[Sequel] Do Kyungsoo : The Story Begin (5)

Do+Kyungsoo

Judul : [Sequel] Do Kyungsoo : The Story Begin (5)

 

Author : Lu_llama

 

Cast : Do Kyungsoo,Park Jiyeon

 

Lenght : Chapter

 

Rating : T

 

Cr poster : sujufanfictsworld.blogspot.com

 

Summary : “Jangan menyukai orang lain” “Tetaplah menjadi gadis susu seperti yang kukenal”

 

“Hey Jiyeon!”

 

 

Mendengar pekikan kecil itu membuat Jiyeon bergerak menjauh dan mengusap telinganya. Kemudian ia menoleh kearah Amber sambil meniup asal poni yang terjuntai didahinya

 

 

“Kau bisa membuatku tuli” cibirnya

 

 

Amber mendengus “berlebihan. Eoh, hari ini temani aku mengikuti kelas kimia”

 

 

Jiyeon berhenti melangkah dan menoleh cepat kearah Amber “Tidak” tolaknya tegas

 

 

“Ya! Kenapa? Ayollahhh”

 

 

“Kau kan tau aku sangat membenci kimia”

 

 

“Makanya kau harus sering mengikuti pelajaran itu agar kau bisa tertarik”

 

 

Lagi-lagi Jiyeon berhenti melangkah, menatap Amber dengan tatapan yang sulit diartikan. Membuat Amber mengerutkan kening bingung.

 

 

“Kenapa?”

 

 

“Aku tidak akan tertarik seperti kau tertarik dengan pria China itu” ucapnya datar dengan wajah polosnya.

 

 

Amber? Tentu saja dia terkejut bukan main ditempatnya “Hey! A-apa maksudmu?” Tanyanya terbata.

 

 

“Kau tau maksudku Amber”

 

 

“Kau tau ya?” Ucap Amber pelan. Jiyeon mengangguk.

 

 

“Bagaimana bisa? Kau kan lamban”

 

 

Jiyeon mengerucutkan bibirnya kesal ” aku tidak sebodoh itu”

 

 

“Keterlaluan”

 

 

Jiyeon menyandarkan tubuhnya pada dinding koridor. Kemudian menyeruput susu coklatnya “Aku? Keterlaluan?”

 

 

Amber menggeleng “wajah tampannya itu benar-benar keterlaluan” ujarnya pelan sambil melangkahkan kaki memasuki kelas.

 

 

Speechless. Itulah ekspresi Jiyeon saat ini. Ia tidak habis pikir dengan tingkah gadis tomboy itu. Dia menggelengkan kepala. Kemudian menyeruput susu coklatnya sampai habis dan berbalik untuk membuangnya.

 

 

Namun saat ia kembali berbalik ia melihat Kyungsoo. Pria itu berjalan seperti biasa dengan tatapan datarnya. Jiyeon menunduk, tiba-tiba percakapan kemarin sore kembali terngiang diotaknya

 

 

“Atau kau memang menyukaiku?”

 

 

Jiyeon tersentak. Ia terdiam. Tidak berani menatap Kyungsoo yang tengah menatapya datar.

 

 

“Kenapa kau diam?”

 

 

“Kenapa kau bicara seperti itu?” Tanyanya sambil berpura-pura menyibukkan diri dengan soal-soalnya. Padahal demi Tuhan, melihat angka di soal itu saja, membuat pandangan Jiyeon mengabur.

 

 

“Apa itu artinya tidak?”

 

 

Jiyeon tidak menjawab. Suasana bisu seketika. Detik jam menjadi satu-satunya suara yang terdengar.

 

 

“Lupakan, itu hanya akan mengusikku”

 

 

Hingga akhirnya suara Kyungsoo memecah keheningan itu. Sampai detik jam terakhir, tidak ada yang terlontar dari  keduanya. Mereka meninggalkan ruangan dengan bisu. Juga mengambil langkah yang berbeda.

 

 

Jiyeon menunduk saat Kyungsoo semakin mendekat. Ia memasuki kelasnya tanpa melirik Kyungsoo sedikitpun. Namun ia kembali memundurkan langkahnya dan berhenti tepat didepan pintu. Sepertinya ia tidak bisa melewatkan satu momenpu tentang Kyungsoo, maka ia kembali menoleh dan melihat punggung Kyungsoo yang sudah berjalan menjauh. Ia mendesah, kemudian kembali memasuki kelas, kembali melamun dan mendudukan diri disamping Amber yang juga tengah menatap keluar jendela.

 

 

* * *

 

 

Jam sekolah telah usai, para siswa itu berduyun-duyun keluar gerbang sekolah. Diantara mereka, satu orang gadis berjalan menunduk sambil terus menyeruput susu coklatnya.

