sudut. Sehun menaikkan hoodienya dan mengambil tempat di kursi yang ada di depan meja bar.

“Anda mau pesan apa tuan?”

“Huh?” ia sedikit terkejut. “Uh, eum… buatkan aku minuman yang enak.”jawabnya. Harusnya ia membawa Kai. Ia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang hal-hal seperti ini.

Sambil menyembunyikan wajahnya di balik hoodie, Sehun menajamkan telinganya untuk mendengarkan percakapan mereka.

“Sekarang, kita tidak perlu lagi memakai cara halus . Besok, kita langsung habisi anak itu. Juga anak yang bernama Oh Sehun. Dia sudah mengetahui hal ini terlalu banyak. ”

“Lalu bagaimana dengan kepala kepolisian itu, hyungnim?”

“Boss belum memberikan perintah untukku. Kita tetap harus memantau gerak-geriknya.” Kemudian ia berdecak sambil geleng-geleng kepala, “Dia benar-benar pengkhianat. Dia mengkhianati NSA dan kini mengkhianati kita.”

Mata Sehun sontak membulat mendengar ucapan orang-orang itu. Tunggu… apa yang mereka maksud adalah Kris? Lalu, apa maksud mereka ‘mengkhianati’? Jadi Kris adalah bagian organisasi terlarang itu?

“Setidaknya dia telah berjasa pada kita hyung. Karena jasanya, kini kita tidak di repotkan lagi oleh orang-orang NSA itu.”

“Benar juga. NSA telah di bubarkan sejak ketua mereka mati.”serunya. “Ngomong-ngomong, sudah jam berapa ini? Bukankah kita harus bertemu tuan Oh Seho? Sebaiknya kita pergi sebelum kita terlambat.”

Sehun terperangah untuk yang kedua kalinya. Oh Seho? Yah mereka mengatakan jika mereka akan bertemu dengan Oh Seho. Orang-orang itu lantas berdiri dan melewati belakang punggung Sehun. Tak lama setelah itu, Sehun juga bergegas. Ia mengikuti mobil hitam itu ke suatu tempat.

***___***

 

Sementara itu, di sebuah tempat galangan kapal yang berada jauh dari pusat kota Seoul, seorang pria bertubuh tinggi dengan sorot mata tajam berdiri paling depan dengan puluhan orang-orang berjas hitam yang berdiri di belakangnya,

“Bos Han menginformasikan jika dia tidak bisa datang karena terjadi sesuatu.” Anak buahnya melapor. “Dia menangkap seorang murid SMU yang mencoba mengikuti mereka. Dan anak itu adalah teman dari Do Kyungsoo, anak dari Do Gyung Shik.”

Pria itu terlihat sedikit terkejut, “Dimana mereka sekarang?”

***___***

 

10 menit lalu…

 

Mobil itu berbelok menuju sebuah jalan kecil yang sepi. Tanpa pikir panjang, Sehun mengikutinya tanpa menyadari jika dia telah masuk ke dalam perangkap. Orang-orang itu telah menyadari jika dia mengikuti mereka sejak di bar tadi.

Di sebuah tempat yang sepi tanpa adanya rumah-rumah penduduk dan, mobil hitam itu terparkir. Hanya ada satu bangunan disana, sebuah gudang bekas pabrik yang tidak terpakai lagi.

Sehun keluar dari mobil tanpa adanya kecurigaan sedikitpun. Pandangannya menyapu sekeliling, mencari orang-orang itu. Namun detik berikutnya, sebuah benda menghantam punggung belakangnya keras dan dengan seketika Sehun meluruh ke tanah. Belum sempat menoleh ke belakang, pukulan lain menyambutnya. Kali ini balok kayu itu menghantam wajahnya, berkali-kali. Darah segar sontak mengucur deras dari pelipisnya. Masih mencoba untuk bertahan, Sehun meraih pistol dari balik jaketnya namun dengan cepat seseorang menendang tangannya hingga pistol itu terlempar. Sehun tergeletak di tanah, menghadap lurus pada orang-orang yang berdiri di depannya.

Salah satu dari orang-orang itu berjongkok di samping Sehun, kepalanya ia tundukkan agar ia bisa melihat Sehun dari dekat. Senyumnya menyeringai, senyuman yang sama dengan yang Sehun lihat tadi.

