FF : GROWL Chap. 8

Growl

Tittle              : Growl

Author            : Ohmija

Cast                : EXO and Park Yoora

Genre              : Action, Friendship, Family, Romance

Chanyeol dan Tao menggeret tubuh Sehun yang sudah pingsan sambil setengah berlari. Mereka menuju jalan besar, Luhan menghentikan sebuah taksi yang kebetulan lewat dan segera mungkin melompat masuk.

“Apa itu kakakku? Darimana dia mengetahui kita sedang berkelahi?”desah Tao, tubuhnya bergetar sehabis berlari.

“Mungkin hanya Minseok.” Chanyeol menenangkan.

“Aku rasa ini karena laporan dari warga sekitar.” Luhan menoleh ke belakang. Saat melihat Sehun, raut wajahnya berubah khawatir. “Apa sebaiknya kita ke rumah sakit? Dia pingsan.”

“Dia akan menghajar kita jika kita membawanya ke rumah sakit.” Chanyeol langsung menggeleng. “Kau lupa? Dia lebih baik mati daripada ditusuk oleh jarum suntik.” Pria tinggi itu teringat saat Sehun hampir saja menghajar seorang dokter yang hendak menyuntiknya waktu itu.

“Bodoh. Biang onar sepertinya alergi dengan bulu anjing, serbuk buku, juga takut jarum suntik. Apa semua itu pantas?” Tao mencibir.

Chanyeol tertawa, “hanya penampilannya saja yang terlihat menakutkan. Sebenarnya dia adalah anak yang baik.”

Tak lama, mereka berhenti di pinggir jalan besar. Chanyeol terpaksa menggendong Sehun yang masih pingsan karena babak belur. Tao dan Luhan berjalan beriringan, saling memeriksa luka-luka mereka.

Wajah Tao hanya memar tapi tidak parah. Sedangkan Luhan, dia memiliki cukup banyak luka karena ikut dikeroyok banyak orang tadi. Perutnya juga masih terasa terkocok-kocok karena dipukul dengan balok kayu.

“Astaga! Apa yang terjadi dengan kalian?!” Pria mungil yang sedari tadi berdiri bersandar di tembok rumah Chanyeol terlonjak begitu melihat mereka berempat muncul.

Tao mendengus, “Bukankah ini akibat perbuatanmu?”sengitnya membuat Kyungsoo langsung menunduk.

Luhan menarik tubuh Tao ke belakang, lalu menggeleng pada Kyungsoo. “Tidak apa-apa.”

Chanyeol membawa Sehun masuk kedalam rumahnya dan merebahkan pria tinggi itu diatas tilam tipis yang ada di ruang tengah. Beruntung Yoora sedang mendapatkan jadwal malam di rumah sakit sehingga mereka tidak perlu mendengar omelan panjang lebarnya lagi.

Kyungsoo segera mengambil mangkuk berisi air panas, serta handuk kecil. Sedangkan Chanyeol segera berlari ke dalam kamarnya dan mengambil kotak P3K.

“Aku harap dia tidak terluka parah.”seru Luhan, mulai membersihkan luka-luka Sehun dengan handuk basah.

“Luhan,”panggil Kyungsoo pelan. Luhan menoleh. “Bolehkah aku yang membersihkan luka-luka Sehun?”

Kening Luhan berkerut, “kenapa?”

“Kau juga terluka. Sebaiknya kau bersihkan lukamu sendiri.”

“Dia benar.” Chanyeol merebut handuk basah ditangan Luhan lalu memberikannya pada Kyungsoo. “Urus lukamu sendiri. Biarkan dia yang mengurus Sehun.”

Luhan mengangguk, ia menarik dirinya mundur hingga sejajar dengan Tao. Ia membuka kausnya, dan terlihat luka gesekan memanjang di perutnya.

“Pantas saja perutku terasa sangat sakit.”desahnya lalu meringis saat ia menyiram air alcohol keatas lukanya.

“Ini tidak akan terjadi jika mereka tidak berbuat licik. Aku benar-benar tidak menyangka jika mereka membawa pasukan sebanyak itu sedangkan kita hanya melakukannya berempat. Aku tidak bisa membantu kalian karena Baekhyun terus saja menahanku.” Jelas Chanyeol.

“Aku juga begitu. Zhang Yixing mulai merepotkan.”

“Aku yakin jika si playboy itu adalah dalang dibalik semua itu. Anak buahnya tidak menyerang kita, melainkan hanya menyerang Sehun. Sudah jelas ini karena dia memiliki dendam pada Sehun dan dia sering dikalahkan.”

