FF : The Lords of Legend (Chapter 4)

Tittle : The Lords of Legend

Author : Oh Mi Ja

Genre : Fantasy, Action, Friendship, Comedy

Cast : All member EXO

Desclimer : Cerita ini mengandung istilah dari beberapa mitologi kuno. Cerita ini murni fiksi dan tidak pernah terjadi sebelumnya. Jika masih bingung dengan istilahnya, silakan liat teaser ^^

–

–

–

Gangnam-gu, Seoul, South Korea

Usia janin 7 bulan…..

“Akh..sakit sekali..”jerit Taeyeon terus saja memegangi perutnya yang kini semakin membesar. “Sakiiit..” Taeyeon terduduk dan bersandar di kaki kursi. Terus meringis kesakitan karena rasa sakit di perutnya tak juga hilang.

“Chagi..wae geurrae?!” Leeteuk tersentak melihat Taeyeon yang sudah berkeringat dan berwajah pucat. Ia menghambur kearah Taeyeon, meraih kepalanya dan meletakkan di dadanya. “Chagi, wae?”

“Oppa, perutku sangat sakit. Benar-benar sakit”

***___***

–

Leeteuk terduduk di depan ruang ICU dengan perasaan yang sangat was-was. Tidak hanya dia, tapi orang tuanya dan orang tua Taeyeon juga berada disana, menunggu kepastian tentang keadaan Taeyeon. Tak lama seorang wanita yang berpakaian serba putih keluar. Leeteuk langsung berdiri dan mencecarnya dengan pertanyaan.

“Dokter bagaimana keadaan istriku? Dia baik-baik saja?”

“Keadaannya sangat kritis, tuan. Kami harus mengeluarkan bayinya sekarang karena kandungannya sudah tidak kuat menopang bayi itu”

Leeteuk tersentak, “Mwo?! Tapi bayi kami masih berusia 7 bulan”

“Kami harus mengeluarkan bayi itu, tuan. Jika tidak nyawa nyonya Park terancam tidak akan selamat. Bayi itu sangat kuat. Dia menghisap seluruh serat makanan yang ada di dalam tubuh nyonya Park dan kini dia menghisap darah nyonya Park karena serat makanan sudah benar-benar habis”

“Mwo? Bagaimana bisa seperti itu?”

“Kami juga belum mengetahui penyebabnya. Namun, kami menemukan keanehan pada kandungan nyonya Park”

“Adeul, ijinkan saja dokter ini melakukan yang semestinya. Pikirkan keadaan Taeyeon”

“Leeteuk-ah, aku mohon jangan biarkan anakku menderita lagi. Dia sudah cukup menderita selama ini”

Ucapan ibu dan ibu mertuanya akhirnya membuat Leeteuk mengangguk walaupun dengan berat hati. “Baiklah. Tapi, aku mohon selamatkan anakku dan istriku”

***___***

 

San Pedro, Los Angeles, California

 

Suho berdiri di balkon kamarnya. Ia terpaku menatap sesuatu ganjil yang sedang terjadi. Ia mengangkat tangan di dalam udara, merasakan angin yang berhembus kencang di cuaca yang sangat cerah itu.

“Angin ini berbeda…”gumamnya sambil merasakan hembusan angin yang menabrak telapak tangannya. Tiba-tiba mata Suho membulat lebar saat ia menyadari sesuatu. “Tidak  mungkin!” Suho berbalik, bermaksud untuk mencari Kris namun langkahnya tiba-tiba saja terhenti. Kris sudah berada di belakangnya terlebih dahulu.

“Aku juga merasakannya”seru pria bertubuh tinggi itu

”Angin ini..ini adalah angin dewa Ares. Dia lahir!”

Kris mengangguk, “dia akhirnya lahir ke dunia ini dalam usianya yang masih 7 bulan”

“Karena sudah tidak ada pilihan lain. Jika dia dibiarkan lebih lama di dalam kandungan, mungkin ibunya akan meninggal. Seorang manusia biasa tidak mungkin sanggup menopang bayi dewa di dalam perutnya. Dia pasti sangat menderita selama ini”

Perlahan Kris berjalan maju. Berdiri disamping Suho menghadap ke depan. Merentangkan kedua tangannya untuk ikut merasakan hembusan angin itu.