“Sudah ku bilang, kau bermain-main dengan orang yang salah, nak.”serunya dingin. “Sebenarnya, aku ingin tau siapa kau sebenarnya dan apa yang kau inginkan. Kenapa kau justru menantang kami dengan keberanian bodohmu itu.”lanjutnya. “Ah… apa kau mau menjadi pahlawan? Kau mau menyelamatkan temanmu?”

“Jangan…sa…kiti…Kyungsoo.”

“Apa? Kau bilang apa?” orang itu semakin menundukkan wajahnya. Kemudian ia tertawa, “Kau bilang kau mau menyelamatkan temanmu, tapi kau bahkan tidak bisa bicara.”

Orang itu mengarahkan ujung kayunya dan memukul-mukulkannya pada pipi Sehun. Seketika Sehun meringis.

“Kau sudah terlalu banyak tau, nak. Jadi aku tidak bisa membiarkanmu mengetahuinya lebih banyak lagi.”

 

BRAKK

 

“AAARGGGHHH….” jeritan Sehun terdengar keras. Salah seorang yang berdiri di belakang memukul tangan Sehun dengan papan hingga papan itu terbelah,

Orang itu berdiri dan menoleh pada dua anak buahnya, “Bawa dia ke dalam.”

***___***

 

“Lepaskan aku! Biarkan aku keluar!”

Kai mendesah panjang, ia melempar-lempar kunci kamar Kyungsoo yang ada di tangannya sambil menatap pria itu. “Kau ini, kenapa kau berprasangka buruk seperti itu? Dia melakukan ini untukmu, mengerti?”

“Aku bilang biarkan aku keluar! Kenapa kau juga ikut campur dengan hidupku?! Kau mau di tangkap polisi karena kau telah masuk ke dalam rumah seseorang tanpa ijin?!”

“Baiklah. Laporkan saja.”balas Kai santai.

Kyungsoo mengeluarkan ponselnya dan bergegas menghubungi polisi. Namun dengan cepat Kai merebut ponsel itu dan mematikan panggilannya. “Maksudku…nanti.” Ia meringis. “Setelah dia kembali.”

“Kau benar-benar brengsek.”

“Oh astaga, apa kau sedang memakiku tadi?” mata Kai membulat, ia maju beberapa langkah mendekati Kyungsoo. “Jika kau melakukannya lagi, aku akan—“ pria itu seketika terdiam saat tiba-tiba Kyungsoo menodongkan pistol ke kepalanya.

“Kau pikir aku tidak bisa?”desisnya tajam. “Kau benar. Aku memang tidak jago berkelahi tapi asal kau tau aku cukup baik dalam hal menembak. Aku bisa menembak kepalamu dan membuatmu mati sekarang.”

“Yah aku tau.”balas Kai santai, kedua matanya balas menatap Kyungsoo dengan senyum tipis. “Aku tau jika di rumah ini menyimpan banyak senjata illegal. Dan tidak heran jika pemiliknya jago menembak.”

Kini giliran Kyungsoo yang terkejut, “Bagaimana kau…”

Kai mendesah panjang, “Aaaah maafkan aku Sehun. Tapi aku sudah tidak tahan lagi.”gumamnya. Ia kembali menatap Kyungsoo lurus. “Dengar, dia, orang yang tadi bertengkar denganmu, orang yang selalu menyelamatkanmu, dia sedang melakukan sebuah misi untuk menyelamatkanmu.” Kai memulai penjelasannya. “Kau pikir kenapa setiap harinya kau selalu baik-baik saja? Karena dia selalu berjaga setiap malam di depan rumahmu! Kau tau kenapa?” Tangan kanan Kai menepis pistol yang di todongkan kearahnya. “Karena ada beberapa orang yang mengintai rumahmu setiap malam. Jadi karena dia khawatir dengan keselamatanmu maka setiap malam dia selalu berjaga di depan sana secara diam-diam. Dan satu hal lagi yang harus kau tau, ayahmu terlibat dalam organisasi terlarang dan dia tidak ingin kau mengetahuinya. Kali ini kau pasti tau apa alasannya. Bukankah kau adalah temannya?”

Kyungsoo terdiam seketika. Tubuhnya membeku. Kedua matanya terbelalak maksimal. Tidak mungkin.

“Aku berjanji padanya untuk tidak memberitahu hal ini padamu. Tapi aku benar-benar muak melihat tingkahmu. Bukankah seharusnya kau berterima kasih padanya? Kau pikir siapa yang selalu menolongmu setiap kali kau kesusahan? Apa ayahmu datang dan membantumu?”