“Sudahlah.” Luhan menengahi. “Sekarang pikirkan cara agar kalian tidak mendapat masalah.” Ia menatap Tao lurus. “Kau mau menginap Tao? Jika tadi Minseok yang mengejar kita, aku yakin kakakmu pasti mengetahui semua ini.”

Tao mendesah panjang, “aku tidak pernah lagi bertemu dengannya setelah kejadian beberapa hari lalu. Dia terus berada di kantor sepanjang hari jadi aku rasa akan baik-baik saja jika aku pulang ke rumah.”

“Kau yakin?” Luhan terlihat ragu.

“Yeaah, aku rasa aku tidak apa-apa.”

“Aku akan mengurus Park Yoora noona nanti. Kalian tidak usah khawatir.” kata Chanyeol.

***___***

Sehun terbangun saat matahari belum terbit di peredaran. Hari masih subuh dan dia merasakan sakit di sekujur badannya sehingga ia terbangun. Ia mendapati Chanyeol di sampingnya dan menyadari jika ini adalah kamar sahabatnya itu.

Perlahan-lahan, ia bangkit. Meringis sesaat karena urat-uratnya terasa seperti tertarik lalu berjalan menuju kamar mandi setelah rasa sakitnya meredam.

Sehun berdiri didepan cermin, terdapat banyak bekas memar di wajahnya. Juga terdapat plester di sudut bibir dan matanya. Dia pikir, mungkin teman-temannya sudah membersihkan lukanya saat dia pingsan tadi malam.

Kembali merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya, Sehun akhirnya membuka kaus putihnya. Dipantulan cermin, ia bisa melihat jika di bagian belakang tubuhnya terdapat banyak memar dan luka gesekan memanjang. Di bagian perutnya juga terdapat tanda biru dan sedikit membengkak.

“Sial, aku benar-benar dipukuli.”umpatnya.

Pria tinggi itu memutar keran dan membasuh mukanya beberapa kali. Berjalan meninggalkan kamar mandi dan meraih sebuah kaus yang tersampir di kursi belajar Chanyeol.

Dia ingin pulang karena dia harus bersiap-siap pergi ke sekolah. Rasa sakitnya masih terasa memang, tapi ada hal lain yang ingin ia ketahui secepat mungkin. Entah,hanya saja dia merasa jika tiga orang itu memiliki hubungan yang tidak diketahui oleh orang lain.

***___***

Tao menuruni anak-anak tangga dan menuju ruang makan. Tangan kirinya masih sibuk mengancing kemeja putih seragamnya sedangkan tangan kanannya mengambil sebuah roti dan memasukkannya ke dalam toaster.

Ia membuka kulkas setelahnya dan menuang jus jeruk kedalam gelas. Kris masih belum pulang dan dia merasa aman berada di rumah. Ketiadaan Kris, sepertinya justru membuat aktivitas sarapannya lebih tenang.

Sedang asyik menikmati sarapannya di meja makan, tiba-tiba Tao mendongak saat menyadari suara derap langkah seseorang. Ia menelan ludah. Kris muncul di hadapannya dengan raut dingin seperti biasa.

Pria jangkung itu melepas jaketnya dan meletakkan tasnya disembarang tempat. Masih tetap diam, berjalan menuju kulkas dan menuangkan jus jeruk ke dalam gelasnya sendiri.

“Kau berkelahi lagi?”tanyanya membuka suara membuat Tao hampir saja tersedak oleh rotinya.

Tao mengangguk pelan, “ada… sedikit masalah.”

Kris tidak langsung membalas. Ia meletakkan gelasnya diatas meja sambil berlalu menuju lantai dua.

“Mulai besok, ikut aku untuk mengikuti pelatihan polisi, Zitao.”

Mata Tao langsung membulat lebar, ia sontak berdiri dari tempatnya. “Ge, sudah ku bilang aku tidak mau!”

Kris menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang, “lalu apa seterusnya kau mau menjadi sampah masyakat?”

“Aku mempunyai cita-citaku sendiri. Berhenti memaksaku untuk menjadi polisi sepertimu!”

“lalu apa cita-citamu? Menjadi biang onar yang akan terus aku buru?”Kris mendesis. “Aku sudah memutuskannya. Sebaiknya kau turuti perintahku.”

***___***

“Kau sedang apa?” Yoora terkejut saat mendapati Kyungsoo yang sedang bergelut di dapur.

Kyungsoo berbalik lalu membungkukkan tubuhnya sopan, “noona sudah pulang? Sebelum pergi sekolah, aku ingin menyiapkan sarapan.”

Yoora terkejut, “hah?”

