FF : GROWL CHAP. 27

Growl

Tittle              : Growl

Author            : Ohmija

Cast                : EXO and Park Yoora

Genre              : Action, Friendship, Family, Romance

“Oh Sehun! Ya, Oh Sehun!” Kai menahan lengan Sehun yang bergegas pergi meninggalkan rumahnya.

Sehun menepis cekalan Kai, “Lepaskan aku.”desisnya tajam.

“Kau tidak bisa pergi seperti ini, setidaknya beritahu aku apa—“

“Aku ingin sendiri.”

Kai tidak bicara lagi, pria itu terpaksa membiarkannya pergi karena dia tidak bisa berbuat apapun. Kenyataan yang baru saja mereka ketahui memang sangat mengejutkan. Bahkan bagi Kai yang tidak mengetahui apapun tentang hidupnya, hal itu mampu membuatnya ikut terperangah.

Kai mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi Chen, “Jongdae, bisakah kau menggantikan Baekhyun berjaga di depan rumah Kyungsoo? Aku punya urusan dengannya. Oke, terima kasih.” Setelah mematikan panggilannya dengan Chen, Kai berganti menelpon Baekhyun, “Chen sedang menuju kesana. Kau dan Lay datang ke rumahku sekarang. Ada yang harus aku katakan.”

***___***

 

Suho telah mentrasfer seluruh gaji para pekerjanya dan kini bergegas menuju rumah sakit. Berbeda dengan yang lain, Sehun memintanya untuk menyimpan seluruh gajinya di rekening rumah sakit untuk pengobatan ibu Luhan.

“Bisakah anda tidak menyebutkan namaku? Aku ingin menyumbangkan uang ini secara diam-diam.”

“Baik tuan. Saya tidak akan menyebutkan nama anda.”

“Dan aku mohon berikan perawatan terbaik untuk pasien ini. Aku akan membayar biayanya.”

“Saya mengerti.”

***___***

 

Sehun meletakkan buket bunga di atas sebuah nisan dan terduduk di sampingnya. Punggungnya membungkuk dalam-dalam. Sejak kenyataan yang baru saja ia hadapi berhasil memukul hatinya dengan pukulan telak, pria itu nyaris tidak mampu melakukan apapun. Keseluruhan tenaganya seketika tersedot habis. Pikiran, emosi, energi dan hatinya. Kenapa semuanya begitu kejam? Kenapa semua penderitaannya tidak ada habisnya?

“Maafkan aku, oema.”serunya serak. “Maafkan aku karena aku sangat jarang mengunjungimu. Ibu Luhan sakit dan aku harus bekerja keras agar dia bisa segera sembuh. Aku tidak mau kehilangannya seperti aku kehilangan oema. Tapi, kenapa saat ini aku sangat ingin bersama oema?” Sehun mengangkat kepalanya, menatap lurus kearah nisan. “Saat ini, aku benar-benar sangat lelah. Jika saja aku bisa memeluk oema, walaupun hanya sebentar. Saat ini, aku benar-benar membutuhkan kekuatan. Setidaknya untuk berdiri.”

Sehun terdiam sejenak, sebisa mungkin menahan air matanya serta rasa sesak yang mulai menggerogoti hatinya.

“Maafkan aku, oema. Aku sudah berjanji untuk menjadi seorang pria yang kuat. Tapi kali ini aku benar-benar merasa lelah. Maafkan aku…”

***___***

 

“Adeul! Adeul!” Teriakan ibunya langsung membuat Luhan berdiri dan meninggalkan mobil yang harus ia perbaiki. Terburu-buru ia menghampiri ibunya, di susul Chanyeol dan Tao yang tak kalah terkejut.

“Oema, ada apa? Apa yang terjadi?!”

“Omoni, apa yang terjadi?!”

“Oema baru saja menerima telepon dari rumah sakit. Mereka bilang seseorang menyumbangkan uangnya untuk biaya berobat oema!”

Mata Luhan membulat lebar, “Sungguh?!”

Chanyeol dan Tao langsung saling pandang, ‘Apa Sehun yang melakukannya?’

“Apa oema sudah memastikannya? Apa mereka tidak salah menyebut nama?”

“Tidak, adeul. Oema benar-benar mendengarnya dengan baik.”

“Kita tunggu hingga Yoora noona pulang, aku akan bertanya padanya nanti.”

“Kenapa? Bukankah ini sebenarnya adalah hal yang bagus?”sahut Tao. “Mungkin orang yang menyumbangkannya ingin melakukan kebaikan. Kenapa kau ingin bertanya pada Yoora noona lagi? Ini adalah hal yang bagus harusnya kita bersyukur.”

“Kau benar, tapi…”

“Hey, sudahlah. Tuhan sedang mengirimkan malaikat untuk eoma. Sebaiknya besok kau bawa eoma ke rumah sakit dan periksakan keadaannya.”