 

 

Jiyeon menunggu sang supir tepat didepan gerbang sekolah. Bukan hal baru jika sang supir telat menjemputnya. Jiyeon sudah biasa dengan hal itu. Tiba-tiba seorang pria berdiri tepat disampingnya. Jiyeon mendongak, menatap sang pria yang memang lebih tinggi darinya itu dengan mengernyit. Pria itu tersenyum padanya. Jiyeon hanya menunduk kecil menanggapinya.

 

 

Tanpa diduga pria itu mengeluarkan 2 kotak susu coklat dari dalam tasnya “ini untukmu” ujarnya sambil menyerahkan satu pada Jiyeon. “Tenang saja, ini gratis. Lagipula aku tidak menambahka racun kedalam itu” lanjutnya lagi saat melihat wajah bingung Jiyeon

 

 

Jiyeon terlihat ragu, namun tanganya perlahan terulur menerima pemberian itu “Gomawo…..”

 

 

“Chanyeol. Park Chanyeol”

 

 

Jiyeon mengangguk “baiklah. Lagipula wajahmu tidak terlihat seperti orang jahat” ucapnya polos. Chanyeol hanya tersenyum kikuk dibuatnya.

 

 

“Kenapa kau memberiku susu ini?”

 

 

“Orang juga tau kalau kau itu sangat menyukai susu coklat”

 

 

Jiyeon menatap Chanyeol dalam pandangan yang sulit diartikan. Seolah mencari cela diwajah tampan pria itu.

 

 

Sedikit tersadar dengan ucapannya barusan, Chanyeol meringis kecil “Itu…julukanmu saja gadis susu” ujarnya dan Jiyeon kembali mengangguk.

 

 

“Kenapa kau suka sekali dengan susu coklat?” Tanya Chanyeol

 

 

“Tidak ada yang bisa menolak minuman lezat ini, kurasa”

 

 

Chanyeol membulatkan mulutnya mendengar jawaban Jiyeon barusan.”berapa banyak yang kau habiskan dalam satu hari?”

 

 

Kembali  menatap Chanyeol dengan lurus, Jiyeon mengerutkan keningnya “Kau ini seperti wartawan saja” ujarnya ketus

 

 

“Bu-bukan begitu” Chanyeol menggaruk belakang kepalanya dengan kikuk.

 

 

Melihat itu, Jiyeon hanya bisa tertawa pelan “aku hanya bercanda” ujarnya kemudian “aku bisa menghabiskan 6 sampai 8 kotak setiap harinya”

 

 

Chanyeol membuka mulutnya tidak percaya “benarkah?”

 

 

Jiyeon mengangguk dan tertawa. Chanyeol tersenyum melihatnya. Mereka memang baru pertama kali saling menyapa namun, tidak ada rasa canggung. Mereka bisa dengan mudah menyesuaikan diri. Bagi Jiyeon, ini adalah sebuah perubahan besar baginya.

 

 

“Park Chanyeol”

 

 

Mereka sama-sama menoleh. Dan Kyungsoo ada disana. Jika Chanyeol mengernyit heran, Jiyeon malah tersentak kaget ditempatnya. Kyungsoo berjalan kearah mereka. Namun, tatapannya mengerah lurus pada Chanyeol.

 

 

“Baekhyun mencarimu”

 

 

“Aku? Ada apa?” Tanya Chanyeol

 

 

“Entah. Sekarang”

 

 

Jiyeon terus menunduk, bahkan ketika Chanyeol pergi dan mengucapkan salam padanya, gadis itu tetap menunduk. Dia tidak punya keberanian menatap Kyungsoo.

 

 

Namun, setelah mengatakan itu, Kyungsoo tidak beranjak dari tempatnya. Ia malah berdiri tepat disamping Jiyeon. Diam tanpa kata. Membuat Jiyeon semakin tidak bisa berkutik. Tidak lama dari itu, sebuah mobil berhenti tepat dihadapan Jiyeon. Gadis itu langsung menerobos masuk, bahkan sebelum sang supir keluar untuk membukakan pintu.

 

 

Menyaksikan itu dalam diam, Kyungsoo sedikit terheran. Pasalnya gadis itu tidak terlihat seperti biasanya. Apa dia tengah menghindar? Dan saat melihat tawanya bersama Chanyeol tadi, menimbulkan perasaan aneh dihatinya.

 

 

“Kau tau Park Jiyeon? Gadis dengan julakkan gadis susu itu. Dia cantikkan?”

 

 

“Kenapa? Kau  tertarik dengannya?”

 

 

Obrolan Chanyeol dan Jongdae pagi tadi, masih teringat jelas diotaknya. Dan Kyungsoo merasa gelisah. Kenapa? Ya kenapa Kyungsoo? Ini memang patut dipertanyakan.