“Aku harap dia tidak akan menyusahkan orang lain karena dia akan menjadi manusia yang terlalu kuat”ujar Kris tanpa membuka matanya

“Kris, kita harus mencarinya secepat mungkin. Aku takut jika dia tumbuh menjadi anak yang jahat. Dia harus menyadari bahwa dia adalah seorang dewa secepatnya. Kita harus segera kembali sebelum Ragnarok tiba”

Kris menurunkan kedua tangannya. Berbalik menghadap Suho dengan wajah dinginnya yang selalu terlihat. “Kita tidak hanya harus mencarinya, Suho. Tapi, kita juga harus mencari kotak Pandora dimana kekuatannya terkunci di dalamnya”

***___***

 

Badai besar terjadi di kota Seoul malam itu. Hujan deras menyapu hampir seluruh permukaan bersamaan dengan hembusan angin kencang yang mampu merobohkan sebatang pohon besar. Sebagian daerah terendam banjir hingga selutut orang dewasa, membuat pemerintah harus mengeluarkan peringatan siaga untuk masyarakat jika nantinya terjadi banjir bandang.

Dan kegelapan itu mulai terlihat berestafet ke berbagai daerah. Tidak ada satupun cahaya lampu yang menyala. Hanya dalam hitungan detik,seluruh Seoul menjadi gelap gulita.

Listrik seluruh kota padam bersamaan!

Di sebuah rumah sakit yang ada di kota Seoul, di dalam kegelapan, Leeteuk terus saja berjalan mondar-mandir di depan ruangan istrinya. Dokter tidak memperbolehkannya masuk untuk menemani Taeyeon karena kini dia sedang menjalani operasi pengeluaran bayi.

“Tuhan, aku mohon selamatkan anak dan istriku”seru Leeteuk pelan.

“Tuan Park”panggil seorang suster yang menghampiri Leeteuk dengan membawa lampu penerangan.

“Ya suster?”

“Maaf atas ketidaknyamanan anda dan keluarga. Tapi, terjadi gangguan listrik di seluruh kota Seoul. Mesin genset kami hanya mampu memberikan daya pada ruang-ruang operasi. Jadi, saya minta maaf jika anda harus menunggu dalam kegelapan”

“Ah, gwenchana. Yang terpenting adalah operasi istriku bisa lancar”

“Saya juga berdoa untuk anda dan keluarga anda, tuan”

“Terima kasih suster”

–

–

–

–

Suara tangisan seorang bayi seketika membuat Leeteuk langsung berdiri dari tempat duduknya.  Ia mencoba mengintip dari balik pintu ruang operasi namun sama sekali tidak terlihat apapun. Jantungnya berdegup kencang. Lega, bahagia dan tidak sabar bercampur menjadi satu. Rasanya sangat ingin buru-buru melihat keadaan istri dan anaknya.

Setelah bertahun-tahun, akhirnya yang ia tunggu-tunggu hadir ke dunia. Akhirnya sesuatu yang selama ini ia sangat harapkan dijawab oleh Tuhan. Dia ada. Leeteuk bisa mendengar tangisannya yang menggelegar dari luar ruangan.

Sedangkan beribu-ribu kilometer dari tempat Leeteuk berada, Suho dan Kris tersenyum bersamaan. Mereka tau. Mereka bisa merasakannya.

“selamat datang di dunia, dewa Ares”

***___***

–

Tak lama, seorang dokter keluar, menghampiri Leeteuk sambil membawa sebuah lampu penerangan dengan senyuman yang merekah lebar.

“Selamat tuan, anak anda berjenis kelamin laki-laki. Kami akan memindahkan istri dan anak anda ke ruang perawatan dan anda bisa melihatnya disana”

“Apa mereka baik-baik saja dok?”

Ekspresi dokter itu tiba-tiba berubah serius. Ia menatap Leeteuk lekat seperti ada sesuatu aneh yang sedang terjadi.

“Bisakah kita bicara di ruangan saya, tuan?”

“Ehh? Baiklah”seru Leeteuk lalu menoleh kearah ibunya dan ibu mertuanya. “Oema, omoni, aku akan bicara dengan dokter sebentar’

“Nde adeul. Kami akan langsung ke ruangan Taeyeon”

Akhirnya penerangan di rumah sakit itu kembali normal walaupun hujan badai masih mengguyur seluruh kota Seoul. Menuruti kemauan dokter, Leeteuk mengikutinya menuju ruangannya. Dokter wanita itu menjatuhkan diri di kursi kerjanya, melepaskan masker operasinya lalu memandang Leeteuk cemas.

“Apa ada sesuatu yang aneh, dokter?”tanya Leeteuk Khawatir

Dokter itu menghela napas panjang sebelum memulai penjelasannya, “ada sesuatu yang aneh pada bayi anda, tuan”

“maksud anda, dok?”

“Kejadian ini sangat langka dan saya rasa ini juga baru pertama kali terjadi di Korea. Bayi anda lahir premature karena lebih cepat dua bulan dari seharusnya namun tidak hanya saya tapi semua suster yang membantu saya terkejut saat melihat bayi itu lahir”

Leeteuk tersentak, “apa yang terjadi dengan anakku?”