Kyungsoo tersenyum lebar, “aku juga sudah memperbaiki satu mobil yang rusak semalam.”

“Kau bisa memasak?” Yoora masih berada dalam keterkejutannya.

“Sedikit.” Ia menggaruk belakang kepalanya. “Ayahku jarang berada di rumah sehingga aku harus memasak seorang diri.”

“Kenapa?” Yoora menjatuhkan diri di kursi makan. “Apa pekerjaan ayahmu?”

Ekspresi Kyungsoo seketika mendung setelah mendengar pertanyaan Yoora, ia menggeleng pelan. “Aku sendiri tidak yakin apa pekerjaannya.”serunya pelan. “Hanya saja dia jarang sekali berada di rumah.”

Kening Yoora berkerut menatap Kyungsoo, “sepertinya kau mempunyai masalah yang rumit.”

“Kyungsoo~ dimana Oh Sehun? Kau melihatnya?” Chanyeol tiba-tiba muncul dari kamarnya dengan tergesa-gesa. Bahkan dia hampir menabrak kursi makan karena matanya masih setengah tertutup. “Dia hilang. Dimana dia?”tanyanya lagi.

“Astaga Park Chanyeol! Buka matamu!”sengit Yoora membuat Chanyeol langsung membuka matanya karena terkejut.

“Noona.” Ia mengerjap-ngerjapkan matanya yang besar. “Noona sudah pulang?”

“Oh Tuhan, apa yang terjadi dengan wajahmu?! Kenapa memar?! Kau bertengkar lagi, huh?!” Wanita berambut pendek itu menghampiri adiknya, mengulurkan tangan dan memeriksa wajah Chanyeol.

“T-tidak noona. Semalam aku…”

“Ya! Kau bertengkar lagi!”

Secepat kilat Chanyeol menggeleng, “tidak. Sungguh.”

“Kau berbohong padaku kan?! Sampai kapan kau mau terus menerus berkelahi?! Berhenti bersikap sok hebat Park Chanyeol!”

Melihat Chanyeol terus dimarahi oleh Park Yoora tanpa henti, Kyungsoo merasa bersalah padanya dan mencoba meredam amarah Yoora.

“Noona, sebenarnya begini–”

“Diam kau Kyungsoo! Jangan ikut campur!” amarah Yoora beralih pada Kyungsoo.

Kyungsoo seketika mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Dia tidak tau apa yang akan terjadi jika Yoora sedang marah seperti ini.

“Jawab aku Park Chanyeol!”

Chanyeol menghela napas panjang lalu menunduk, “mereka yang mencari masalah terlebih dahulu.”

“Jangan melimpahkan masalah pada orang lain!”

“Issh, aku berkata jujur. Mereka yang terlebih dulu menyerang kami.” Chanyeol bersikeras. “Aku bukan biang onar noona. Aku hanya tidak suka mereka menggangguku.”

“Itu sama saja!”

“Noona, berhenti berteriak.” Chanyeol menutup kedua telinganya dengan telapak tangan. “Aku harus bersiap-siap pergi ke sekolah sekarang. Aku ingin mandi.”

Tergesa, Chanyeol berlari menuju kamar mandinya sebelum mendengar omelan Park Yoora lebih lama lagi. Ah, kakaknya yang satu itu memang tidak pernah berubah. Dia terlalu cerewet.

“Ya Park Chanyeol!” teriakan Yoora menggelegar di seluruh penjuru ruangan. Bahkan sejak tadi, Kyungsoo hanya terpaku di dapur menatapnya. “Jika kau berkelahi lagi, kau pasti mati!”

Setelah mengeluarkan ancaman yang begitu kejam, Yoora berjalan dengan langkah-langkah kesal menuju kamarnya. Terdengar suara bantingan pintu kamar yang membuat Kyungsoo semakin membeku di tempatnya. Pemikirannya tentang kakak kandung Chanyeol itu semakin kuat, dia memang sangat kejam.

“Kyungsoo?”

Suara Luhan terdengar. Kyungsoo mengerjap dan mendapati Luhan sudah berdiri didepannya. Ia terlihat lebih baik, rambutnya sudah mulai memanjang hingga membentuk seperti jamur. Dia tetap terlihat tampan dengan dua plester di wajahnya.

“Yoora noona tadi mengomel. Aku sedikit terkejut.”

Luhan tertawa, “apa dia sudah mengetahui tentang kejadian semalam?”

Kyungsoo mengangguk khawatir, “apa tidak apa-apa?”

