FF : Daddy’s best Friend Chapter 8

 

daddy's best friend

Tittle      : Daddy’s best friend

Author  : Oh Mi Ja

Cast       : – Member EXO

–          Zhoumi Super Junior M

–          Sooyoung SNSD

–          Jo Kwon 2AM

–          Son Ga In BEG

–          Kim Eun So

–          Kim Bum

–          Member Super Junior

Genre   : Family, Comedy

Annyeong haseo.. Ada beberapa orang yang nanya tentang twitter author, Twitter author @Ohmijass sedangkan twitter Wp : @Koreadansaya,

Happy reading ^^

“Mianhae oema. Aku harus pergi piknik bersama Suho dan So Eun noona. Nanti sore aku akan ke rumah oema”

“……”

“Arasseo. Annyeong”

Kris mematikan sambungan panggilannya lalu menghampiri Sehun yang sedang duduk di ruang tengah, menonton tv sambil memegang roti di tangan kanan  dan gelas susu di tangan kirinya.

“Sehunie, sudah waktunya kita berangkat. Kajja, daddy akan memandikanmu”

“Wait a minutes, daddy”jawab Sehun dengan mulut yang masih penuh

Kris tersenyum lalu menjatuhkan diri disebelah Sehun.

“Bagaimana sekolahmu, Sehunie? Apa kau sudah mendapat banyak teman?”

Sehun mengangguk, “Sehun sudah mempunyai teman yang sangat banyak. Bahkan ada yang berwajah mirip dengan Sehun”

“jinjjayo? Nugu?”

“Namanya adalah Luhan. Dia memiliki rambut yang sama dengan Sehun. Hanya berbeda warna”

“Baguslah. Daddy sangat senang jika kau sudah merasa nyaman di sekolah itu”

“Tentu saja. Ternyata sekolah adalah tempat yang sangat menyenangkan”

***___***

So Eun tersenyum lebar saat ia membuka pintu dan menemukan Kris dan Sehun sudah berdiri dibaliknya. Ia berjongkok didepan Sehun lalu mencubit pipinya gemas.

“Kyeowo”serunya pada anak laki-laki yang memakai sweater bergambar platypus juga jins berwarna hitam itu. Tidak lupa ia menutupi rambut jamurnya dengan topi berbentuk beruang yang memiliki dua telinga kecil.

“Sonsengnim, apakah kita akan piknik hari ini?”

“Nde Sehunie. Kita akan piknik”

“Jinjjayo?”tanya Sehun  bersemangat dengan matanya yang berbinar

So Eun mengangguk mantap, “jinjja. Kajja, kita masuk dulu. Kita harus membantu appa yang sedang menyiapkan bekal”

Sehun melepaskan tangannya yang digandeng oleh So Eun saat melihat Suho yang tengah asik bergelut dengan beberapa makanan khas Korea dan menyusunnya di dalam kotak bekal. Ia berlari menghampiri appanya sambil berteriak semangat.

“APPA!!!”

“Omo! Sehunie..”Suho tersenyum lebar. Ia membuka sarung tangan plastik yang dipakainya kemudian berjongkok dan menangkap tubuh kecil Sehun yang langsung melompat kedalam pelukannya.

“Appa, apa kita akan benar-benar pergi piknik?”

Suho mengangguk, “yee Sehunie. Kita akan piknik di taman sungai Han”

“Jinjjayo? Sejak  Sehun datang ke Korea, daddy tidak pernah mengajak Sehun kemanapun. Daddy hanya sibuk bekerja sampai Sehun tidak pernah tau sungai Han. Kata Baekhyun hyung tempatnya sangat indah. Benarkah appa?”

“Hey, kenapa kau justru menjelekkan daddy, huh?”Kris menggelitik perut Sehun membuatnya tertawa, memperlihatkan gigi susunya yang putih.

“Kris, kau harus sering mengajak Sehun jalan-jalan. Jangan terlalu sibuk dengan pekerjaanmu”omel Suho

“Aniyo. Setiap pulang bekerja aku selalu lelah dan setiap akhir pekan, aku selalu mengajak Sehun ke rumah oema”

“Tapi kau harus tetap memberikan banyak waktu untuk anakmu. Bahkan sungai Han saja dia tidak tau”

“Hentikan omelanmu, Suho. Kau seperti oemaku” Kris berpindah tempat, menjauh dari Suho karena enggan diceramahi oleh namja bertubuh pendek itu lagi. Ia duduk di kursi makan, mencomot satu kue beras karena tadi pagi, ia belum sempat menyantap sarapan miliknya.