“Anak anda benar-benar sangat besar. Beratnya mencapai 5kg dan itu termasuk berat bayi yang paling besar yang pernah lahir di rumah sakit ini. Yang menjadi aneh adalah berat bayi normal biasanya hanya sekitar 2,5kg hingga 4,5kg. Namun, dia adalah bayi premature dan menjadi bayi dengan berat badan paling besar. Apa istri anda mempunyai penyakit seperti diabetes?”

“Tidak dok. Istri saya justru tipe orang yang menjaga asupan makananannya. Dia sangat jarang makan makanan yang manis’

“Jadi begitu? Apa anda mau kami menyelidiki kelainan dari bayi anda? Bahkan panjang badannya mencapai 60cm sedangkan panjang badan bayi biasanya hanyalah 48cm hingga 52cm. Bayi anda benar-benar seperti raksasa”

“Apa bayiku memiliki sebuah penyakit? Jika tidak, aku rasa kalian tidak perlu menyelidikinya. Mungkin Tuhan memberikan kelebihan padanya. Yang terpenting bagiku sekarang hanyalah kesehatannya”

“Bayi anda baik-baik saja, tuan. Bahkan bayi anda tidak perlu dimasukkan ke dalam ruang inkubatir. Dia benar-benar sehat seperti layaknya bayi normal. Mungkin yang perlu diperhatikan justru keadaan istri anda. Dia harus menerima banyak asupan nutrisi”

Leeteuk mengangguk-angguk mengerti, “tolong lakukan apapun untuk anak dan istri saya, dok”

“Pasti tuan. Anda jangan khawatir. Sekali lagi selamat atas kelahiran anak pertama anda”

***___***

–

“Odin, Zeus.. hampir seluruh belahan dunia dilanda badai hebat”lapor Kai yang baru saja muncul dengan kekuatan teleportasinya. Ia menghampiri Kris, Suho dan yang lain yang sedang berkumpul di depan alat pemanas.

“Sudah ku duga karena kekuatannya adalah angin”jawab Suho tanpa beralih sedikitpun dari buku yang dipegangnya

“Angin? Jadi dia adalah pengendali angin?”tanya Luhan

Suho mengangguk, “Yah. Dia adalah pengendali angin. Berdoa saja agar badai besar ini tidak menimbulkan tsunami di Samudra Pasifik dan menghancurkan rumah kita”ucap Suho santai

Tao tertawa, “kenapa harus khawatir? Bukankah pengendali air ada disini? Untuk apa kami takut?”

“Ini adalah bumi, Tao. Kita tidak bisa menggunakan kekuatan kita seenaknya dan lagipula aku tidak mau melawan takdir”

“Takdir?”

“Ada sesuatu diatas kita, Tao. Dia adalah pemilik alam semesta ini. Kau tidak akan mengerti”

“Whooa, Odin. Sepertinya ilmumu sangat tinggi sekarang. Kau banyak mengetahui sesuatu yang belum kami ketahui”decak Chen kagum

“Teruslah belajar dan beradaptasi dengan baik”

“Aku rasa ini sudah saatnya” suara Kris tiba-tiba terdengar membuat yang lain langsung menoleh kearahnya. “Ini saatnya kita meninggalkan tempat ini dan mulai melakukan pencarian”

“Apa secepat itu?”seru Chanyeol langsung lemas. Ia sangat tidak rela meninggalkan San Pedro dan rumah mereka.

“Apa kau mau Jotun menguasai negeri langit?”

Chanyeol menggeleng, “tidak. Tapi….hhh..sudahlah..baiklah kita akan pergi”ujar Chanyeol akhirnya penuh keterpaksaan.

Baekhyun yang duduk disebelah Chanyeol menepuk-nepuk punggung raksasa itu, “kita akan kembali lagi kesini suatu saat nanti”

“Kris, apa kau tau dimana letak kotak Pandora itu?”tanya Xiumin

“Tidak. Yang jelas kotak itu tidak akan berada jauh dari dewa Ares”

“Jadi maksudmu kotak itu ada disekitarnya?”

“Yah, hanya saja akan susah ditemukan”

“Kenapa susah ditemukan? Bukankah kau bilang kotak itu ada disekitarnya?”

Suho menutup bukunya, kini gilirannya yang menjawab pertanyaan dewa lain. Ia menarik napas panjang sejenak.

“Kotak Pandora memang tidak akan berada jauh dari dewa Ares karena dewa Ares dan kotak itu memiliki ikatan yang kuat. Namun, hanya pemiliknya lah yang bisa menemukan dan membukanya. Kita tidak akan bisa, bahkan merasakan keberadaan kotak itu pun, kita tidak akan bisa”

Lay berdecak, “Suho, kau menciptakan dewa yang rumit”

“Tidak, Lay. Suho dan Kris sengaja menciptakan dewa yang kuat. Mereka pasti tidak salah”bela Luhan. “Hanya saja jika waktu itu seseorang tidak membuat onar dengan mengganggu Eden, semuanya pasti tidak akan seperti ini dan kita tidak mungkin repot-repot mencari dewa Ares hingga ke bumi”

“Hey! Jangan memojokkanku!”rutuk Chanyeol merasa tersindir

“Aku bicara kenyataan”

“Sudahlah”putus Kai sangat bosan mendengar pertengkaran. Lalu, pria berkulit gelap itu menoleh kearah Kris dan Suho. “Sepertinya tugasku akan lumayan berat, iya kan?”