“Tidak apa-apa. Walaupun terdengar kejam tapi sebenarnya Yoora noona adalah kakak yang baik. Awalnya kau pasti akan terkejut, namun lama-kelamaan kau akan terbiasa. Tenang saja.” Luhan tersenyum lembut. “Apa Yoora noona yang membuat semua ini?” ia bertanya saat matanya beralih keatas meja makan.

“Aku yang membuatnya.”jawab Kyungsoo.

“Kau?” mata Luhan melebar.

“Mungkin rasanya tidak begitu enak. Tapi aku—“

“Hey, kalian melihat Sehun? Dia tidak ada di kamarku.” Chanyeol kembali tergesa-gesa saat keluar dari kamarnya. Dia bahkan belum mengancingkan kemeja seragamnya dan segera meletakkan tas ranselnya diatas meja makan.

Kening Luhan berkerut, ia menelan kunyahannya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Chanyeol, “mungkin dia pulang ke rumah saat kau tertidur.”

“Aku juga tidak melihatnya pagi ini.”sahut Kyungsoo.

“Pulang? Dengan luka yang seperti itu? Astaga anak itu benar-benar…” ia mendecak sambil geleng-geleng kepala. “Ayo kita ke rumahnya.”

Chanyeol, Kyungsoo dan Luhan pergi bersama menuju rumah Sehun sebelum pergi ke sekolah. Chanyeol terlalu khawatir tentang keadaan Sehun yang benar-benar parah semalam.Tidak disangka dia masih bisa berjalan pulang ke rumahnya.

“Ya Oh Sehun!” Luhan nyaris membentak saat dia melihat Sehun lebih dulu muncul dari dalam gang kecil.

Sehun yang tidak mengetahui jika teman-temannya sedang mencarinya, terlonjak bukan main.

“Astaga kalian mengagetkanku.” Ia menghusap-husap dadanya.

“Kenapa kau tidak memberitahuku jika kau ingin pulang?! Aku bahkan hampir menabrak semua benda karena mencarimu!”omel Chanyeol kesal.

Sehun tertawa, “apakah sedramatis itu?”

“Hey, aku berkata sungguh-sungguh!”

“Dia memang hampir menabrak kursi makan dan dia juga dimarahi Yoora noona tadi pagi.” Kyungsoo membantu Chanyeol bicara. “Sehun, harusnya kau tidak pulang dalam keadaan seperti itu.”

“Kau hanya belum mengenalku, Kyungsoo. Aku tidak selemah yang kau pikirkan.” Sehun tersenyum, mengisyaratkan bahwa dia baik-baik saja. Kemudian ia beralih kearah Chanyeol, “terima kasih Chanyeol. Aku hanya tidak mau membangunkanmu jadi aku pergi secara diam-diam.”

Luhan memandang sahabatnya itu juga dengan ekspresi khawatir, “kau yakin kau baik-baik saja? Kau sudah bercermin kan?”

“Hahaha… apa kau pikir aku adalah seorang wanita? Lagipula aku tidak mempunyai cermin di rumahku.”

“Sehun, tapi wajahmu—“

“Aku tidak apa-apa. Lagipula aku sudah bercermin saat di rumah Chanyeol tadi. Kalian hanya terlalu khawatir.”

“Maaf. Ini semua karena aku…”

“Berhenti bicara yang tidak-tidak, pria kerdil.”potong Sehun menatap Kyungsoo lurus. “Semua ini adalah masalah kami. Kami sudah terbiasa dengan ini. Jangan menyalahkan dirimu. Sekarang, ayo pergi ke sekolah. Tao pasti sudah menunggu kita di halte.”

***___***

Sehun salah besar. Dia tidak menemukan Tao di halte bus dekat sekolah mereka. Juga tidak menemukannya di kelas. Tao tidak terlihat dimanapun pagi itu. Chanyeol juga tidak bisa menghubungi ponselnya.

“Mungkin dia terlambat.”seru Chanyeol.

“Ya, Jung Donghee. Siapa yang datang lebih dulu pagi ini?”tanya Sehun pada snag ketua kelas.

Pria berkacamata itu mendongak, “Aku datang cukup pagi. Kenapa?”

“Kau melihat Zitao?”

Ia menggeleng, “Aku tidak melihatnya. Sepertinya dia belum datang. Ngomong-ngomong apa yang terjadi dengan wajahmu?”

“Apa pertanyaan itu masih membutuhkan jawaban?” Junghoon menyahuti. “Sudah pasti dia berkelahi.” Kemudian berdecak sambil geleng-geleng kepala. Sehun hanya tersenyum.