***___***

 

Lay dan Baekhyun segera menuju rumah Kai begitu mendapat telepon darinya. Nada bicaranya terdengar sangat tergesa-gesa hingga mereka yakin jika ada sesuatu yang telah terjadi.

“Ada apa?” Baekhyun langsung bertanya sesaat setelah ia sampai. “Apa yang terjadi?”

“Bantu aku mencari Sehun.”

“Ha?”

“Dia pergi tiba-tiba. Aku khawatir sesuatu akan terjadi, kita harus segera menemukannya.”

“Ya! Apa yang terjadi sebenarnya?” Lay menahan lengan Kai yang hendak bergegas.

Kai menatap Lay lurus-lurus, “Dia telah menemukan data rahasia dari kepolisian. Ayah Kyungsoo memang terlibat tapi ada hal lain yang lebih mengejutkan.” Ia menghentikan ucapannya sejenak untuk menelan ludah. “Ayahnya juga terlibat!”

“APA?!”seru Baekhyun dan Lay bersamaan.

“Jangan beritahu ini pada siapapun. Jangan beritahu Suho atau teman-temannya. Sekarang, kita harus menemukannya dulu.”

Baekhyun dan Lay tidak bersuara lagi. Mereka bertiga memutuskan untuk berpencar. Lay menuju arah timur sementara Baekhyun dan Kai menuju arah barat. Sialnya, mereka sama sekali tidak mengetahui tempat favorit Sehun yang biasa ia kunjungi. Tapi tidak ada jalan lain selain mengira-ngira dan mencaritahu sendiri. Karena tidak mungkin mereka bertanya pada Chanyeol atau Tao.

“Kai, sebenarnya ada yang ingin ku tanyakan padamu.”

“Baekhyun, apa kau tidak melihat bagaimana situasi sekarang? Ini bukan saat yang tepat untuk bertanya.”

“Tapi ini sangat penting.”balas Baekhyun cepat. “Ini tentang Yoora noona.”

Kai menoleh kearah Baekhyun, “Apa?”

“Ini tentang Yoora noona, Kai.”ulang Baekhyun lagi, ia tidak mengalihkan tatapannya dan terus menatap ke jalan raya. “Sehun bilang dia ingin menyelidiki hubungan antara Kris dan Yoora noona, kan? Apa mereka memiliki ikatan di masa lalu atau tidak. Dan setelah aku melihat bagaimana khawatirnya Kris ketika terjadi sesuatu pada Yoora noona, aku yakin jika mereka berdua pernah saling mencintai. Dan aku juga yakin jika Sehun sudah mengetahuinya.”

Kening Kai berkerut, “Apa maksudmu?”

“Kau pikir, kenapa dia sengaja menyuruhku untuk menghubungi Kris setelah aku membuat Yoora noona pingsan?” Baekhyun menoleh sekilas kearah Kai. “Itu karena dia tau Kris akan langsung meninggalkan kantor jika sesuatu terjadi pada Yoora noona. Karena dia tau Kris sangat mencintai wanita itu. Dan satu hal lagi…” Baekhyun terdiam sejenak. “Saat aku menyerang Yoora noona, dia bisa menyadari kehadiranku dan bahkan menepis seranganku. Aku tidak tau apa dia pernah mempelajari ilmu bela diri tapi yang jelas gerakannya benar-benar seperti seseorang yang sudah terlatih. Bahkan Lay harus membantuku untuk membuatnya pingsan.”

Kai seketika terperangah, “Baekhyun, apa maksudmu….”

“Dengar Kai, mungkin Sehun memang menyarankan pada kita untuk menyelidiki Kris karena dia adalah satu-satunya orang yang bisa membuka website data kepolisian. Tapi apa kau tidak curiga jika Sehun telah mengetahui sesuatu yang lain? Dia ingin menyelidiki Kris bukan hanya karena data itu, tapi karena hal lain. Dia pasti mengetahui sesuatu yang tidak kita tau. Dan juga… aku mencurigai Yoora noona.”

Kai benar-benar terdiam sekarang. Apa mungkin seperti itu? Apa kecurigaan Baekhyun benar? Tapi sepertinya semua kecurigaan Baekhyun benar. Karena yang ia tau, Sehun adalah seseorang yang suka menyelesaikan semuanya sendirian. Mungkin ada hal yang tidak ia katakan. Mungkin ada hal lain yang telah ia ketahui. Tapi… apa mungkin Yoora juga terlibat hanya karena dia bisa bela diri? Mungkin saja. Karena seingatnya, ketika ia pertama kali bertemu dengan wanita itu, dia terlihat sangat lemah dan tidak bisa melawan Kris sama sekali. Yah, dia ingat jika waktu itu dia pernah menolongnya. Dan sekarang, wanita lemah itu tiba-tiba berubah menjadi seseorang dengan bela diri terlatih, itu tidak mungkin.