“Sehunie, tunggulah disini. Appa akan menyiapkan bekalnya”

Sehun langsung menggeleng, “shireo. Sehun ingin digendong oleh appa”

“Tapi appa harus menyiapkan bekal piknik”

“Shireo. Kaki Sehun sangat sakit”kilah Sehun berbohong namun memasang tampang polos, membuat Suho seketika tertawa.

“Kakimu sakit?”

“Emp”

“Arasseo. Appa akan menggendongmu. Noona, kau siapkan bekal piknik. Aku akan ke kamar dengan Sehunie”

“Arasseo”balas So Eun. Setelah selesai menyiapkan perlengkapannya, ia mulai menyusun bekal makanan seperti ucapan Suho.

“Noona, ahjussi dan omoni kemana? Kenapa tidak ada?”tanya Kris yang sudah menghabiskan kue beras keempatnya.

“Ke Busan mengunjungi harmoni dan haraboji. Mereka pergi tadi pagi. Mereka juga titip salam untukmu dan Sehun”

“Jinjjayo? Mereka masih mengingatku?”

So Eun tertawa kecil. Ia menutup bekalnya lalu mendorong piring berisi kue beras kearah Kris. “Walaupun kau menghilang sangat lama, kami tidak akan pernah melupakanmu. Bukankah kau adalah pengikuti setia Suho?”

Mata Kris melebar, “Mwo?”

“Dulu, setiap pulang sekolah, kau selalu kesini. Makan siang bersama dan bermain hingga sore hari. Bahkan terkadang, oema-mu akan menelpon oema-ku untuk menyuruhmu pulang. Kemanapun Suho pergi, kau akan selalu mengikutinya”

“Benarkah seperti itu?” Kris bertanya dengan mulut yang masih penuh makanan.

So Eun tersenyum, duduk dihadapan Kris lalu memandang namja itu lembut. Dia sudah mengenal Kris cukup lama. Walaupun mereka tidak begitu dekat, tapi So Eun sedikit mengetahui kepribadian namja itu. Diam dan tidak banyak bicara. Termasuk dalam jenis namja pemalu jika baru saja mengenal seseorang.

“Kau benar-benar tidak ingin menikah lagi, Kris?”

Pertanyaan So Eun barusan membuat ekspresi Kris seketika berubah. Untuk sejenak ia terdiam, cukup kaget mendengar pertanyaan So Eun yang menurutnya adalah pertanyaan paling sensitive. Kris tersenyum tipis lalu menggeleng.

“Aniyo”

“Wae? Sehunie?”

Kris menghela napas panjang kemudian bersandar pada sandaran kursi. “Bagiku yang terpenting adalah Sehun. Jika dia mengatakan tidak, aku akan mengikutinya asalkan dia bahagia”

“Tapi, Sehun juga butuh seorang ibu, Kris”

“Aku tau, noona” Kris menggeleng, “tapi rasa sayangku ke Sehun jauh lebih besar dari diriku sendiri. Aku akan berusaha menjadi ayah sekaligus ibu untuknya. Aku bisa mengurusnya seorang diri”

So Eun merasa terharu. Ia sudah mendengar dari Suho alasan mengapa Sehun tidak mau mempunyai ibu lagi. Omongan dari teman-temannya di Kanada yang mengatakan bahwa ibu tiri adalah orang yang jahat sudah mempengaruhinya, sehingga ia menciptakan asumsi yang sama.

So Eun menepuk-nepuk punggung tangan Kris, “apapun kesusahanmu, kau harus mengatakannya pada kami”

“Noona, sejak dulu aku selalu saja menyusahkan kalian. Aku—“

“Aku sangat menyukai anakmu, Kris. Dia sudah ku anggap sebagai anakku sendiri. Aku ingin ikut membantu mengurusnya”potong So Eun tulus.

“Noona, aku tidak tau bagaimana aku harus membalasnya. Te—“

DADDY!!!” suara teriakan Sehun yang terdengar dari lantai dua membuat Kris dan So Eun sama-sama tersentak. Tak lama tubuh mungil dengan  suara yang menggelegar itu terlihat menuruni anak tangga disusul Suho yang berjalan di belakangnya.