“Aku melihat Zitao tadi.”kata Junghoon lagi. “Dia menuju atap sekolah. Sepertinya dia mencari tempat untuk tidur.”

“Begitu? Oke terima kasih.”

Sehun meletakkan tas ranselnya di atas meja, kemudian bergegas menuju atap sekolah. Meninggalkan Luhan dan Chanyeol yang seketika menjadi buronan atas pertanyaan semua teman-temannya. Seluruhnya bertanya menuntut, “kenapa kalian tidak mengajak kami?!”

Sehun sebenarnya bukan tipe orang yang suka melibatkan orang lain. Apalagi untuk masalah pribadinya. Dia pikir, masalah ini harus ia selesaikan sendiri. Bahkan melibatkan sahabat-sahabatnya. Hanya saja, tidak hanya Tao, Chanyeol dan Luhan, seluruh teman sekelasnya begitu setia kawan hingga ingin membantu Sehun.

Terkadang, tanpa di mintapun, mereka akan siap sedia jika akan ada pertarungan melawan smu Hoksae. Dia beruntung, dia memiliki banyak sahabat yang menyayanginya.

Saat ia membuka pintu, dia menemukan Tao sedang duduk seorang diri di kursi kayu. Kedua tangannya terentang diatas sandaran kursi, terselip juga sepuntung rokok di jari tangannya. Kening Sehun berkerut melihat hal itu, yang dia tau, Tao bukanlah tipe pria yang bisa menghisap rokok. Dia bahkan sangat bersih dari hal-hal seperti itu, juga alkohol.

“Rokok tidak akan menyelesaikan masalahmu.” Ia menjatuhkan diri disamping Tao. “Dan tidak membuatmu terlihat keren juga.”

“Aku sama sekali tidak menghisapnya.”kata Tao tanpa menoleh. “Hanya membakarnya dan membiarkannya habis.”

“Untuk apa?”

“Terkadang, aku ingin melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh murid laki-laki.” Dia mematikan rokoknya di kursi lalu membuangnya ke sisi kiri. “Aku bisa berkelahi, aku bermain game hingga larut malam, tapi seumur hidupku, aku bahkan tidak pernah bermain dengan wanita. Dan aku tidak bisa merokok.”

Sehun tertawa renyah, “tidak hanya kau. Kita semua seperti itu. Aku bahkan menjadi sangat lemah ketika berdekatan dengan binatang berbulu, Chanyeol, si raksasa yang penuh karisma saat bermain basket akan menjadi seperti anjing patuh saat berhadapan dengan Yoora noona, dan Luhan? Dia bahkan tidak berani menaiki kereta gantung saat kita pergi ke Namsan Tower, Hahah bodoh.”

Tao ikut tertawa, “Bukankah itu hal yang memalukan? Kita adalah biang onar sekolah namun kita mempunyai kelemahan yang sangat memalukan.”

“Bukan hal yang memalukan.” Sehun memperbaiki, pandangannya menerawang ke depan. “Mungkin itu menandakan jika kita juga manusia biasa.”

Tao menoleh, ia menatap sisi wajah Sehun serius, “Apa kau bahagia dengan hidupmu saat ini?”tanyanya. “Maksudku… hidup seorang diri tanpa ada sanak saudara disampingmu. Kau kehilangan ibumu dan ayahmu pergi entah kemana. Apa kau bahagia?”

Sehun tetap mempertahankan posisinya, enggan menoleh pada Tao. “Dibandingkan bahagia mungkin aku sedang berusaha untuk bahagia.”jawabnya. “Aku tidak tau apa rencana Tuhan tentang kehidupanku. Dan aku sendiri tidak mempunyai tujuan untuk hidupku ke depannya. Namun, aku bersyukur karena aku tidak begitu sendirian.” Sekarang ia membalas tatapan Tao sembari tersenyum. “Bukankah aku memiliki kalian? Itu sudah cukup untukku.”

“Menurutmu, apa aku juga bisa hidup seorang diri?”

Salah satu alis Sehun terangkat, “apa maksudmu dengan hidup seorang diri?”

“Sehun…” suara Tao melirih. “Aku ingin pergi. Aku ingin meninggalkannya. Aku benar-benar tidak tahan dijadikan robot yang harus mengikuti kehendaknya. Terkadang, aku menyesal kenapa orang tuaku menitipkanku padanya. Aku sangat membencinya.”

Sehun bisa menangkap siapa yang sedang dibicarakan oleh Tao dan maksud tujuannya. Sejak dulu, Tao selalu bilang jika menjadi polisi bukanlah keinginannya. Walaupun dia belum mempunyai cita-cita sekarang, tapi ia jamin, hal itu bukanlah tujuan hidupnya.