Ada sebuah kejanggalan disini.

“Aku pernah menemukannya di taman ketika ia sedang depresi, mungkin sekarang ia juga pergi ke salah satu taman. Ayo pergi.”

Baekhyun mengangguk sambil menginjak pedal gas semakin dalam, menelusuri seluruh taman untuk menemukan Sehun.

***___***

 

“Pulanglah, aku sudah tidak apa-apa” Yoora menatap lurus Kris yang terus menjaganya sejak tadi. “Aku sudah mendapat ijin dan aku akan pulang sekarang.”

Kris langsung berdiri, “Aku akan mengantarmu.”

“Tidak perlu. Aku membawa motor, aku bisa pulang sendiri.”

“Tidak. Aku yang akan mengantarmu.”ucap Kris tetap ngotot.

“Kenapa kau begitu keras kepala?”

Kris terdiam sejenak, di tatapnya kedua mata Yoora dengan tatapan lembut. “Sudah ku bilang aku tidak bisa melepaskanmu. Aku akan tetap mengantarmu walaupun kau seratus kali menolakku.”

Yoora hanya menghela napas panjang lalu menepis selimutnya. Kris mengulurkan tangannya, membantu Yoora berdiri.

Yoora langsung menepis, “Sudah ku bilang aku tidak apa-apa.”

Kris hanya diam namun kedua tangannya tetap memegangi lengan Yoora. Setelah wanita itu mengambil tasnya dan berpamitan dengan rekan-rekan kerjanya, keduanya berjalan bersisian menuju tempat parkir. Yoora tidak bersuara karena dia sedang berada dalam mood yang tidak baik. Dia tidak ingin berdebat. Hanya bersikap seolah-olah ia tidak perduli ketika Kris membukakan pintu mobil dan mempersilakannya masuk.

“Kau bisa mengantarku sampai depan gank saja.”ucap Yoora pendek.

“Kenapa? Aku tidak pernah mengetahui dimana rumahmu, biarkan aku mengantarmu sampai di rumah. Aku juga ingin bertemu dengan adikmu, dia pasti sudah besar sekarang.”ucap Kris sambil menginjak pedal gas.

Yoora berdecak, “Kau akan terkejut jika kau bertemu dengannya.”

“Memangnya kenapa? Apa dia sangat mirip denganmu?”

“Dia sangat mirip denganku.” Yoora menyetujui ucapan Kris. “Dan juga sangat galak. Jika dia melihatmu, mungkin kau akan di bunuh.”

Kris tertawa, “Apa dia begitu menakutkan?”

“Dia tidak suka jika aku dekat dengan laki-laki. Apalagi jika dia mengetahui laki-laki itu adalah kau.”

“Hey, hey, aku akan bersikap baik. Dia pasti akan menyukaiku.”

“Itu dugaanmu.”balas Yoora cepat. “Kenyataannya, dia akan semakin membencimu. Dan aku sedang lelah. Jadi sebaiknya kau tidak mencari masalah baru karena aku tidak ingin berdebat.”

“Baiklah, baiklah, nona. Aku tidak akan bertemu dengan adikmu.”kata Kris. “Setidaknya untuk saat ini.”

Yoora hanya diam. Yah, karena jika mereka bertemu nanti, entah apa yang akan terjadi ketika Kris mengetahui jika adiknya adalah Chanyeol.

***___***

 

“Apa Sehun belum pulang juga?”tanya Tao yang sejak tadi sudah menunggu sahabatnya itu.

Chanyeol menggeleng, “Aku sudah menghubungi Suho dan dia bilang tidak ada yang ke rumahnya. Bahkan Kai dan teman-temannya juga.”

“Kenapa bisa bersamaan seperti itu?”

“Tidak tau.” Chanyeol mengendikkan kedua bahunya.”

“Apa mungkin dia pergi ke suatu tempat? Bukankah hari ini hari gajian?”

“Tidak mungkin. Kau tau jika dia telah menyumbangkan uang gajinya untuk biaya perobatan ibu Luhan.”

“Dia bilang dia butuh uang, kan? Mungkin dia tidak menyumbangkan semuanya, sebagian ia pakai untuk membeli sesuatu.”

Chanyeol menoleh, menatap Tao, “Kau tau bagaimana dia, kan? Alasannya bekerja dengan Suho hanyalah untuk biaya perobatan ibu Luhan. Dia pasti menyumbangkan semua uangnya. Kau tau dia tidak suka melakukan hal-hal aneh. Dia bahkan tidak pernah mau ketika kita menyuruhnya membeli ponsel.”

“Benar juga.”desah Tao. “Tapi kemana dia? Apa dia pergi bersama Kai?”

“Mungkin saja. Kau punya nomornya, kan? Coba hubungi dia dan tanyakan dimana Sehun.”