“JANGAN BICARA SEMBARANGAN TENTANG AYAHKU!” Kyungsoo mengangkat tangannya lagi, kembali menodongkan pistol kearah Kai. “Jaga bicaramu.”

Kai tersenyum tipis, “Aku hanya memberitahumu tentang kenyataan.”ucapnya. “Belajarlah untuk menghadapi kenyataan pahitmu karena tidak selamanya dia akan terus ada untuk menjadi tameng untukmu.”

***___***

 

“Argh.” Sehun langsung tersadar saat seseorang menyiramkan segelas air ke wajahnya. Matanya perlahan terbuka dan ia tersadar jika ia telah berada di sebuah tempat gelap dan pengap dengan kedua tangannya yang terikat. Mengalihkan pandangannya, ia melihat seseorang berdiri di depannya.

“Jadi ini benar-benar kau?”

Sehun berusaha mengangkat wajahnya, menatap lurus pada satu orang yang sudah lama menghilang dari hidupnya. Seseorang yang ia pikir tidak akan pernah kembali lagi. Seseorang yang ia anggap sudah mati.

“Lama tidak bertemu, nak. Apa kau tidak merindukan ayah?”

Sehun tersenyum mendengus, “Kau bercanda? Siapa yang kau panggil ayah? Ayahku sudah mati.”

 

PLAKK

 

Oh Seho menampar pipi Sehun dengan keras.

“Lama tidak berjumpa tapi sifatmu tetap tidak berubah.”desisnya. “Katakan padaku, bagaimana kau tau tentang hal ini? Dan bagaimana bisa kau berteman dengan Do Kyungsoo?”

Sehun membuang ludahnya yang telah bercampur dengan darah, lalu mengembalikan tatapannya ke depan, “Aku tidak menyangka jika selama kau menghilang, kau justru hidup seperti ini. Apa mereka memberikanmu uang banyak? Apa sekarang kau hidup bahagia? Kau bisa membeli apapun dan berpesta dengan banyak wanita setiap harinya. Kau pasti bahagia.”

Oh Seho menegakkan punggungnya, “Kau bahkan tau tentang organisasi ini.”serunya santai. “Baiklah jika kau sudah mengetahuinya jadi aku tidak perlu menyembunyikan apapun lagi darimu. Hanya saja aku harap kau tidak mengganggu anak buahku lagi. Temanmu itu harus disingkirkan segera mungkin agar dia tidak ada jejak yang tersisa.” Kemudian ia menatap Sehun lurus. “Dan jika kau juga macam-macam, mungkin kau juga akan disingkirkan.”

“Kau pikir aku takut?”balas Sehun cepat.

“Kau memang sangat berani, karena itu sejujurnya aku sangat ingin mengajakmu bergabung. Tapi sayangnya, justru karena keberanianmu itulah yang membuatku ragu. Kau dan aku tidak pernah memiliki pemikiran yang sama.”

Sehun tersenyum, “Aku memang miskin. Aku memang tidak memiliki uang. Tapi aku bukan makhluk rendah sepertimu.”

“Jangan berkata seperti itu, walau bagaimanapun, aku tetap ayahmu.”balasnya, kini ia duduk di depan Sehun sambil membakar rokoknya. “Bagaimana keadaan Chanyeol? Apa dia sudah lebih baik? Bukankah dulu, dia gila karena kematian orang tua dan kakek-neneknya?” Sehun hanya diam. “Beritahu temanmu itu, aku minta maaf karena aku telah menghancurkan keluarganya. Katakan padanya tentang penyesalanku, mengerti?”

Sehun tersentak, seketika kedua matanya yang menatap Seho berkilat, “Apa maksudmu?”

Oh Seho mengangguk-anggukkan kepalanya sambil menghembuskan asap dari mulutnya, “Aku yang melakukannya.”ucapnya. “Kecelakaan itu.”

Sehun terperangah. Ia berusaha berontak namun kedua tangannya terikat dengan kuat. “Brengsek! KAU MEMANG BRENGSEK!”