Sudah sejak lama Kris memasukkan Tao ke dalam sekolah kungfu, bahkan sejak dia masih berada di China dulu. Kris sudah bertekad untuk memasukkan Tao ke dalam pelatihan polisi dan menjadikannya sepertinya. Walaupun pada akhirnya, hal itu justru digunakan Tao untuk berkelahi dengan sekolah lain.

“Aku tau dia sudah sangat berjasa atas hidupku. Tapi, aku pikir aku juga punya hak untuk menentukan kemauanku. Aku tidak mau menyesal nantinya.”

“Tao, aku akan bicara dari dua sudut pandang yang berbeda. Pertama, aku akan bicara sebagai sahabatmu. Aku tidak menyuruhmu untuk pergi dari rumah, tapi itu bukan berarti aku menyuruhmu untuk mengambil kelas pelatihan itu. Kau mempunyai hak atas hidupmu. Sepenuhnya. Karena hidupmu adalah milikmu. Bahkan orang tuamu sekalipun, aku rasa mereka hanya berhak mengarahkan bukan mengatur semuanya.”jelas Sehun pelan. “Tapi, jika aku bicara sebagai orang yang berada di pihak Kris, aku rasa dia ada benarnya untuk memasukkanmu ke dalam kelas pelatihan. Bukankah dia ingin masa depanmu cerah? Jangan sepertiku, yang bahkan tidak mempunyai tujuan hidup sama sekali. Kakakmu pasti hanya ingin yang terbaik untukmu.”

Tao tertegun, sekarang dia berada di dalam dua pilihan sulit. Antara rasa egois dan hutang budi.

“Pikirkan baik-baik Tao. Kau adalah orang yang paling mengetahui tentang dirimu sendiri.”

***___***

Chanyeol dan Luhan terpaksa meninggalkan Tao sendirian di ruang kelas dan menuju kantin untuk makan siang. Mereka pikir, mereka harus memberikan waktu untuk Tao. Untuk memikirkan tentang jalan yang akan ia pilih nanti.

Sedangkan Sehun, dia sedang tidak berniat untuk makan siang sehingga dia melanjutkan membaca komik yang dipinjamnya dari teman sekelas sambil tidur-tiduran di atap sekolah. Lagipula, sebaiknya tidak berlalu lalang di koridor dengan wajah yang seperti ini. Jika kepala sekolah mengetahuinya, dia pasti akan dihukum lagi.

***___***

“Lepaskan aku! Hey! Lepaskan aku!” Kyungsoo terus saja berusaha melepaskan diri dari cekalan Suho yang menyeretnya menuju belakang gudang sekolah. Namun Suho bersikap seperti tidak mempunyai gendang telinga, dia harus menyelesaikan semuanya sekarang.

Suho mendorong tubuh Kyungsoo hingga membentur dinding, dan menguncinya disana. Dia tidak boleh membiarkan pria mungil itu pergi lagi.

“Aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu jadi sebaiknya kau jawab aku!”bentak Suho, dia sudah kehilangan kesabaran selama ini.

“Kau sudah kalah kan? Kenapa kau masih menggangguku?!”

“Aku tidak perduli! Sekarang beritahu aku dimana keberadaan ayahmu?!”

Kyungsoo menggeleng, “Sudah ku bilang aku tidak tau! Dia tidak pulang sejak satu bulan lalu!”

“Kau pasti berbohong! Kalau begitu tunjukkan rumahmu!”paksa Suho.

“Sebenarnya siapa kau sebenarnya?! Kenapa kau sangat ingin tau tentang kehidupanku?!”

Suho seketika mengunci leher Kyungsoo dengan sikunya, membuat Kyungsoo semakin terpojok di dinding. Kemudian dia berdesis dingin, “jika kau mau ayahmu selamat, sebaiknya kau katakan yang sebenarnya padaku!”

Mata Kyungsoo melebar, “siapa kau?!”

“FBI…”

Tidak hanya Kyungsoo, namun Suho sontak berbalik saat mendengar sebuah suara lain yang terdengar di belakang mereka. Itu Sehun. Dengan sebuah dompet hitam di tangannya.

Sehun menatap ekspresi beku Suho dengan tatapan santai, “dompetmu terjatuh didepan sana.” Ia menunjuk bagian belakangnya. “Jika kau mempunyai hal penting di dalamnya, harusnya kau menjaganya dengan baik.” Sehun melemparkan dompet hitam itu dan di tangkap oleh Suho. Namun, di tangan kanannya, masih memegang selembar kartu yang perlahan ia balik menghadap Suho dan Kyungsoo. “Benarkan Kim Junmyeon-ssi?”