 

 

* * *

 

 

Ini hari minggu, bukan hari senin seperti yang Kyungsoo benci itu. Tapi kenapa Kyungsoo merasa aneh? Amber belum keluar dari kamarnya padahal waktu sudah menunjukan pukul 2 siang. Biasanya ia akan mendengar rengekan juga kegaduhan yang Amber buat.  Dan hari ini cuacanya cukup cerah. Namun sedikit terik-menurut Kyungsoo. Memang akhir-akhir ini dia sedang tidak enak hati. Tapi semua tersamarkan karena wajah datarnya itu, jadi tidak akan ada yang tau selain..

 

 

“Kau tengah memikirkan seseorang kan?”

 

 

Kyungsoo mendengus sebal tanpa melirik Amber yang sudah duduk manis disampingnya.

 

 

“Aku benarkan?” Ujarnya lagi sambil meminum cappuccino milik Kyungsoo yang tersaji diatas meja. Kemudian ia mengganti chennel tv yang tengah menampilkan acara musik dengan acara kartun kesukaannya.

 

 

Kyungsoo milirik Amber sekilas “Kau baru bangun? Kenapa baru keluar jam segini?”

 

 

“Tidak apa. Aku hanya bosan melihat wajah datarmu” ujarnya tanpa melirik Kyungsoo.”Kyungsoo, beritau aku alamat Jiyeon”

 

 

“Untuk apa?”

 

 

“Tentu saja aku ingin mengunjunginya. Tenang saja, aku tidak akan melibatkanmu. Ini urusan wanita” jawab Amber menekankan kalimat akhirnya

 

 

“Kau yakin jika kau itu wanita?”

 

 

 

Amber mendaratkan satu pukulan dikepala Kyungsoo “apa maksudmu bodoh?!” Ujarnya ketus

 

 

“Kukira kau tidak mengakui identitas aslimu-ouch ya!” Kyungsoo mengelus kepalanya yang mendapat pukulan remote tv dari Amber untuk kedua kalinya.

 

 

“Jaga ucapanmu, hey anak muda. Aku ini wanita asli yang masih mencari jati diri”

 

 

Kyungsoo memutar kedua bolamatanya malas. Terserah apa katamu saja Amber. Masih bagus jika ada orang yang percaya bahwa kau itu adalah wanita. Berterimakasihlah pada wajahmu yang cantik itu.

 

 

“Kyungsoo aku pinjam ponselmu”

 

 

Sebelum Kyungsoo mengeluarkan suara, Amber sudah merebut ponselnya yang memang tergelatak diatas meja.

 

 

“Aku ingin menelepon Jiyeo-eoh apa ini? Gadis susu?” Pikik Amber tertahan “Kau punya nomor ponsel Jiyeon?”

 

 

Kyungsoo kembali berdecak malas. “Kembalikan!” Dia berusaha meraih ponselnya dari tangan Amber. Tapi gadis itu tidak dengan mudah menyerahkannya begitu saja.

 

 

“Darimana kau mendapatkannya?-ahh kau stalker ya?”

 

 

“Hey! Aku tidak mungkin melakukan itu” desis Kyungsoo

 

 

“Lalu?” Sergah Amber dengan tatapan jahilnya

 

 

“Sudahlah kembalikan!” Satu kali hentakan dan Kyungsoo berhasil meraih kembali ponselnya. “Lebih baik kau urus saja Luhanmu itu” Ujarnya tiba-tiba, membuat Amber membolakan matanya.

 

 

“Hey!”

 

 

“Apa? Kau memang menyukainya kan?”

 

 

Gadis tomboy itu menggeram  kesal, kemudian meraih bantal sofa dan tanpa diduga, ia memukulkannya pada Kyungsoo “Ish, kau menyebalkan Kyungsoo!” Dia terus melancarkan ‘serangannya’ pada Kyungsoo yang berusaha melepaskan diri. “Rasakan ini! Rasakan!”

 

 

“Hey! Hentikan! Kau ini wanita, kenapa kasar sekali” Kyungsoo berusaha lari dari Amber, tapi sepertinya gadis itu tidak memberikan ampun pada Kyungsoo. Dia terus mengejar Kyungsoo sambil mengangkat bantal-bantal sofa itu keudara.

 

 

“Memangnya kenapa kalau aku menyukainya? Huh!” Amber kembali meraih Kyungsoo. Dengan bantal sofa sebagai ‘senjata’, ia berhasil membuat Kyungsoo kuwalahan.

 

 

“Kenapa kau harus marah!”  Seru Kyungsoo

 

 

“Aku kan malu, Kyungsoo!” rengek Amber manja.

 

 

Sang ayah yang mendengar kegaduhan itu langsung menghampiri mereka diruang tengah. Dia menggeram kesal dan geleng-geleng kepala melihat dua orang yang sedang berkejar-kejaran itu.

 

 

“Hey! Hentikan!” Teriaknya

 

 

 

“Anakmu ini benar-benar menyebalkan paman”

 

 

“Kau yang menyebalkan!”