Tao mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi Kai. Namun, pria itu tidak menjawab panggilannya.

“Bagaimana ini? Dia tidak menjawab panggilanku.”

“Apa mungkin dia sedang kencan?”

“Jika dia sedang kencan, Sehun tidak mungkin bersamanya, kan?”

“Aaaargh, anak itu lagi-lagi menghilang tiba-tiba. Apa yang harus kita katakan pada Luhan jika dia menanyakannya?”

“Itu juga masalahnya.” Tao mendesah panjang. “Sejak tadi aku memikirkan alasan yang tepat agar—“

“Kalian masih disini?” Tiba-tiba Yoora muncul membuat Tao dan Cahnyeol menoleh bersamaan.
“Belum selesai memperbaikinya?”

“Noona! Kenapa noona sudah pulang?”tanya Chanyeol terkejut.

“Kenapa? Apa kau tidak suka melihatku pulang lebih cepat. Huh?”

Namun Chanyeol mengabaikan itu, pria itu langsung menghampiri kakaknya dan memeriksa suhu tubuhnya, “Kau sakit? Tubuhmu sedikit hangat.”

“Aku tidak apa-apa. Hanya tidak enak badan.”elaknya.

“Ya! Sudah ku bilang untuk tidak terlalu bekerja keras, kan? Sekarang kau jadi sakit.”

Yoora menurunkan telapak tangan Chanyeol di keningnya, “Sudah ku bilang aku tidak apa-apa.”

Chanyeol menoleh kearah Tao, “Tao, bawa dia ke kamar. Aku akan membeli obat sebentar.”

“Ya! Sudah ku bilang aku tidak apa-apa.” Yoora menahan lengan Chanyeol.

“Diamlah. Menurut saja padaku, mengerti?!” ucapan Chanyeol yang sarat akan perintah itu membuat Yoora akhirnya menyerah. Sebenarnya dia tidak apa-apa. Punggungnya juga sudah tidak terasa sakit. Tubuhnya sedikit panas karena mungkin dia sedang lelah.

Namun Chanyeol bersikeras untuk membelikannya obat karena yang ia tau Yoora bukanlah seseorang yang mudah sakit. Dia selalu menjaga kesehatan tubuhnya, karena itu, ketika dia sakit, itu artinya dia benar-benar sedang lelah.

Chanyeol berjalan menuju apotek yang terletak tak jauh dari rumahnya. Selain membeli obat, sebenarnya dia juga akan membeli odeng. Jajanan khas Korea yang sangat di sukai oleh Yoora. Setiap kali dia sakit, kakak perempuannya itu akan selalu memintanya membelikan odeng. Jika dipikir-pikir, sudah sangat lama dia tidak pernah membelikan odeng untuk Yoora lagi. Hari ini karena dia juga sudah mendapat gaji, dia akan membelikannya untuk Yoora.

“Astaga!” Chanyeol seketika bersembunyi ketika ia melihat sosok menjulang tinggi yang sangat di kenalnya berdiri tak jauh di depannya. Berdiri mematung dengan fokus yang tak pasti lalu masuk ke dalam mobil dan pergi. “Apa yang dia lakukan disini?”gumam Chanyeol menjulurkan kepalanya dari balik tiang. “Astaga! Apa dia datang untuk mencari Tao?! Apa dia sudah mengetahui rumahku?! Gawat!”

***____***

 

Sepanjang perjalanan, Kai terus menghubungi Sehun. Entah sudah berapa ratus kali ia menghubungi pria itu namun tidak ada satu panggilan pun yang dijawab.

Ia mengerang kesal, “Ah brengsek. Dia sama sekali tidak mengangkat panggilanku!”

“Kai! Kai!” Baekhyun memukul-mukul lengan Kai lalu menunjuk ke samping kirinya. Kearah sebuah bus yang sedang berlalu di sampingnya. Seseorang sedang duduk di salah satu kursi dengan kepala yang ia sandarkan di jendela.

Mata Kai membulat, “Sehun!”pekiknya. Kai buru-buru membuka jendela mobilnya dan menjulurkan kepalanya keluar, “SEHUN! OH SEHUN!”teriaknya mencoba memanggil Sehun. “OH SEHUN!” Namun tidak ada sahutan apapun, bahkan tubuh Sehun tidak bergerak sedikitpun dari sana.

Kai mengacak rambutnya frustasi ,“Hentikan busnya!”

Kini giliran Baekhyun yang terkejut, “Kau gila?!”

“Cepat hentikan!”

Tidak ada pilihan lain. Baekhyun menambah kecepatan dan seketika menyelip bus itu dan menghadangnya dengan badan mobil. Sontak pengemudi bus itu menginjak pedal rem kuat-kuat dan bus berhenti tepat beberapa meter di belakang mobil Kai.