Kris dan Suho tertawa, “tentu saja. Karena kekuatanmu yang paling dibutuhkan dalam pencarian ini”

“Good luck, Kai”seru Baekhyun menepuk salah satu pundak Kai

“Apa diskusinya sudah selesai? Jika sudah aku ingin naik ke kamarku” D.O berdiri dan melangkah menaiki anak tangga, meninggalkan teman-temannya yang lain

“Hhh..apa sikap dinginnya tidak bisa berubah? Bahkan saat tadi kita berdiskusi, dia tidak mengeluarkan pendapat apapun”ujar Tao sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah dewa yang paling pelit bicara itu. Tidak hanya saat ini, sejak di negeri langitpun juga begitu. Ketika semuanya bermain, D.O akan menjadi satu-satunya yang duduk diam diatas pohon sambil membaca buku atau tidak melakukan apapun. Atau disaat mereka sedang berdiskusi seperti tadi, dia hanya diam dan tidak memberikan respon apapun.

“Sepertinya energi positif pohon kehidupan yang ku berikan padanya kurang”

“Mungkin. Sampai-sampai dia lebih terlihat seperti dewa yang tidak mempunyai hati”Xiumin membalas ucapan Suho

“Tapi, sikapnya yang seperti itu justru dibutuhkan karena dia adalah penjaga Erebos. Bayangkan saja jika sifatnya seperti Loki yang selalu merusak apapun dan tidak bisa diam, semua roh yang sudah mati atau bahkan Jotun akan keluar dan menyerang negeri langit”timpal Baekhyun lalu tertawa

Chanyeol menggembungkan pipinya kesal, “Kalian mulai lagi”

“Sebenarnya dia berhati baik, buktinya dia memberikan ijin pada Kai untuk keluar masuk Erebos sesuka hatinya”

“Kau benar, Odin. Kai, bagaimana bisa kau dekat dengan dewa itu? Kau betah sekali dengan sikap dinginnya”

Tiba-tiba  mereka merasakan ruang tengah mereka bergoyang. Menimbulkan suara Kristal lampu gantung yang bertabrakan terdengar. Tidak hanya itu, salah satu dinding yang ada di depan mereka mulai meretak.

“BHAHAHAHAHAHAAA…..” Bukan merasa panik, mereka justru tertawa geli saat gempa itu sudah mereda. Sudah bisa ditebak siapa pelakunya.

“D.O, KAU MEMBUAT DINDINGNYA RETAK!” Chen meneriaki D.O sambil tertawa, sepertinya dia mengetahui jika saat ini dia sedang menjadi bahan pembicaraan mereka.

***___***

–

Senyuman bahagia itu tidak pernah lepas dari wajah Leeteuk dan Taeyeon. Walaupun bayinya memang terasa berat, namun Leeteuk sepertinya enggan meletakkan bayinya bahkan membiarkan ibu dan ibu mertuanya menggendong anaknya. Dia tidak ingin berpisah. Ingin terus menggendong dan memeluknya erat. Yah, dia adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan untuk keluarganya.

“Adeul, biarkan oema yang menggendongnya”seru ibu Leeteuk mencoba merebut bayi itu

“Andwaeyo oema. Dia harus selalu dekat dengan appanya”

“Yeobo, harusnya aku yang berkata seperti itu”sahut Taeyeon terus tersenyum geli melihat tingkah suaminya. “Siapa nama bayi kita?”

“Ah, aku sampai lupa. Aku sudah menyiapkan sebuah nama sejak kau mengandungnya, yeobo”

“Siapa?”tanya Taeyeon antusias

“Sehun. Park Sehun. Karena dia adalah anak yang kuat”

“Sehun? Baiklah. Namanya adalah Sehun”

“Leeteuk-ah, mengalahlah. Biarkan kami yang menggendong Sehunie”pinta ibu Taeyeon

“Benar. Kau sudah hampir satu jam terus menggendongnya. Sekarang giliran kami”

“Arasseo arasseo. Tapi, oema dan omoni tidak boleh menggendongnya terlalu lama. Tubuhnya benar-benar berat”

Ibu Leeteuk mengambil alih bayi yang kini bernama Sehun itu, membuat otot tangan Leeteuk seketika menegang.

“Aigoo, Sehunie. Kau benar-benar raksasa”

 

 

 

 

 

TBC…