 

 

“Hentikan SEKARANG JUGA!”

 

 

Bersamaan dengan gertakan itu mereka berhenti, dan menatap tajam satu sama lain.

 

 

“Setidaknya aku mengakuinya. Tidak seperti kau yang selalu mengelak!” Sergah Amber pada Kyungsoo

 

 

“Stop! Kalian ini benar-benar kekanakan”

 

 

Amber berjalan mendekati sang  paman, kemudian bergelayut manja pada sang paman yang masih menatapnya kesal “Hey! Mata besar, kau jangan menyesal jika nanti kau didahului orang lain” cibirnya pada Kyungsoo “Kau tau Park Chanyeolkan?” Amber meraih lengan sang paman “Paman ayo kita pergi shopping saja” ajaknya kemudian menjulurkan lidah kearah Kyungsoo.

 

 

Sepeninggal Amber, Kyungsoo masih terdiam kesal. Namun kata-kata Amber terekam diotaknya. Chanyeol? Tentu saja Kyungsoo tau. Orang yang Kyungsoo anggap konyol itu adalah teman sekelasnya. Tapi bukan kekonyolannya yang menjadi masalah saat ini, tapi-Kyungsoo sedikit ragu saat memikirkan tentang Gadis Susu.

 

 

Ada yang berubah, Kyungsoo merasakan itu. Biasanya hampir setiap hari, ia  melihat gadis susu itu lewat didepan kelasnya saat jam istirahat. Selalu memperhatikannya saat makan siang dikafetaria. Dia juga sering terlihat dikelas vokal yang Kyungsoo ikuti. Gadis susu itu juga sering memperhatikannya saat ia bermain sepak bola. Dengan sekotak susu ditangannya, gadis itu  duduk diujung lapangan memperhatikan Kyungsoo dari jauh dan menatapnya dalam diam. Kyungsoo sadar akan hal itu, ia mulai terbiasa.

 

 

Tapi belakangan ini, dia tidak pernah melihat Si gadis susu lewat depan kelasnya. Gadis itu hampir tak pernah terlihat dilapangan bola saat Kyungsoo bermain. Gadis itu tak pernah muncul lagi dikelas vokal. Kyungsoo merasa heran. Dan yang lebih membuatnya terheran adalah, saat ia tidak sengaja melihat Chanyeol mengobrol dengan si gadis susu dikoridor depan kelasnya. Hal itu sudah sering terjadi. Dan Kyungsoo merasakan perasaan lain dihatinya. Dia merasa gelisah. Ada apa? Apa dia merasa tidak rela? Apa dia mulai merasa kehilangan? Apa hati yang beku itu mulai mencari? Apa Kyungsoo mulai menerima perasaannya? Tidak ada yang tau, selain dirimu sendiri, Kyungsoo.

 

 

* * *

 

Langit-langit kamar itu menjadi fokusnya saat ini tapi pikirannya melayang entah kemana. Memikirkan Kyungsoo, terkadang membuatnya lelah. Meskipun begitu, Kyungsoo tak pernah hilang dari pikirannya.

 

 

“Lupakan, itu hanya akan mengusikku”

 

 

 

Kata-kata Kyungsoo kemarin sore membekas dihatinya. Apa dia benar-benar menyusahkan Kyungsoo? Apa selama ini Kyungsoo merasa terganggu? Dia terusik? Apa Jiyeon sudah harus menyerah? Apa dia benar-benar harus menghindar? Jiyeon sadar Kyungsoo itu terkunci. Tidak ada jalan memasuki hari-hari Kyungsoo. Jiyeon tidak ada keberanian untuk mendobrak pintu yang terkunci itu. Mengagumi dari jauh saja sudah cukup. Tapi kenapa setiap menatap mata kelam itu, seolah mampu membuatnya berharap. Berharap akan ada secercah senyuman dibaliknya?

 

 

Jiyeon sadar dari lamunannya, saat mendengar pintu kamarnya terketuk. Dia beranjak dan berjalan kearah pintu.

 

 

“Ada yang mencarimu” ucap sang ayah begitu pintu itu terbuka

 

 

“Siapa?”

 

 

“Dia bilang temanmu. Ayah sedikit ragu dengan penampilannya. Tapi ayah yakin jika dia perempuan”

 

 

Jiyeon tersenyum geli mendengar penuturan ayahnya barusan. Pasti Amber. Siapa lagi?

 

 

“Hey!” Sapa Amber saat melihat Jiyeon turun dari kamarnya.

 

 

“Kau tau darimana rumahku?”

 

 

Amber tersenyum simpul “Kyungsoo. Siapa lagi.”

 

 

Bolamata Jiyeon sukses melebar “apa? Kyungsoo?” Dia mengitari pandandangan keluar rumah.