Kai melompat keluar dan mengetuk pintu bus. Ketika pintu itu terbuka, seketika ia langsung mendapat caci maki dari pengemudi bus dan penumpangnya.

Pria itu membungkuk sopan, “Maafkan aku. Tapi ini darurat. Aku harus membawa seseorang karena dia sedang sakit parah.” Kemudian ia menghampiri Sehun dan berdiri di sebelahnya, “Ya Oh Sehun.”panggilnya, namun Sehun masih tetap tidak bereaksi. “Ah, benar-benar menyebalkan.” Kai menarik lengan Sehun dan membopong tubuh Sehun keluar. Sesampainya di samping kursi kemudi, ia menoleh sejenak, “Lihat kan, pak? Dia sedang sakit.”

Baekhyun membantu Kai membopong Sehun dan memasukkannya ke dalam mobil. Pria itu benar-benar menyedihkan. Kesadarannya seperti menghilang dan dia seolah-olah terkunci dalam pikirannya.

Kai menoleh ke belakang sekilas dengan hembusan napas panjang, “Ah, apa dia harus pasang wajah seperti itu.”decaknya sambil geleng-geleng kepala.

“Aku rasa dia benar-benar sedang depresi.” Baekhyun menebak tepat. “Lalu kita harus kemana? Apa kita akan mengantarnya pulang?”

“Tidak. Sebaiknya antar dia ke rumahku.”

Baekhyun mendengus, “Aku rasa kau sudah benar-benar jatuh cinta dengannya, Kai.”

Kai langsung melotot, “Tutup mulutmu.”

***___***

 

“Tao! Tao!” Chanyeol langsung mencari Tao ketika ia baru saja sampai di rumah.

Mendengar teriakan Chanyeol, Tao langsung menghampiri Chanyeol, “Ada apa?!”pekiknya panik.

“Aku… Aku melihat kakakmu ada di depan gang rumahku!”

“APA?!” Tao langsung terkejut bukan main. Sementara Yoora yang mendengar itu hanya menghela napas panjang, ‘jadi dia belum pergi?’ batinnya. “Apa dia tau aku berada disini?!”

“Aku tidka tau. Yang jelas dia berdiri cukup lama lalu pergi.”

“Oh ya ampun, apa yang harus aku lakukan? Apa dia akan menyuruhku pulang?”seru Tao panik. “Apa sebaiknya aku pindah? Bagaimana jika aku tinggal di hotel selama beberapa hari?”

“Tidak perlu.”sahut Yoora, wanita itu berdiri bersandar di pintu kamarnya sambil menatap dua orang adiknya itu, “Tinggal lah disini dan jangan pergi kemanapun.”

“Noona tapi bagaimana jika kakakku mengetahui keberadaanku? Aku akan di pukuli.”

“Tidak akan.”ucap Yoora yakin. “ Tetap lah disini, mengerti?”

Yoora kembali masuk ke dalam kamarnya. Wanita itu berbaring di ranjang sambil menatap layar ponselnya.

Apa yang sebenarnya terjadi? Apa mereka adalah penculik? Tapi kenapa mereka tidak melakukan apapun saat dia pingsan? Dan darimana dia mendapatkan nomor ini? Seingatnya, dia tidak pernah menyimpan nomor ponsel Kris di ponselnya. Kenapa nomornya tiba-tiba bisa ada di dalam kontaknya?

“Noona.” Suara pintu kamar yang terbuka dan suara berat Chanyeol memecah keheningannya. Yoora seketika bangkit dari tidurnya karena terkejut.

“Bukankah sudah ku bilang kau harus mengetuk pintu kamarku dulu sebelum masuk?”

“Kenapa? Bukankah aku masuk ke dalam kamar kakakku sendiri?”jawab Chanyeol masa bodoh. Pria itu memberikan gelas air mineral pada Yoora dan membuka bungkus obat yang di belinya. “Apa ada yang kau sembunyikan dariku? Kau selalu menyuruhku segera keluar setiap kali aku masuk.”

Yoora menelan pil obatnya lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan Chanyeol, “Itu karena kau masuk ke dalam kamar seorang wanita. Aku memiliki barang-barang yang seharusnya tidak dilihat oleh pria.”

“Jenis barang seperti apa? Ya! Aku bahkan menjemur pakaian dalam mu kemarin. Jenis barang seperti apa yang tidak boleh aku lihat?”

“Kau tidak akan mengerti. Sekarang keluar lah.” Yoora mengibaskan tangan kanannya menyuruh Chanyeol keluar.

Chanyeol meletakkan bungkus plastik odeng yang di belinya diatas meja, “Noona, kau tidak menyembunyikan apapun dariku, kan?”

Kening Yoora berkerut, “Apa maksudmu?”

“Kau tidak berkencan dengan seseorang di belakangku, kan?”

Yoora sedikit terkejut mendengar pertanyaan Chanyeol barusan, “Tidak. Aku tidak berkencan dengan siapapun.”