“Waeyo Sehunie? Kau mengagetkan daddy”

Look at this!” Sehun mengangkat tangan kirinya semangat, menunjuk sebuah benda yang kini tersemat dipergelangan. “Platypus!!”

“Sehunie, mana arlojimu yang lama? Yang daddy belikan untukmu”tanya Kris bingung

ehh? I don’t…know” Sehun menggeleng. Ia barus tersadar jika dia lupa meletakkan arloji yang dibelikan oleh Kris karena terlalu senang dengan arloji baru yang diberikan oleh Suho.

“Dia melemparkannya keatas ranjangku”seru Suho memberikan arloji lama Sehun pada Kris

“Hey, kenapa kau tidak memakai ini?”

Sehun menggeleng, “Suho appa gives it for me. This is platypus. I really like it”

“Jadi kau tidak mau memakai arloji yang daddy belikan lagi?”

No. I don’t like it. That’s ugly”

Mata Kris seketika melebar, “mwo? Kau bilang ini jelek?”

“I don’t like that daddy” Sehun mengulang kembali ucapannya dengan wajah tidak berdosa membuat Kris berdiri dan melotot pada Suho

“Ya! Ini karena kau!”

“Wae? Aku hanya memberikan barang kesukaannya”

“Tapi karena kau, dia tidak menyukai pemberianku lagi. Jangan mencoba merebut anakku, Suho”rutuk Kris

Daddy stop!”lerai Sehun geleng-geleng kepala. “Daddy’s so childish. Daddy shouldn’t fight. That’s not good”

Kris melongo, “S-sehunie, kau membelanya? Kau tidak membela daddy?”

“huh!”cibir Sehun tidak memperdulikan Kris. Kemudian, ia menoleh pada Suho. “Appa kajja. Kita pergi piknik”

“Sehunie!! Ya!!”

***___***

“Whoooaa…indah sekali!! Whoooaaa”

Suho dan So Eun tertawa geli melihat decakan kagum Sehun yang selalu ia lontarkan sejak mereka sampai. Sedangkan, Kris, sepertinya dia tidak begitu bahagia karena Sehun lebih memilih bergandengan tangan dengan Suho daripada dirinya. Ia justru dijadikan pembawa barang-barang dan berjalan dibelakang.

Mereka menggelar sebuah tikar dibawah pohon rindang, tepat berhadapan dengan sungai Han. Cuaca hari itu lumayan sejuk dan tidak terlalu panas. Sehun juga sangat bersemangat bermain dengan boneka platypus yang juga diberikan oleh Suho tadi.

BRUKK

Karena terlalu asik bermain, tanpa sadar Sehun menabrak seseorang. Seorang anak laki-laki yang kini terjerembap akibat terdorong oleh tubuh Sehun. Sehun menoleh.

“Luhan?”

“Ehh? Sehunie?”

Sehun mengulurkan tangannya, membantu anak kecil yang ternyata Luhan untuk berdiri. “I’m sorry, Luhan”

“Apakah kau sedang meminta maaf?”

Sehun mengangguk, “maaf. Sehun tidak sengaja”

“Gwenchana. Apa yang sedang kau lakukan disini?”

“Sehun sedang piknik bersama daddy, Suho appa dan sonsengnim. Luhan?”

“Aku juga sedang piknik bersama keluargaku”

“Apa Luhan mau ice cream? Sehun akan membelikannya sebagai permintaan maaf”

Mata Luhan seketika berbinar, “jinjjayo? Kau mau membelikannya untukku?”

Sehun mengangguk, “kajja”

“Chamkaman. Aku harus meminta ijin pada orang tuaku dulu. Tunggu disini”

Luhan berbalik, berlari menghampiri tempat orang tuanya yang juga sedang berpiknik. Tak lama ia kembali lalu bergandengan tangan dengan Sehun menuju tempat daddy dan appanya.

“Daddy, can u give me some money?”

Kening Kris berkerut, “untuk apa Sehunie?”