 

 

“Tenang saja. Dia tidak ikut. Dia hanya mengantar sampai depan jalan”

 

 

“Hmm”

 

 

Gumaman pelan itu terdengar oleh Amber. “Kenapa, kau kecewa?” Seringai jelas tercetak diwajah Amber

 

 

“A-ani. Eoh, ada apa?”

 

 

 

“Aku ingin kau menemaniku. Aku sudah meminta izin pada ayahmu”

 

 

* * *

 

 

Jiyeon melahap cheesecakenya dengan lahap. Mereka sudah hampir 2 jam berada di coffee shop ini tapi orang yang ditunggu-tunggu oleh Amber belum juga menunjukan batang hidungnya.

 

 

“Kau yakin dia bekerja disini?”

 

 

Satu anggukan mantap Amber berikan pada Jiyeon “Aku melihatnya kemarin saat membeli segelas americano disini”

 

 

Amber menatap sekelilingnya. Matanya bergerak gelisah. Orang yang menjadi alasannya menunggu saat ini, belum juga terlihat olehnya.

 

 

“Eoh, itu dia” Amber berseru pada Jiyeon saat melihat seorang pria yang baru saja masuk kedalam coffeesho. “Dia hanya terlambat Ji” Namun , dia dibuat heran saat melihat para pegawai membungkuk hormat pada sang pria.

 

“Apa itu? Apa dia sangat spesial” gumam Jiyeon.

 

 

“Permisi!” Amber mengisyaratkan pada pelayan yang berada tidak jauh darinya untuk mendekat. “Pria yang disana itu? Siapa? Dia pelayan disini kan?”

 

 

Sang pelayan mengikuti ara pandang Amber kemudian ia menggelengkan kepala pertanda tidak setuju “Bukan. Dia Luhan. Anak dari pemilik coffeeshop ini”

 

 

“Dia bukan pekerja paruh waktu ditempat ini?” Gumam Amber tanpa sadar. Sang pelayan menggagguk

 

 

Amber dan Jiyeon saling memandag dalam diam. Kening mereka mengernyit.

 

 

“Waahh. Mengejutkan” seru Jiyeon akhirnya.

 

 

Amber masih terdiam. Ia terlalu terkejut mendengar hal ini.

 

 

“Bagaimana kau bisa menyimpulkan kalau dia adalah pekerja paruh waktu ditempat ini?” Tanya Jiyeon.

 

 

“Aku melihatnya kemarin. Dia memakai seragam juga melayani pelanggan”

 

 

Amber memperhatikan Luhan yang tengah berdiri dibelakag kasir. Dia menatap laki-laki itu dengan seksama. Kemudian ia mendesah pelan. “Sudahlah ayo kita pulang” ujarnya. Bahkan dia menarik lengan Jiyeon yang masih menyeruput cappuccinonya.

 

 

“Tunggu..”

 

 

Saat sudah beberapa langkah menjauh. Suara yang terdengar itu seketika menghentikan langkah Amber yang sudah berada diambang pintu masuk. Mereka berbalik. Amber tersentak bukan main, Jiyeon hanya mengernyit heran pada Luhan yang berjalan mendekat.

 

 

“Ponselnya tertinggal” Luhan mengulurkan tangannya. Menyerahkan sebuah ponsel.

 

 

“Ini ponselku” jawab Jiyeon sambil memamerkan ponsel putih miliknya.

 

 

Luhan menatap Amber, yang masih terdiam. Jiyeon yang berada disebelahnya harus menyenggol pelan lengannya. Membuat Amber sedikit terkesiap.

 

 

“O-oh iya. Ini milikku. Gomawo” ucap Amber.

 

 

“Kau anak Seoul School kan?” Ujar Jiyeon tiba-tiba. Luhan hanya mengangguk sebagai jawaban. “Dia Amber” Jiyeon menunjuk Amber yang menatapnya seolah berkata apa-yang-kau-lakukan?! . Namun Jiyeon mengabaikannya.

 

 

Lagi-lagi Luhan hanya menunduk kecil tanpa ekspresi berarti diwajahnya. Membuat Jiyeon mengernyit secara samar. Dan Amber hanya memaksakan senyum kikuknya. Namun berubah masam saat Luhan berbalik dan berlalu begitu saja.

 

 

“Dia bukan Kyungsoo kedua kan?”

 

 

Jiyeon hanya bisa menahan senyumnya saat mendengar gumaman asal dari gadis tomboy itu.

 

 

* * *

 

 

Demi Luhan-yang sudah membuat Amber tergila-gila itu- situasi seperti ini harus dihindari. Sebelum suara detak jantung menjadi satu-satunya pemecah keheningan-berlomba dengan suara deru mesin mobil yang mereka tumpangi sekarang. Saat ini Jiyeon benar-benar kesal setengah mati pada Amber. Pasalnya, Amber sudah dengan tidak bertanggung jawab meninggalkannya sendiri bersama Kyungsoo! Oke, BERDUA BERSAMA KYUNGSOO! DIDALAM MOBIL! Ya Tuhan. Gadis itu dengan santainya meminta Kyungsoo untuk menjemputnya. Dan setelah Kyungsoo datang, ia malah pergi entah kemana.