Chanyeol menatap kakaknya lurus-lurus, “Noona, aku tidak bermaksud melarangmu berkencan dengan siapapun. Hanya saja, karena kau adalah kakakku jadi aku harus melindungimu.”

Chanyeol berjalan keluar kamar Yoora sementara kakak perempuannya itu seketika tergugu. Bagaimana jika dia mengetahui bahwa orang yang ia cintai adalah Kris?

***___***

 

“Bagaimana keadaannya?” Lay baru saja muncul di rumah Kai.

“Lihat saja, sejak tadi dia terus seperti itu.”ucap Kai menunjuk Sehun yang terus duduk diam sambil menatap keluar jendela kaca.

“Dia pasti masih shock jadi sebaiknya kita biarkan dia.”usul Baekhyun.

Namun Kai menggeleng, “Tidak ada waktu untuk menunggunya hingga ia kembali tenang.” Ia menoleh kearah Baekhyun. “Sejak tadi Tao terus menghubungiku. Dia oasti ingin bertanya tentang anak ini.”

Lay menghembuskan napas panjang, “Dimana data itu? Biar aku yang memeriksanya.”

“Di laptopku. Langsung beritahu aku jika kau mengetahui sesuatu.”

Lay mengangguk dan pergi ke ruang tengah untuk memeriksa data yang di temukan Sehun. Sementara Kai sudah tidak tahan lagi melihat sikap Sehun yang terus diam kaku seperti mayat hidup.

Pria itu menghampiri Sehun dan berdiri di hadapannya, “Baiklah Oh Sehun. Aku tau kau pasti sangat sedih tapi tidak ada waktu untuk menyesalinya. Sekarang, kita harus mencari tau kebenarannya. Mungkin saja data itu salah dan ayahmu sebenarnya tidak terlibat.”ucap Kai namun Sehun tidak bereaksi. “Hey ayolah, apa kau tidak mau bicara padaku? Aku bahkan menghentikan bus dan di maki semua orang karena dirimu. Bukankah seharusnya kau mengucapkan terima kasih padaku?”

Sehun tetap diam, tidak bergerak sama sekali. Tatapannya lurus ke depan tanpa fokus yang jelas.

Kai menghela napas panjang, “Ya Oh Sehun!”

“Jangan katakana hal ini pada siapapun.” Tiba-tiba Sehun berseru pelan. Ia menoleh kearah Kai, “Aku mohon.”

Kai sudah akan membuka mulutnya namun Sehun buru-buru berdiri dan pergi meninggalkan tempat itu.

***___***

 

Apa yang salah dari dirinya? Apa dia pernah melakukan kesalah besar sampai masalah hidupnya terasa begini beratnya? Semua ini terasa sangat melelahkan.

“Sehun!” Tao langsung menghampiri pria itu begitu melihatnya sudah kembali dan menuju rumahnya. “Ya, kau kemana saja? Sejak tadi kami menunggumu.”

Sehun terdiam. Tuhan, tolong berikan aku kekuaran sekarang. Di tatapnya Tao lurus sambil membentuk senyuman di bibirnya, “Setelah mengantar Kyungsoo, aku pergi jalan-jalan sebentar.”

“Bersama Kai?”

“Tidak. Sehun menggeleng. “Aku sendiri.”

“Masuk dulu, Chanyeol ada di dalam, dia juga sudah menunggumu sejak tadi.”

“Maaf Tao, tapi aku sangat lelah sekarang.”balas Sehun cepat. “Kitab bertemu besok saja, oke?”

Sehun tersenyum lagi sambil menepuk sebelah pundak Tao lalu berbalik dan melajutkan langkahnya.

Kening Tao berkerut, “Apa dia sedang sakit?”

***___***

 

“Bukankah itu adalah hal yang bagus? Kau tidak perlu bekerja paruh waktu untuk mengumpulkan biaya pengobatan omoni.”ucap Yoora sambil menyiapkan sarapan pagi.

“Tapi noona, ini sedikit aneh. Memangnya siapa yang mau menyumbangkan uangnya untuk ibuku?”balas Luhan yang sudah siap lebih pagi dan membantu Yoora menyiapkan sarapan.

“Taruh di meja.” Yoora memberikan botol jus pada Luhan. “Itu tidak aneh, Luhan. Ada banyak orang baik di dunia ini dan ibumu juga salah satu orang baik yang dipilih Tuhan. Harusnya kau bersyukur.”

“Tapi—“

“Sudahlah. Besok pagi aku akan membawa ibumu ke rumah sakit.”

“Kalau begitu aku juga akan minta ijin pada wali kelas.”

“Tidak perlu. Kau tetap pergi ke sekolah. Biar aku yang menemani omoni besok.”