“Sehun ingin membeli ice cream bersama Luhan”

“oe? Luhanie? Kau juga piknik?”tanya So Eun sambil menghusap rambut jamur Luhan

“Yee sonsengnim. Aku dan keluargaku sedang berpiknik disana”

“Jadi dia yang bernama Luhan?” Kris bertanya sambil mengeluarkan dompet dan memberikan beberapa uang lembaran untuk Sehun. “Ternyata memang mirip”

“Wae?”sahut Suho

“Sehun bilang dia punya teman sekelas yang berwajah mirip dengannya. Namanya adalah Luhan. Tidak ku sangka ternyata mereka memang mirip”

Suho menyetujui, “hanya saja Luhan mempunyai mata yang lebih besar dan tingginya lebih pendek dari Sehun”

Daddy, Sehun akan membeli ice cream dulu”pamit Sehun sambil menarik lengan Luhan

“Cepat kembali, Sehunie”

“Kris, kau mewarisi tinggimu pada Sehunie”ujar So Eun menatap dua anak kecil yang kini semakin menjauh.

“Tentu saja. Aku adalah ayahnya, noona”

“Noona, kenapa Kim Bum hyung belum datang? Bukankah noona bilang dia juga akan ikut piknik?

Ekspresi So Eun seketika berubah cemberut, “biarkan saja. Aku tidak ingin dia datang”

“Wae? Kalian bertengkar?”

“Apa kalian sedang membicarakan namja yang waktu itu ada dipesta kejutan Suho?”

Suho mengangguk, “dia adalah tunangan So Eun noona. Jika dia datang, kau harus berkenalan dengannya”

“Dia tidak akan datang!”rutuk So Eun setengah berteriak. “Aku membencinya..”

Kris tertawa kecil, “mereka sedang bertengkar, Suho”

“Annyeonghaseo”

Tiba-tiba sebuah suara terdengar. Suho, Kris dan So Eun menoleh bersama dan langsung tersentak begitu melihat Jessica sudah berdiri disamping mereka. Yeoja cantik itu membungkukkan tubuhnya sedikit, “annyeong haseo”sapanya lagi

“Jessica-sshi, kenapa kau bisa ada disini?”Ttnya So Eun kaget

“Aku kebetulan lewat dan melihat kalian disini. Apa aku boleh bergabung?”

Kris, Suho dan So Eun saling pandang bingung. Sebenarnya ingin menolak namun itu tidak mungkin mereka lakukan. Terutama Kris yang sudah berdebar-debar, takut jika Sehun kembali dan marah begitu mengetahui ada Jessica.

“Ah, tentu saja. Silakan duduk Jessica-sshi”seru So Eun tertawa kikuk

Jessica menjatuhkan diri tepat disebelah Kris. Saat Kris kebetulan melihatnya, ia tersenyum sambil menundukkan kepalanya sedikit.

“Annyeong Kris-sshi”

“Annyeong”balas Kris salah tingkah

Keadaan seketika menjadi canggung. Kris dan Suho lebih banyak diam. Hanya So Eun yang sesekali mengajak Jessica bicara dan membuat lelucon yang sebenarnya terdengar sangat tidak lucu.

Dari jauh, langkah Sehun terhenti begitu melihat Jessica ada disebelah ayahnya. Ia menggeram kesal, membuang ice cream yang belum sempat dimakan olehnya.

“Oe? Sehunie? Wae geurrae? Kenapa kau buang ice creamnya?”tanya Luhan bingung.

“Sehun tidak mau kembali”

“Mwo?”

“SEHUN TIDAK MAU KEMBALI!!”

Sehun berlari ke arah berlawanan, membuat Luhan terkejut dan mengejar teman sekelasnya itu.

“Sehunie, oedikayo?! Sehunie!!”

Luhan terus mengejar Sehun tanpa menyadari jika mereka kini sudah meninggalkan taman sungai Han terlalu jauh.  Tubuhnya yang lebih kecil daripada Sehun, membuat Luhan sulit untuk menyamai lari anak asing itu.

“Sehunie” Hingga akhirnya Luhan berhasil menangkap lengan Sehun. “Wae geurrae? Kenapa kau berlari?”

“Daddy tidak menepati janjinya”lirih Sehun serak

“Ehh? Kenapa? Ada apa dengan appa-mu?”

“Sehun tidak suka jika daddy dekat dengan perempuan lain. Sehun sangat membencinya”

“Maksudmu Jessica sunbaenim?”

Sehun mengangguk, “Dia terlihat menyukai daddy

“Sehun-ah, tapi kita harus kembali. Bagiamana jika orang tua kita mencari kita?”

“Shireo! Sehun tidak akan kembali. Jika Luhan mau, Luhan saja yang kembali. Sehun akan pergi ke rumah Harmoni

”Sehunie, kau tidak boleh begitu. Bagaimana jika ada orang jahat yang menjahati kita?” Luhan terus berusaha membujuk Sehun agar mau kembali.