 

 

“Ohh ya Tuhan aku lupa kalau masih memiliki urusan. Kyungsoo-ya, tolong antar gadis ini pulang. Setelah itu kau jemput aku ditempat biasa. Oke?!”

 

 

 

Jiyeon bersumpah baru kali ini , ia melihat tingkah manja Amber pada Kyungsoo. Dan untuk pertama kalinya juga ia merasa membenci Amber. Jiyeon merutuk dalam hati. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang.

 

 

 

“Kau masih ingat rumahku?” Jiyeon mati-matian mengeluarkan suaranya. Dan hanya gumaman singkat Kyngsoo yang terdengar.

 

 

“Maaf merepotkan” lagi ucapan itu terlontar. Namun masih tidak ada jawaban.

 

 

15 menit kemudian mereka sampai tepat didepan gerbang besar rumah Jiyeon. Gadis itu pamit, dan menggumamkan kata terimakasih. Saat akan membuka pintu, sebuah suara menahan gerakannya.

 

 

“Apa kau menyukai Park Chanyeol?”

 

 

Jiyeon menoleh dengan tatapan mengernyit pada Kyungsoo yang juga tengah menatapnya samar. “Park Chanyeol? Pria tinggi itu? Dia lumayan tampan”

 

 

Jiyeon tidak salahkan? Tapi ada apa dengan Kyungsoo? Jiyeon merasa laki-laki itu menatapnya tajam juga dalam.

 

 

“Suka?”

 

 

“Tidak ada alasan untuk membencinya”

 

 

Entah sudah berapa detik terlewatkan, saat Kyungsoo memilih bungkam. Dia menatap lurus kedepan. Diam tanpa kata.

 

 

“Jangan menyukai orang lain” hingga akhirnya  Kyungsoo berucap tiba-tiba tanpa menatap Jiyeon.

 

 

Gadis itu bungkam

 

 

“Jangan menyukai siapapun”

 

 

“Apa?”

 

 

“Tetaplah begini. Seperti ini”

 

 

* * *

 

Oke, ini bukan salah Kyungsoo. Tidak sepatutnya ia menyalahkan Kyungsoo atas keterlambatannya hari ini. Hanya saja, Jiyeon tidak habis pikir ucapan aneh pria itu kemarin, memberikan dampak besar baginya. Ia gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak malam tadi. Akibatnya pagi ini, ia bangun terlambat. Ia tidak sempat sarapan. Bahkan ia melupakan susu coklat kesukaannya.

 

 

Maka, saat gerbang sekolah itu perlahan menutup secara otomatis, Jiyeon mempercepat langkahnya. Untung tidak ada Junmyun disana. Ya tidak ada Junmyun, tapi Kyungsoo ada disana! Lihat cara jalannya yang tenang itu. Pria itu memang benar-benar aneh.

 

 

Tidak ingin ambil pusing dengan apa yang dilihatnya, Jiyeon mencoba berlari kecil. Namun dia cenderung berlari tidak keruan. Mungkin karena dia panik. Ditambah lagi tali sepatunya yang tiba-tiba terlepas. Bahkan dia tidak mengetahui sebuah motor melaju kencang kearahnya menerobos gerbang sekolah.

 

 

TIIINNNN!!

 

 

“Oouwwhh”

 

 

Jiyeon tidak sempat bergerak. Namun seseorang menariknya dan mendekap tubuhnya. Jiyeon terlonjak kaget. Dia mendongak dan semakin tersentak saat melihat wajah Kyungsoo yang begitu dekat dengan wajahnya.

 

 

Detik berikutnya gadis itu bergerak menjauh. Ia menunduk dan menggumamkan kata maaf pada Kyungsoo.

 

 

“Kau ini tidak bisa hati-hati ya?!”

 

 

Jiyeon meringis mendengar nada dingin dari Do Kyungsoo. Dia kembali menunduk tidak berani menatap mata Kyungsoo. Jiyeon berniat menjauh, namun ketika ia berbalik, Ia merasa pergelangan tangannya ditahan. Jiyeon menoleh, dia menatap  tangannya yang berada pada genggaman Kyungsoo.

 

 

 

“Kau mencoba mengindar?” Ucap Kyungsoo dingin “Kau tau, kau sudah mengusikku selama ini,dan sekarang kau berusaha menghindar?!”