“Noona tapi…”

“Kau membantah?”seru Yoora yang langsung membuat Luhan mengatupkan mulutnya. “Aku sudah tidak bisa mengharap pada Chanyeol, Tao dan Sehun. Hanya kau satu-satunya harapanku. Jadi belajarlah dengan baik dan jadilah orang sukses.”

Mendengar itu Luhan tersenyum, ia mengangguk, “Terima kasih noona.”

“Oh Sehun belum datang?”tanya Chanyeol yang menghampiri keduanya di meja makan sambil mengancingkan baju seragamnya.

Luhan menggeleng, “Belum.”

“Aish, apa dia kesiangan lagi?”gerutunya kesal. “Aku akan kerumahnya dulu.”

Chanyeol berjalan menuju rumah Sehun namun begitu ia membuka pintu rumahnya, ia tidak menemukan siapapun di sana.

“Kemana dia? Dia sudah pergi?”

Sementara berkilo-kilo dari rumahnya, Sehun turun dari bus yang di tumpanginya menuju rumah Kyungsoo. Sejak kemarin, ia memang berniat untuk menjemput pria itu dan pergi ke sekolah bersama. Setelah melewati gang kecil, ia melihat mobil Chen masih berjaga tak jauh dari sana. Keduanya saling tatap dan Sehun memberikan isyarat jika dia bisa pulang sekarang.

Sehun berdiri di depan gerbang rumah Kyungsoo sambil mengeluarkan ponselnya dari saku blazer. Namun baru saja akan menghubunginya, Kyungsoo sudah lebih dulumuncul. Ia terkejut ketika melihat Sehun sudah berdiri di balik gerbang rumahnya.

“Apa yang kau lakukan disini?”

“Menjemputmu. Ayo.”

“Do Kyungsoo-ssi, kami punya urusan denganmu. Bisakah kita bicara sebentar?”

Tiba-tiba sebuah suara terdengar. Sehun berbalik dan mendapati lima orang pria berpakaian hitam sudah berdiri di belakangnya. Perasaan Sehun memburuk. Mereka pasti orang-orang yang di lihat Chen dan Kai waktu itu. Pria tinggi itu langsung mengambil posisi di depan Kyungsoo.

“Kyungsoo, apa kau mengenal mereka?”bisik Sehun.

Di belakang Sehun, Kyungsoo menggeleng, “Tidak.”serunya takut-takut.

Sehun menarik napas panjang, mencoba untuk menenangkan dirinya, “Maaf paman tapi temanku bilang dia tidak mengenal kalian. Dan karena kami sudah sangat terlambat, bisakah kalian bicara lain kali?” Sehun tersenyum bodoh.

“Jika kau mau bertemu dengan ayahmu maka sebaiknya kau ikut dengan kami.”

Mata Kyungsoo sontak membulat lebar, “Apa?” ia menelan ludah. “Ayah?”

TBC

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

29 respons untuk ‘FF : GROWL CHAP. 27

  1. ellalibra berkata:

    Waaaaahh siapa org” itu?? Tambah seru eon …… Sehun knp dgmu eoh knp hidupmu begitu sulit huhuhuu …ikut sedih jdnya …. Q penasaran sm apa yg trjd dmasa lalu …neeext eon fighting 🙂

  2. loveyourself303 berkata:

    wahh…akhirnya….drpd hari itu saya asyik buka tutup buka tutup koreadansaya…dan finally ad growl chapter 27…hehehe…happynya….teruskan lagi…ditunggi chapter seterusnya😃 finghtingg

  3. Hilma berkata:

    Suka nih kaihun momentnya…
    Kai tetep disamping sehun neee… Kasihan sehun., 😢😭
    Ditunggu kelanjutannya chingu..

  4. desi mulya berkata:

    Onniee….. kok konflik nya makin bnyak sihhh???? itu kasian sehun nyaa, kasih tau luhan sama yg lain dong tentang pekerjaan sehun truss tentang ayahnya jugaa biar sehun ga nanggung sendiri..
    ditunggu next chap nyaaa.
    #fighting#

  5. xxsehun berkata:

    asdfghjkl sumpah gemes sendiri sama ff ini hahaha
    ga terduga gitu alurnya, bagus banget. next chap asap ya kak! GANBATTE!!!