Sehun menggeleng sambil menutup kedua telinganya dengan telapak tangan, “shireo! Shireo! Shireo! Sehun membenci daddy!”tandasnya lalu berbalik pergi.

Luhan terdiam di tempatnya sesaat, berpikir bagaimana dia harus bersikap. Dia khawatir jika orang tuanya akan mencarinya namun dia juga khawatir Sehun akan ke rumah neneknya seorang diri. Terlebih lagi anak kecil yang berusia satu tahun lebih muda darinya itu tidak mengetahui Seoul dengan baik. Luhan menarik napas panjang, melangkahkan kakinya menuju Sehun. Ternyata dia lebih memilih melibatkan dirinya dalam keegoisan sahabatnya itu.

“Sehunie”panggil Luhan setengah berlari lalu meraih lengan Sehun

Sehun menoleh, “bukankah Luhan mau kembali? Kenapa masih disini? Sehun akan ke rumah harmoni”

“Aniyo. Aku akan mengantarmu. Kajja”

No!”tolak Sehun menahan gandengan Luhan membuatnya kembali termundur ke belakang. “ Sehun akan pergi ke rumah harmoni sendiri. Sebaiknya, Luhan kembali saja”

“Aku akan menemanimu. Kau belum mengetahui Seoul dengan baik. Bagaimana jika kau tersesat?”

“Luhan benar-benar mau menemani Sehun ke rumah harmoni?”

“Emp. Bukankah kita adalah teman sekelas? Kita adalah…emm..free..emm..”

Friend” Sehun membenarkan ucapan Luhan lalu tersenyum lebar. “Terima kasih Luhan”

“Aniyo. Kajja. Dimana rumah nenekmu?”

“Sehun tidak begitu yakin. Tapi, Sehun rasa ada diseberang gedung tinggi itu karena Sehun dan daddy pernah melewati jalan ini sebelumnya”

“Geurrae? Baiklah. Kajja”

***___***

Kris melirik kearah arlojinya dengan kening berkerut.

“Kenapa Sehun belum juga kembali?”serunya bingung

Suho menelan kunyahannya begitu juga menyadari bahwa Sehun dan Luhan belum kembali, “benar. Bahkan ini sudah lebih dari tiga puluh menit”

“Apa tempat yang menjual ice cream sangat jauh?”

“Aniyo. Ada didepan sana. Tidak jauh”

“Lalu kenapa dua anak itu belum kembali?”

“Jogieyo…” Sepasang suami istri menghampiri tempat Kris dengan raut wajah khawatir. “Apa ada Luhan disini? Dia bilang akan membeli ice cream tapi belum juga kembali”

So Eun, Kris, Suho dan Jessica sama-sama berdiri. Perasaan panik juga mulai menyelimuti hati mereka. Ini sudah lewat dari tiga puluh menit!

“Bukankah kau adalah guru Luhan? Dan kau adalah kepala sekolah EXO Playgroup?”

“Yee omoni. Aku adalah guru Luhan. Dia memang pamit ingin pergi membeli ice cream bersama Sehun, teman sekelasnya. Tapi mereka juga belum kembali”jelas So Eun dengan nada setenang mungkin agar tidak menciptakan panik.

Namun, sepertinya itu tidak berhasil. “Ottokhe?!! Apa mereka tersesat? Atau diculik?”

Dan dugaan-dugaan itu berhasil membuat Kris shock bukan main. Mengontaminasi pikiran negative-nya untuk menciptakan hal-hal buruk juga. Tapi, tidak ada yang mustahil. Ini adalah Seoul, sebuah kota yang belum diketahui dengan baik oleh Sehun. Bagaimana jika dia tersesat? Atau kemungkinan paling buruk dia diculik!

“Aku akan mencarinya!”

“Kris, aku ikut!”

Kris dan Suho berlari bersama, meninggalkan So Eun dan Jessica – yang sebenarnya ingin ikut dengan Kris –  di tempat piknik mereka. Keduanya lebih memilih tinggal untuk menenangkan keluarga Luhan yang terlihat begitu khawatir.

“Aku cari kesana dan kau kesana” Kris memerintahkan mereka mencari kedua arah berlawanan. Suho mengangguk dan mereka berpencar. Mencari disetiap sudut, bukan hanya di toko yang menjual ice cream namun seluruhnya.