TBC

40 respons untuk ‘FF : GROWL Chap. 8

  1. Tiikaa berkata:

    Omoooo..suho fbi???
    why why??
    Kok bisaaa…
    Makin bnyak pertanyaan2 yg muncul di pikiran aku eon,,
    Itu suho ngapain cariin ayahnya kyungsoo??t

    Trus apa nnti tao bkalan nurutin kmauan kris??
    Kyaaa…
    Pnsaran..
    Klanjutannya aku tunggu ya eon..

  2. nina berkata:

    FBI?? kukira malah suho itu penjahatnya kok hahha
    ternyata malah seorang FBI
    berarti appa nya kyungsoo yg penjahatnya?
    waahhh kyk nya udah mau dimulai iia eon

  3. Kai's fan berkata:

    author ini seru tp kurang panjang*menurutku. suho FBI? tao jd polisi?jgn dong tao temenin sehun aja*eh?.nextnya jgn lama” ne

  4. Shin Seul Gi_99HunHan shipper berkata:

    Bo?FBI?FBI?…it emg ayah’y d.o ffa knf?tz zuho ffa it af dha hbgn ma hunie ffa..ga deng,.it tao ffa mau gk yah jd folice.fzt bimbang yah .zotoy..yg fntg jngan jd folwan jha.hoho.duh ax mzh fngen tahu dh ttg family’y hunhunhun ffa !!mza jhat bgt gt ma hunie ffaku.#ditabok fanz exo.ok dh zka bgt bgt bgt bgt bgt bgt bgt bgt dh.next dtnggu nni.cayoo^^

  5. Dini berkata:

    Suho FBI ? kasus apaan ? pasti menyangkut ayah kyungsoo… ahh Sehun, kata2nya disini dewasa bgttt bijak sukaaa 😀 lanjut unnie, fighting yaaa 🙂

  6. kiszmyluhanzn berkata:

    kya~, keren!!! .
    itu kata-katanya wow banget .
    Suho FBI??? Tao lagi dilema .
    ish, friendship’y disini tuh Jempol gajah (y) suka banget .
    Fighting Mija eon !!!!

  7. Cicil berkata:

    Aaaaaaaa kok aku jadi keinget protect you yah pas nemu kata FBI wkwkkwkwkw 😆 jadi sebenernya suho itu ….. bukan murid sekolahan dongg??? Terus yang sama chen itu gimana eon? Huaaaaa masih banyak yang belum terselesaikann di sini.

    Terus lanjuuttttt yaaaaaaaaa semangaaaatttttt

  8. Rani berkata:

    owalah FBI tow
    FBI kok ceroboh bgt sampai hal penting jatuh gak tahu
    haduh makin rumit ceritanya
    belum kelar masalah sehun ini tao juga nambah

    ditunggu kelanjutannya!!!!!!!!!!!!

  9. Little Cheonsa berkata:

    Hahaha pantas tingkah laku Suho aneh :-D. Dia emang udah bapak” rupanya. Toh buktinya dia agen FBI.

    Tao lagi dilema, antara balas budi atau ego. Kurasa lebih bagus keinginannya sendiri, tapi bukan yang buruk”. *sok alim banget aku ini xD*

    Jadi flashback Protect You rasanya, karena actionnya menegangkan, ada FBI, dan persahabatan yang selalu kesusahan.

    Walau gitu, bukan berarti alur ceritanya mirip sama PY kok eon, karena di PY itu menceritakan Sehun, si orang kaya yang selalau dilindungi oleh kakaknya, Lee Kai. Dan dia gak tahu apa” tentang keluarganya yang sebenarnya. Sedangkan disini menceritakan Sehun yang biang onar dan mempunyai banyak sahabat. Hidup Sehun sangat kesusahan. Untuk memenuhi hidupnya,ia biasa melakukan balap liar. Karena itu dia langganan keluar masuk sel. Dan harus menerima dipukuli oleh kepala kepolisian yaitu Kris, tapi ia tidak bisa membalas karena Kris adalah kakak sepupu Tao.

    Gitu sebagian ceritanya. Tapi yang Growl agak gak nyambung :-D.

  10. Arifah R Agrin berkata:

    Ahh, makin seru nih parahh, suka banget sama jalan ceritanya susah ditebak :’) Kyung Soo bisa show off bakatnya eakk, Sehun jadi bijak gitu, terus akhirnya nggak diduga banget identitasnya Suho keungkap sama Sehun, tp Suho teledor banget kenapa dia pake bawa identitas2 segala, padahal kalo agen intelijen pasti nggak kayak gitu

  11. mongochi*hae berkata:

    ternyata sehun punya sisi dewasa jga ya ..
    salut dh dg kemandirian sehun

    omonaaaa status asli suho ketahuan,ottokhe..