 

 

Jiyeon merasa teriris mendengar penuturan Kyungsoo barusan. Ia tidak mengerti kenapa Kyungsoo bisa   bicara seperti itu. Meskipun memang benar adanya niat untuk menghindar. Dan entah kenapa saat ini ia merasa sudah ada air mata yang terbendung. “Ma-maaf” ujarnya terbata “Aku tidak bermaksud mengusikmu”

 

 

Kyungsoo mendesah, dia tidak suka saat melihat wajah lirih gadis itu. “Jangan seperti ini” ucap Kyungsoo pelan “Tetaplah menjadi Gadis Susu seperti yang ku kenal. Tetaplah seperti itu”

 

TBC

 

 

Haii, lama ya? Maaffff, kemaren itu tulisanku tiba-tiba keapus dari draft. Jadi aku buat lagi deh. Semoga gak aneh ya.. 😦 jgn lupa komen yaa.. siapa tau ada yg punya saran untuk ending dichpter terakhir?

 

 

Oiya, aku ngirim satu fict lagi. Judulnya ‘My Fate With You’ bisa dibaca? Siapa tau kalian tertarik. Jadi ntar aku bisa tau mau dilanjut apa nggak. Itu tentang family ada romancenya juga-pasti-..

Oke..gomawoo

 

26 respons untuk ‘[Sequel] Do Kyungsoo : The Story Begin (5)

  1. Kai's fan berkata:

    aku reader baru thor..><.Kyungsoo so sweet bgt sih sm Jiyeon.aku envy kan jdinya:(.

    aku maunya nnti endingnya Jiyeon jd yeojachingu nya Kyungsoo^^

    next thor

  2. Ade Zeni Anggraeni - Fanfiction Park Jiyeon ♥ EXO berkata:

    Woooooah thor udah mau ending aja, perbanyak FF-JiyeonEXO dong jeball 😉

    Part selanjutnya jangan lama-lama yah 😉

  3. iineey berkata:

    Akhirnyaaaa part ini muncul juga kkkk
    kyungsoo udh takut aja tuh jiyeon berpaling sama chanyeol kkkk
    makanya kyungsoo jangan jual mahal lagi donk
    klo emang suka sama jiyeon cepet bilangg sebelum keduluan chanyeol kkkk
    tp sebenernya kyungsoo udh ngutarain perasaannya ya tp msh sulit dicerna jiyeon keknya heheheh
    Endingnye mereka bersatu kan thorr?

    Next nya jgn lama2 ya thorr

  4. nadia1 berkata:

    Aduh sumpah aq sk simple tapi menyakitkan lo,,,klo kyungso mau jiyi trus diam merhatiin dia mulu berarti kyungsoo egoisssssss,,,,wuahh jiyi sm chan2 aj dehhhh hihiiii,,,bikin moment pria arca cemburu bert

  5. Im Icha berkata:

    Bagus banget thor, , penasaran nih sama kelanjutannya, keep writing ya, ,
    oh iya, saran aja nih, , mendingan kyungsoo ama jiyeon aja, terus, banyakin lagi deh part nya luhan ama amber, penasaran ama hubungan mereka thor, ,
    gomawo

  6. chinaline berkata:

    AAAAAAA AKHIRNYA MUNCUL JUGA NIH CHAP 5!!! *rusuh* /dijambak author/ yaampun thor dari wktu itu aku slalu nge-refresh page ini berharap chapter 5 muncul, terus tadi iseng buka lagi dan yeaayyy akhirnyaa! gila ini senyum2 sendiri bacanya nih, si kyungsoo gamau jiyi suka sama siapa2. jiyeon greget minta ampun, dia lamban bgt sih smpe kyungsoo ngutarain prsaannya aja kayanya susah bgt dicerna sama otaknya -,-
    thorrrrr next chapnya jangan kelamaan!! 😀 hheh btw next chap ending? huhuuu :((

  7. MyLovely Wulan berkata:

    akhr.aaa~ ini chap.5 nyaa muncul jgaa..
    ah..jd crita.a kyungsoo jealous nii, tkut jiyi.a brpaling *colekD.O
    mka.a jgn jaim, nnti kdluan chanyeol lg *tdk boleh* ehh..tp scra tdk langsung kyungsoo sdh mengutarakn prsaan.a sama jiyi tp jiyi.a kya.a msih ga’ngerti ama apa yg d ktakn kyungsoo..
    authornim ending.a KyungYeon kn yaa? Iya ajalah *maksa* kkk~
    next next next

  8. djeany berkata:

    jiyeon aja bingung ama sikap do,do pun jg giliran didekatin merasa terusik,eh giliran dijauhin nambah terusik merasa kehilangan.