“Itu bukan salahku. Itu karena mereka mengetahui tentang identitasku. Cih, orang-orang sombong itu. Mereka menjadi angkuh karena anak mereka adalah bagian dari NSA.” Oh Seho berdiri lalu berjalan mendekati Sehun. “Sudahlah, nak. Aku sudah lelah berdebat denganmu. Aku punya urusan lain jadi aku sangat sibuk.” Serunya. “Kali ini, karena aku masih menganggapmu adalah anakku, aku akan melepaskanmu. Tapi, aku peringatkan ini adalah kali terakhir. Aku harap kau tidak menggangguku lagi dan aku harap kita bisa bertemu lagi lain waktu.”

Tangannya terulur, menepuk-nepuk kepala Sehun lalu pergi keluar dari ruangan itu. Sesaat setelahnya, Sehun mendengar suara mobil bergerak mulai menjauh.

***___***

 

Kai langsung menjawab panggilan Lay saat ponselnya berdering.

“Ya? Ada apa Lay?”

“Kai ini gawat! Polisi mengetahui jika seseorang telah menyalin dokumen rahasia itu dan sepertinya Suho juga sudah mengetahuinya.”

“APA?!”

“Sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Suho, aku akan berusaha menjelaskan padanya.”

“Baiklah. Aku akan menyusulmu nanti.”

***___***

 

“Dia masih belum pulang?” Luhan muncul di depan bengkel Chanyeol.

Chanyeol menggeleng, “Mungkin pergi ke suatu tempat.”

“Anak itu… benar-benar… dia bahkan tidak pergi ke sekolah lagi.”rutuknya lalu berbalik.

“Ya, kau mau pergi kemana?”

“Membuang sampah.”

Luhan berjalan ke depan gang rumahnya dengan membawa sebuah plastik putih berisi sampah. Hari sudah larut tapi Sehun belum juga kembali. Akhir-akhir ini Luhan juga merasa jika Sehun memang terlihat aneh. Dia tidak seperti biasanya dan terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

“Huh?” Kening Luhan berkerut saat ia melihat kaki seseorang yang terjulur keluar dari balik tiang listrik. Ia menghampiri orang itu dan seketika menjerit keras, “SEHUN!”

Luhan menjatuhkan plastik sampahnya dan langsung menghambur kearah tubuh Sehun yang dipenuhi darah. “Sehun! Oh Sehun!” ia memukul-mukul pipi Sehun pelan. “OH SEHUN!”

TBC

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

25 respons untuk ‘FF : GROWL CHAP. 28

  1. Ren berkata:

    Aaaaaaaaa kenapa sehun terus yang sellau keliatan susah sendiriiii T_____T Kasian sehuunnn aaaaaa T____T
    kakak kenapa luhan ga ikut masuk ke dalan masalahnyaaa T_____T ah gregettt
    jadiin luhan sandra aja (?) wkeke
    sehun kasiaaann haaa T___T
    hoho semoga feel actionnya ngena ya kayak yg Protect you.

  2. desi mulya berkata:

    authoooorrrr. itu sehun knapa selalu dibikin kaya gitu T_T kasiaannn kan . udahlah sehun kasih tau ajaa temen2 nya ttng pekerjaan dia yang dilakuin sendiri truss pekerjaan ayahnya jugaa. kasian kalo harus nanggung sendiri sampe dipukulin sama anak buah ayahnya sendiri…
    author weekend depan update lagi yaa ff growl nya, tpi jangan sampe salah post lagii…
    #fighting#

  3. irnacho berkata:

    ya ampun, kok miris banget ya sama hidup sehun? ga kebayang deh gmn reaksi chanyeol nanti klo dia tahu di bali kecelakaan keluarganya itu ayah dari sahabatnya sendiri. klo yoora sih mungkin dia udah tau ya.

  4. osehn96 berkata:

    sehuuun kuuu yaampun naak kamu malang nasib muu uuuuuuh, bpknya sehun tuh ya bikin gereget,. Tbc nyaa yaampuuun bisa geeser lebih bawah lagi gaaa? Masiiih pengen bacaaaaa huhuhu. Dan lebih parah apalagi buat luhan yg gatau apa2 semakin dibuat ga ngerti sehun abs ngelakuin apa aja, gimana ga sedih nantinya. Aduuuh plis hun stop jiwa pahlawan muuu.