  12. amelia berkata:

    suho fbi??
    woho.. mgapain tapi yah dia nyariin atahnya kyungsoo??
    wah tapi kalok di pikir, walopun sehun boang onar dia cukup dewasa tah~ xD
    kata”nya itu loh ^^
    entah kenapa di sini aku selalu ngarepin momrnt yoora luhan wkk.. ngk tau yah thor.. tapi kayak ada feel gitu sama mereka ^^

  13. adezenianggraeni berkata:

    waaaah terharu deh sama persahabatan mereka, beneran keren banget 😀

    hidup mereka emang keras penuh tantangan. eonni oh mi ja, perbanyak moment yoorakris dong eonn.

    lanjut eonn, SEMANGAT!!! 🙂 Jangan lama-lama 😀

  14. Ddangkoplak berkata:

    Suho FBI??? Waaa daebak.. Bener deh ceritanya emang ngga bisa ketebak… Daebak deh pokoknya, jjang!!

  15. Chanchan_Hwang berkata:

    suho FBI?? ku kira salah satu ditektif polisi
    trs nanti gimana hubungan chen sm suho

    tao mau di jadiin polisi?? kasian tao harus milih

    ini masih panjang ya ceritanya thor??
    aku tunggu ne lanjutannya fighting!!

  16. Chanchan_Hwang berkata:

    suho FBI?? ku kira salah satu
    ditektif polisi
    trs nanti gimana hubungan chen
    sm suho
    tao mau di jadiin polisi?? kasian
    tao harus milih
    ini masih panjang ya ceritanya
    thor??
    aku tunggu ne lanjutannya
    fighting!!

  17. Ks14327Cy berkata:

    kyaaaaaaaaaaaa >.<

    kebongkar deh… huhu#lebay

    Kyungsoo kasian thor,,jdi ank lemah trus… tpi gk papa lah
    hehe

    lnjut thor… hwaiting^o^

  18. deomi berkata:

    maaf baru komen di chapter ini
    soalnya baru liat dan ternyata udh chap 8
    telat bgtttt
    aku suka deh ama semua ff eonni
    rata” ttg persahabatan gitu
    keep writing eonn~~~

  19. wulanaprian berkata:

    Ini sekitar 2000 words ya thor, kurang panjang >_< cepet bgt bacanya taunya udah Tbc aja. Okee udh diduga dr awal suho itu bukanlah murid biasa alias BMB -_- . Menurut ane sih tao bakalan ngikutin kris, krn rasa hutang budinya. Dan perlahan kris ada membaik kpd tao.

  20. EXOHunHunnie berkata:

    FBI?! Jinjja?!
    Gak kewajahan kalo Suho jadi FBI 😀
    Tapi ketjeh abis nih ff :*
    Lanjut thor/eon :* I’ll always wait for the next 😀 :*
    Sehunnya bijak banget :* suka dehh ({})
    Banyakin lagi yah thor part Sehun bijaknya and panjangin lagi ceritanya 😀
    Jangan lama disharenya 😀
    Eonnie fighting :* 😀

  21. Nadya* berkata:

    wah suho pasti kesel banget tuh sama sehun , poor buat chen dan sehun mereka sama ” harus berjuang sendiri untuk hidup walau pun sehun sedikit lebih beruntung dari pada chen karena masih punya ayah yg hidup
    semoga chen nantinya mau menerima dan memaafkan suho
    next thorrr…!!!

  22. Eminent lu'luin berkata:

    huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ini tambah bagus, keren dan bkin penasaran , ,

    wew yeolli sabar bnget yh ngadepin yoora noona yg galak bnget, , nyiahahaha luhen mah dlam keadaan apapun bkal kece :v :v . .

    WHAT *gubrak* suho itu anggota FBI oh mungkin lgi nyari appanya kyung soo krena appanya kyung soo buronan, , ah aku selalu tunggu next chap . . FIGHTING 😉 😉

  23. Hana berkata:

    Next,next,next..Ahaha,ternyata Suho bapak-bapak yang nyasar ke sekolahan.. FBI tapi ko jahat sama kyungsoo. Dia kan bisa cari alamatnya baik-baik,tinggal tanya bagian TU aja repot.. –”
    Tao ga boleh jadi polisi.Titik!

Tinggalkan Balasan ke safah nur rahmah Batalkan balasan