Kris termasuk orang yang tenang dalam menghadapi masalah, bahkan saat dia ditugaskan untuk menyelesaikan urusan penting Negara karena pekerjaannya adalah seorang diplomat. Hanya satu yang bisa membuatnya panik seperti orang gila, apapun yang menyangkut tentang anak satu-satunya itu. Sekali, saat Sehun demam tinggi, Kris hampir saja masuk penjara karena memukul seorang dokter yang ia anggap tidak merawatnya anaknya dengan baik. Pada akhirnya, Kris juga yang meminta maaf. Dia sudah salah paham. Ternyata dokter itu sedang mengambil alat kompres penurun demam untuk Sehun.

Dan sekarang, saat anaknya belum kembali. Entah hilang, tersesat atau dia diculik. Dalam hati, ia selalu berdoa semoga dugaannya yang terakhir tidak benar.

“Kau menemukannya?”tanya Suho saat mereka bertemu kembali

“Tidak! Aku sudah mengelilingi setiap sudut tapi aku tidak melihat Sehun”

“Sebaiknya kita cari diluar. Aku akan menghubungi So Eun noona untuk tetap mencarinya disekitar sini”

“Diluar? Apa maksudmu mereka berdua pergi keluar tempat ini? Tidak mungkin Suho. Sehun bahkan tidak mengetahui jalan”

“Tidak ada yang tidak mungkin, Kris! Kita cari mereka diluar!”

Kris membuang napas keras, mengacak rambutnya frustasi. Ini adalah pertama kalinya Suho melihat ekspresi Kris yang begitu panik sejak mereka menjalin persahabatan. Ia bisa merasakannya akrena dia juga merasakan hal yang sama.

“Baiklah. Pakai mobilku” Kris melempar kunci mobil yang ditangkap oleh Suho

“Lalu kau?”

“Aku akan berjalan kaki sambil bertanya pada orang-orang yang lewat”

Suho mengangguk, “baiklah”

***___***

“Luhan, kau yakin lewat sini?”tanya Sehun sedikit ragu begitu melihat sebuah jalan kecil yang ditunjukkan oleh Luhan sebagai jalan pintas

Luhan mengangguk, “lewat sini akan lebih cepat sampai”

“Tapi, didalam sana sedikit gelap dan bau. Sehun tidak menyukai gelap”

“Jangan khawatir Sehunie. Bukankah ada aku?”

Luhan tersenyum meyakinkan, mengulurkan tangan yang disambut oleh Sehun walaupun masih sedikit ragu. Akhirnya mereka berdua memasuki jalan kecil itu. Memang gelap dan bau karena sepertinya lingkungan itu tidak diurus. Hanya ada tumpukan kardus, stand-stand bekas juga rumah-rumah yang sepertinya tidak berpenghuni.

Sehun berjalan dibelakang Luhan sambil menutup hidungnya akibat bau tanah bercampur dengan bau kotoran hewan yang bercampur menjadi satu. Sedangkan Luhan, ia berjalan dengan tenang menuntun Sehun.

Tiba-tiba terdengar suara derap langkah beberapa orang sambil mengobrol. Begitu mendengarnya, Luhan langsung menarik Sehun untuk bersembunyi dibalik tembok.

“Kenapa?”

“Ssssttt” Luhan meletakkan satu jarinya didepan bibir sambil tetap merapatkan tubuhnya pada dinding.

“Kita tidak mendapatkan uang yang cukup dari hasil kemarin. Kita harus cari korban baru”

“Bagaimana jika anak kecil? Daripada menangkap orang dewasa yang bisa memberontak, anak kecil jauh lebih mudah”

“Kita tukarkan dengan jutaan won lalu kabur ke luar negeri”

Mata Luhan seketika membulat lebar. Otaknya bisa mengambil kesimpulan dengan cepat bahwa mereka adalah penculik. Luhan termundur dan tanpa sengaja menarak sebuah botol-botol yang tersusun disana.

“Ya! Siapa disana?”

Luhan semakin panik.

“Sehunie, lari!”

Tanpa aba-aba, Luhan menarik tangan Sehun yang tersentak akibat tarikan itu. Mau tidak mau Sehun mengikutinya walaupun tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Mereka terus berlari, sangat takut jika para penculik itu justru menangkap mereka. Hingga akhirnya…..