  5. Ohunhun94 berkata:

    Aaaa sehunnT.T
    kenapa? kenapa ini terjadi pada oh sehun, author nim??T.T kasian dia…
    ah, ayah nya masih anggep dia anak toh-.-
    oh sehun pasti skit ati. kpn luhan tqu semuanya??!T.T

  6. Lufriend berkata:

    akhirnya next cap di post juga ^^
    makin lama makin miris si Sehun. kasian u,u
    kenapa harus Sehun? knapa? :’v
    rasanya nyess bngt waktu Kyungsoo nodong pistol ke Kai, knapa sih dia gak mau percaya sama Kai & Sehun? knapa dia gak curiga d rmh nya banyak senjata. trus knapa si org2 jahat itu pingin musnahin Kyungsoo? bukannya bapaknya Kyungsoo kerjasama sama mereka? kok malah jahat sama Kyungsoo?
    jadi bosnya bapaknya Sehun? duh makin lama makin penasaran nih
    di tunggu next chapternya thor, semangat nulisnya. fighting!

  7. loveyourself303 berkata:

    waaa…akhirnyaa😍😍
    ahhh…kasihan sehun kuu😭😭😭
    bertahan la setiap kedukaan pasti ad kebahagiann😙😙😙 ditunggu next chapternya… sedihnyaaa ff growl ini😭😭😭

  8. Nanako gogatsu berkata:

    Kenapa nasibmu begitu miris nak,,, ohh… Sehun.. Bebanmu benar” berat.., ayah macam apa yang sampai tega kayak gitu ke anaknya..hadeuuhh… Complicated bener daaaahhh.. Gak tahan.. Gatel pengen nampok tu oh seho (ayah sehun),, sehun yang sabar dan trus semangat, buat kyungsoo semoga cepat sadar.. N makin suka ama kai.. Yg ternyata perhatian bener ama sehun.. Salut dahh… 😀
    #next ditunggu eon 😉

  9. ellalibra berkata:

    Aaaaaaargh tbcnya nyebelin bgt ,,,lg seru” nya eon ….hehehe .. Y ampun rumit bgt hidup sehun dikelilingi byk masalah … Krn ayahnya sendiri …. Smg sehun kuat y ,,,fighting 🙂 dtunggu neeext eon :)….

  10. han berkata:

    aishh jjinja knapa ada tulisan TBC nya coba!!

    jd yg ngebuat ortu sma kaneknya chanyeol kecelakaan itu ayah sehun, oh Allah kenyataan apa lagi itu, ga tau mau brkata apalagi klo chanyeol tau ttg hal itu dan jga Kris … ahh ini benar2 rumit buat sehun klo jd sehun mah lngsung nyerah aku trjun kelaut aja. . hha
    kasian sehun harus dipukuli sperti itu dan jga appanya hah Benar2 Brengsek pngen aku tmbak aja tuh pala >.<

    next kaka next hrus kudu pnjangin lg yah , chap ini kyaknya agak sdikit pndek deh.
    uke . fighting .. m

  11. Jung Han Ni berkata:

    woah banyak hal yg baru terbongkar sekarang dan akhirnya kyungsoo tau tentang pekerjaan ayahnya yg sebenarnya. yahh penyalinan dokumen rahasianya ketauan.
    sehun kasiiaaan T_T
    keep writing n hwaiting eon! ^^

  12. Hilma berkata:

    Ahh., sehunnieee kamu gak papa kan??
    Aigoo., sehunnie harus kuat neee…
    Jangan nanggung semuanya sendiri 😭😭
    Ahh., next chingu., penasaran banget nihhhh

  13. Ava berkata:

    Kenapa hidup sehun sedih banget sih?!
    Kasihan, dia nanggung sendirian.,
    Sehun terlalu baik ya 😥
    Lanjut neee…

  14. Shofalina Han berkata:

    itu Sehun kasian amat dipukul dibagian wajah..
    mukanya ancur ga? perlu operasi kaga? hoho..
    ahh Kyungsoo sekarang udah tau..
    tinggal nunggu teman2nya yg lain tau..
    Suho udah tau dokumennya? ini jadinya gimana?
    huaa makin penasaran..
    kereeeennn thor..

  15. ajengaryaa berkata:

    Kenapa harus selalu sehun sih yang menderita eon?
    Kasian sehun,semoga Sehun ngga main rahasia2an lagi sama temen2nya
    Gimana ya reaksi chanyeol kalau tau bahwa yang bunuh orangtuanya ayahnya Sehun?
    Eonni di tunggu weekend selanjutnya…
    Jangan sampe salah post lagi ya eon wkwkwk

Tinggalkan Balasan ke Realc Batalkan balasan