  9. salsa berkata:

    Kyungsoo udh fall in love tuh brrti mslh kyungsoo-jiyeon udh bres kan (y) tnggl nunggu kbar dari amber-luhan aja. Yg seru tuh pas adgan manja amber sama kyungsoo,bisa bisanya ya mrka jdi spupu , ckck yg jls klnjtnnya d tnggu bnget ^^

  10. Lisa naura khalisha berkata:

    Sdh aq tbk pstie luhan.. Soalnya org china,,,
    Gha kpkrn aq luhan sma amber,,, cba amber lbh feminin psti luhan ska….
    D.O nya udh ska sma jiyeon ,akhirnya prjuangan jiyeon mmbuah qn hsil juga…Kya nya jiyeon harus brtrma ksih sma chanyeol dec .Bla gha ad chanyeol mna mngkn kyungsoo cmbru…
    Next

  11. nanda berkata:

    thor tadinya ID aku happydohun sekarang jadi nanda hehe

    Thor disini ceritanya kyungsoo udah bener” suka ya sama jiyeon? cuma dia aja yg belom sadar ahahay 😉

    aku kepengen endingnya Jiyeon nikah sama Kyungsoo ahahaha 😀
    pokoknya Jiyeon-Kyungsoo deh hehe 😉

    next chap jangan lama” ya thor? ditunggu 🙂

  12. ParkJudit berkata:

    Sebelum nya maaf ya thor telat komen. 😀
    Pdhl aku udh lama nunggu ni FF ehh malah lupa, dan baru baca sekarang.
    Ohhh~~ Jadi itu Luhan yg Amber suka, kekeke~ Amber bisa suka sma org jg? 😀
    Terus, itu Chanyeol suka ya ama Jiyeon? Jd gimana dong? Masa dia bersaing sama D.O sih? Mereka ber2 ultimate biasku loh, jng di bkin konflik. 😦
    Kekeke~~ Ngakak sendiri baca pertengkaran kecil (?) D.O – Amber XD

    Pokoknya daebbak for author! Next jangan Lama arra? 😉
    Fighting!

  13. Riri J berkata:

    Aigo tryta luhan…aishh mleset !!
    Wowww gk bs bynging wajah cantik Luhan brsnding dgn wajah tampan amber..xixi
    kayak xa cocok deh sling mlengkpi…

    Woww chan oppa suka jiyi,,,ciee kyung cmbru,tp knpa kyung ssh bngt utk bcra jujur..
    Toe couple bkin pnsrn,,brhrp mrk brstu..

  14. firnarnia berkata:

    Baru ketemu part ini,
    padahal udah nunggu dari bulan juni lalu -,-
    huaaa cie kyung oppa cemburu ya ? Wkwk
    aduh telat ini komennya padahal auhor’a minta pendapat buat endingnya,
    mau baca part end’a dulu ya hehe

  15. kushina berkata:

    hai! aku reader baru. wah… kyungsoo so sweet bgt 😀 chanyeol jg suka sm jiyeon ya??? wah kyungsoo jgn sampe kedahuluan ma chanyeol! fighting kyungsoo! glory!!!!! glory!!!!! glory!!!! 😀
    amber ma luhan ya??? kkkkk. klo amber ma kyungsoo lagi berdua kocak bgt bikin ketawa wkwkwk.

  16. rusakecil berkata:

    Errrrr sumfeh ya kyungsoo itu penuh kejutaaaan 😮
    lucu bgt amber,apalagi waktu berhadapan sama Luhan jadi salting gitu yee =D

  17. Herna Dwi Agustina berkata:

    ya ampun buruk bgt sih penyampaian rsa suka kyungsoo ke jiyeon, jdi kan jiyeon mlh slh arti dgn kta2 kyungsoo itu. hrs’y dia itu ju2r aja klo dia mulai menyukai jiyeon, jgn gengsi krn akibat sikap dingin & acuh’y itu. jdi tau rsa kan skrng saat jiyeon tidak lg sering memperhatikan & muncul di dpn’y lg, ditambah kedekatan jiyeon & juga chanyeol. *duch kok mlh jdi emosi sih aku, abis gereget sih ama kyungsoo ^^

    lanjut ach udh penasaran, aku bnr2 suka cerita ff’y author kta2’y pas jdi kya lg nonton drama korea sungguhan aja 😀

  18. tari_j berkata:

    Huaaaa authooorrr… Disini terasa banget thor, apa lagi kata2nya it udah buat ak geregetan banget thor. Serius terasa banget disini. Kyungsoo yg udah mulai berbicara terus terang. Duhh geregetan thoor. Ok author memang daebak fighting thor!!

  19. Natsuya berkata:

    Bayangin wjahnya Kyungsoo cemburu tp ttp datar tu macem liad exo next door haha
    Jiyeon nya ga peka ama kta ‘mengusik’ nya Kyungsoo wkwk Kyungie jg g blang aj klo mlai suka ama Jiyeon ela6 -,-
    jd penasaran endingnya kog cpt bgt,,
    fighting yaa Luu~

Tinggalkan Balasan ke Helvina Batalkan balasan