BRUKK

Luhan dan Sehun masuk kedalam bak mobil yang dipenuhi plastik-pastik pembungkus kapas. Akibat laju lari mereka, mereka jadi tidak bisa mengontrolnya saat melihat ujung jalan yang menggantung diatas jalan aspal.

“Ouuuch…” Sehun mengaduh sambil memegangi lututnya yang  mengenai bagian keras mobil. Beruntung, tubuhnya terjatuh tepat diapas plastik pembungkus kapas.

“Sehunie, kau tidak apa-apa?”

“Gwenchana. Tapi lutut Sehun sedikit perih”

“Maafkan aku. Ini semua karena aku”

Sehun menggeleng tanpa memperlihatkan ekspresi takut sekalipun, “gwenchana. Tapi, kenapa tadi kita bersembunyi dan lari?”

“Kau tidak tau? Yang berbicara tadi adalah penculik anak-anak!”

Mata Sehun seketika melebar, “benarkah?! Jadi tadi kita bersembunyi dari penculik?”

Luhan mengangguk.

Baru menyadari mereka dalam bahaya, Sehun menangis keras. Sedikit terlambat memang. Tapi itulah keberuntungan, karena jika Sehun menangis sejak tadi, mereka akan tertangkap.

“Sehunie, uljima. Sehunie..”

BRUUMM.. BRUUMM..

Bukan karena Luhan menepuk-nepuk punggungnya, Sehun berhenti menangis. Tapi karena suara deruman mesin mobil membuat tubuhnya bergetar. Sehun dan Luhan saling pandang beberapa saat, detik kemudian berteriak sekencang-kencangnya saat mereka mulai bergerak.

“DADDY!!!” “OEMA!!!!”

TBC

42 respons untuk ‘FF : Daddy’s best Friend Chapter 8

  1. amel berkata:

    gemesinnn beud ;3
    sehun suka seenaknya aja ya :p kris jadi sering makan hati kkk~
    sehun segitunya benci sama ibu tiri ya -_- itu yg kena batunya pasti kris, yg salahkan si jessica itu 😮

    waaaa sehun sama luhan mog baik2 aja 🙂 gak diculik, kris suho, dll oasti cemasnya minta ampun tuh -_- sehun sehun sehun /geleng2 kepala/

    LANJUTTT

  2. ohsexunnie berkata:

    aigoo sehun dan luhan kesesat niiih ah authornim bikin hunnya knp knp aja skaluan biar daddy kris gabakal sm yeojya lain *pout

  3. nina berkata:

    hahaha ngakak waktu sehun beralih sm suho, kasihan kris hahaha 😀
    eonnie itu sehun sm luhan kaga beneran diangkut sm truk sampah kan???
    kaga ilang kan eon???
    EONNIIIEEEE!!!!! YAA!!!! ANDWAE!!!!!!

  4. 'Oh Mi Ja' fans berkata:

    Mampus … sepertinyaa hunhan bakal.jadi anak hilang neehh -_- ! pleaseee author kece yang kecenya kaya jessica*?* , jan biarin si cadel*?* itu ngebuat ulah lagi di ff ini XDD !!
    AAAAHH .. aku slalu suka sosok ke’appa’annyaa kris ><

  5. Tiikaa berkata:

    Omoooo 0_0

    Eonnn,, sehun sma luhan gimana nasip nya itu???

    Mereka berdua bkalan ditemuin sma kris atau suho kan eon…????

    Sehun ngegemesin banget sih disni.. Kasian sma krisnyaa… Hahaha sebenernya sehun itu anaknya suho atau kris sih… Hhhaa
    Eonn,, penasaran bnget sma nasipnya hunhan ??
    Jngan smpe mereka mlah didpatin sma para penculik itu…
    Kyaaaa
    Andaweeeeee……

    Eon kelanjutannya aku tunggu yaaaa ::::)))

  6. Ndaaa berkata:

    sehun manja bgt! Haha kasian arloji kris ga d pake lg sm sehun ;D

    pliss, kris ga usah nikah! Cukup punya sehun aja >0<

    YAA!! Author lg seru2 nya, tiba2 TBC! Smoga HunHan ga d culik,

    next chapternya jangan lama2 thor, fighting! ^,^)9

  7. SummerSehun berkata:

    gak tegang tuh gak tegang. ini aku malah ngakak loh kak XDXD buseng aku bayanginnya hunhan nangis di atas mobil bak tapi dlm tubuh dewasa XDXD