  6. Aya aya berkata:

    Aaaaaaaaaaaaaaa tbc nya itu lo ka tepat bnget , . Aduhh penasarann deh , , next nya ditunggu bnget lo fighting ka

  7. osehn96 berkata:

    sehun terlalu menanggung sendirian nihhh. Geregetan, sama geregetannya ke luhan yg muncul kaya figuran. Masih blom kebgian ngomong luhannya. Makin kesini konflik nambah, dan muncul kya berbarengan. Ampunan hun aku cuma bisa bantu doa ahhaha. Semoga ada hikmahnya ya ehehe. Yoo next hihihi. Salut ama kk deh

  8. Ava berkata:

    Yahhh., lagi seru-serunya.. Kanapa tbc????!!!
    Kasiahan sehunnieee 😥
    Jangan ditanggung sendiri dong magnae…
    Bagi2 ke yang lainnya.
    Jangan sampai sakit nee…
    Fighting 💪💪
    Sehunnie kuat, sehunnie bisa 😄

  9. Ohunhun94 berkata:

    ah, kaihun:’D kalo aku jadi kai, aku tinju muka sehun buat nyadarin diaxD gue curiga ayaj sehun jht ama sehun bias sehun gk sakit ati bngt tau iniT.T authornya pinter bngt sih buat cerita:”D lord of legend kpn nih??^^

  10. ohrishun berkata:

    sehuniee,,, kasian bgt hidupnya,,, btw kaihun momentnya mkn bnyk heheheh,,, dtunggu lanjutanya eonni,,,,fighting,,,,

  11. Shofalina Han berkata:

    ckckck perasaan hidup Sehun di FF selalu ngenes kalau brothership .-. semua masalah pasti di limpahin ke Sehun..

    itu yg minta Kyungsoo ikut siapa? huaaa makin kesini makin penasaran..
    apa bener ayahnya Kyungsoo, ayahnya Sehun, dan Kris terlibat?

    semangat menulis thor..
    hihihi

  12. Park Miyoung berkata:

    Jadi Yoora kemungkinan terlibat? Terus kok Kris ga tau adiknya Yoora itu Chanyeok sih? Kan pas Chanyeol ama Tao di penjara, Yoora teriak2 bebaskan adikku harusnya kan udah tau si Krisnya. Trus apa ternyata mata mata nya yg di cari Suho itu Yoora ya? Kan kemungkinan kan kan?? #berambisi next ka sebenernya dah lama ngikutin alur ini tapi baru berani komentar hehehe, fight!

  13. Hazna EXO L berkata:

    Wah…hidupnya sehun tambah berat aj sih…seneng deh liat kai n sehun akur…kutunggu chapter slnjutnya…fighting…:)

  14. Maria Kim berkata:

    woaaaa moment kaihun nya banyak hehhehe
    bagus bagus bagus…….
    Next chapter ditunggu yaaaaa
    Semangattttt!!!!!!

  15. finditapcy berkata:

    Ngga nyangka kalo ayah sehun terlibat makin kasian sehun udah ditinggal ibunya ayahnya malah terlibat hal kaya gitu . Makin penasaran sma hubungan yorra dan kris makin seru nih author

  16. Lufriend berkata:

    kak aku reader baru. tapi aku udh baca dari chapter 1, dan ini pertama kalinya aku komentar 😀
    wah… aku kaget bngt pas tau udh lanjut smpe chap 27 karna terakhir aku baca baru sampe chap 23.

    duh kak, kalo baca ff kakak itu rasanya nge-feel bngt. apalagi genrenya brothership.
    hhuufftt… sbnrnya aku kasian bngt sama sehun disini, knapa masalah dia banyak banget? jadi penasaran sama endingnya.
    tunggu, knapa ayahnya Sehun jg bisa terlibat? trus gimana jadinya kalo suho tau ayah sehun terlibat? sehun bakal ngelakuin apa ya kira-kira? trus itu yang ke rmah kyungsoo siapa? dia utusan ayah kyungsoo atau org jahat? dan knapa kyungsoo bener2 kaya dikejer-kejer gitu?

    yang bikin aku lebih penasaran lagi adalah hubungan antara kris, suho, sama yoora. cepet di next ya kak 🙂
    semangat nulisnya! fighting!

  17. Jung Han Ni berkata:

    Aaaarrrgggh tbcnya tidak tepat sekali..
    amat sangat penasaran
    kasiaan sama sehun T__T
    keep writing n hwaiting thor! ^^

  18. han berkata:

    duh cobaan sehun bgtu berat kyaknya smpe shock bgtu , kasiann ..
    jd pnasaran sma yoora , apa dia bnar2 trlibat ?..
    dan kyungsoo plis jgan mdah prcaya sma tuh orang2 ..

    ah kaka ohmija ini ff yg paling keren bnget , suka sma genrenya , updatenya jgan lama2 ya ..
    oh ya selene 1.2.3 kapan dilanjut ka ? udah kangen sma ff yg itu

  19. mongochi*hae berkata:

    oooooo ap mereka satu komplotan dg ayah sehun ??
    heuhhh makin ksni mkin bkin penasaraan aj ceritamu

    next sangat dtunggu

  20. Nanako gogatsu berkata:

    Complicated bener dah ff nie, Daebak eon,, ^^
    uuuhhh TBC nya itu lohh yang bikin gemes… Cepet bener.. Baru juga lg seru”nya… Haaahhh…
    Next.. Semangat eon

Tinggalkan Balasan ke Jenkai Batalkan balasan