  8. ANTI JESIKA JONG berkata:

    JESINGKONG BENERAN GUE BUNUH LOOOOOO, LU UDAH BIKIN SEHUN MARAH SAMPE NGINGGALIN APPANYA BUAT PERGI KE RUMAH HALMONINYA SENDIRI, SINI LO SINGKONGGGGG

  9. soorin 2312 berkata:

    Ya ampun..sehun ma luhan ada2 aja..sama2 kecil jg luhan mkirny gtu..gyahaha
    itu mrka terjtuh ke mobil pembuangan ya??
    Bakalan kyak gmna ya nasib mrka ntar??

  10. @baltacheakiriwe berkata:

    KYAAAAAA!!! AKU GEMES SUMPAH SAMA HUNHAN!!! *cubitin *kalap

    Disini ceritanya Sehun bener-bener suka sama Platypus ya, Unyu banget ih 😀

  11. Lee Hanna berkata:

    Nah loh Sehun Luhan hilang dong yah,,,,,,kasian tu Kris ma Mamanya Luhan pasti bingung nyarinya deh gi mna nsibnya dong ?

  12. nemomemine berkata:

    halo aku readers baru disini, baru selesai baca ff ini dari chapter 1 🙂
    ffnya seru banget jadi ngebayangin tingkahnya sehun beneran gitu, krisnya juga hoho ditunggu kelanjutannya ^^

  13. phiwzz berkata:

    Omo! HunHan bakalan dibawa kemana sama itu mobil? Apa jangan2 itu mobil buang sampah, jadi nanti mereka terdampar di pemukiman kumuh n tinggal nunggu nasib aja bakal ketemu ortu mereka lagi kapan, pukpuk HunHan..
    Aishh, gara2 guru killer satu itu sih, Jessica, klo ga ada dia pasti Sehun ga bakal kabur n bawa2 Luhan :devil:
    Next chap thor, buruan muncul!!
    Btw, jadi Kris dari dulu ngekorin(?) Suho? Hahaha.. Tp koq ga nyadar sih? Apa pura2 ga nyadar? Hahaha

  14. Shintya Wu berkata:

    :3 akhirnya lnjutan nya…
    Hahahaha…
    Ngakak aku ngebayangin sehun lebih milih suho dr pd daddy nya kris 😀
    Wah hunhan couple jd anak hilang nih….
    Ceritanya makin seru eon…
    Ditunggu selalu lanjutannya eon 😀

  15. Rychell berkata:

    ya kebnykan tingkah sih sehun nya ,, berawal dr jessica yg centil sih aish ,, masalah yg sngt amat besar kalo gn ~ next

  16. Ddangkoplak berkata:

    Tuuuh kan pasti jessica ngerusak aja kerjaannya!!! Ish, benci deh aku… Kasian sehun ama luhan T_T…

  17. tyana berkata:

    ah. . Akhrnya dipost juga ff ini. . Aq bnar2 menunggu ini. .
    Owh agak gregetan sama jessica disni gara2 dia sehun jadi ngambeg. .huh
    wah penasaran ama next chapter slanjtnya . Smoga g slama chapter ini. . Fighting and keep writing thor!!

  18. Hara-chan berkata:

    Wkwkwkk pas bagian jam tangan dari suho trus jam dari kris di cuekin itu bikin ngangkak sumpah xD

    Jessica-,- kan kesian sehun jadi kabur.. Gimana Sehun sama Luhan?? Haduh penasaran.. Lanjutt~

  19. Sherry Cho berkata:

    Omaigat eon-_-
    Itu kenapa lagi pake acara kabur-kaburan
    Nnti aku ajak deh ke rumahku._.
    Oen next chap ditunggu 😀

  20. hena nurlina berkata:

    YAK!! UDAH MATI KUTU NUNGGUIN CHAPTER BERIKUTNYA, AUTHOR KAJJA DI NEEEXT READERS PADA NGAMUK 😀 hehe mianhae

  21. EXOka berkata:

    OMO ??! O__O
    hyaaaaa! Itu gimana nasib HunHan selanjutnya ?? >,<

    Aish, Sica Eonni sih, pake tiba" dateng trus modus ke Kris Oppa ?!
    -,-

Tinggalkan Balasan ke Lauris Zabrina Batalkan balasan